108 Maidens chap 10 B. Indonesia

Chapter 10 RUNNING INTO A DEMONESS
Diterjemahkan oleh I-Fun Novel



"Yingmei, Pasir Pisau Relik ini benar-benar sulit untuk ditemukan. Apa tidak ada cara untuk mendapatkannya dengan cepat?"

Setelah sepuluh hari pencarian terus menerus, Shu Jing dan Lin Yingmei yang menyusuri keseluruhan sisi gunung tidak mendapat apapun.

Shu Jing hanya bisa berpikir Yingmei yang mungkin keliru.

"Memang benar bahwa ini sedikit merepotkan...."

Gadis ini melihat Shu Jing gelisah, matanya dipenuhi dengan pikiran, seolah-olah dia sedang mencoba untuk memutuskan sesuatu.

Pada akhirnya, ia menggeleng ringan. Shu Jing tidak bisa menebak apa yang Lin Yingmei sedang pikirkan. Tapi ia tahu bagaimana besar dan tak terbatasnya Benua Liangshan ini. Ukuran permukaannya saja sudah lebih besar dari wilayah Pampas* di bumi beberapa kali. Mencoba menemukan Pasir Pisau Relik di tempat seperti itu lebih sulit daripada mencari jarum di lautan.
[Dataran di Amerika Selatan yang menutupi daerah seluas +750,000 km2]

"Waktu adalah uang! Saat ini, sudah ada 40 bintang yang telah mengikat kontrak. Jika kita terus seperti ini kita tidak akan dapat menemukan apapun sebelum semua dari 108 bintang selesai membuat kontrak!"

Jelas Shu Jing.

"Apa yang Master sarankan?"

Shu Jing melihat kolam yang tidak jauh dari dirinya.

"Mandi dulu, kau lanjutkan saja dan teruslah berpikir tentang metode baru untuk meningkatkan efisiensi. Dengan acak mencari ke mana-mana seperti yang kita lakukan sekarang mungkin bukan ide yang bagus"

Lin Yingmei mengangguk dan berkata.

"Pelayanmu ini akan pergi dan mengamati sekitarnya untuk sebentar!"

Sudah hampir satu bulan sejak Shu Jing datang ke dunia ini.

Kesan terbesar yang muncul tentang tempat ini adalah, sepenuhnya ditutupi dengan pegunungan tinggi, danau besar, seluruh pemandangan eksotis dan mempesona. Karena pemandangan yang indah dan menenangkan ini, Shu Jing mampu bertahan di situasinya sekarang.

Melepas semua pakaian, tentara ini melompat ke dalam kolam. Sensasi dingin menyusupi tubuh, menyebabkan dia merasa sangat santai. Saat ia sedang bersiap menutup mata dan berkonsentrasi pada pemulihannya, keributan keras terdengar dari hutan yang nampak dekat.

Mata Shu Jing tersentak, tepat pada waktu ketika melihat sekilas sosok seorang gadis dengan tubuh langsing berjalan keluar dari tirai-tirai pohon.

Dia mengenakan apa yang tampaknya rok hijau pendek, hanya kira-kira setinggi lutut dan memamerkan kaki panjang mulus terbungkus kaus kaki putih.

Sepertinya sadar tentang keberadaan Shu Jing, mata yang indah itu menyala.

Sialan, apa dia melihatku?!.

Shu Jing segera menutupi bagian pribadi dengan tangannya. Dia berpikir bahwa gadis itu akan terkejut lalu berteriak. Apa yang datang selanjutnya adalah suara manis dan menggoda.

"Tuan muda, selamatkanlah aku~!"

Sebelum pria ini bisa mencari tahu apa yang sedang terjadi, ia melompat pada kolam tepat ke arahnya dan membenamkan diri pada tubuh si tentara.

Shu Jing mengeluarkan butiran keringat dingin. Sementara dua tangannya sibuk, ia menatap gadis di depannya yang terlihat tersengal-sengal. Pipinya memerah muda, kedua tangannya mendekap erat Shu Jing. Dia membenamkan kepalanya di dada sementara cemberut.

"Tuan Muda, tolong selamatkan aku~~!"

Akulah yang membutuhkan pertolongan disini!!!.

Shu Jing merasa ingin menangis. Gadis ini cepat. Dalam sekejap mata dia sudah menyelinap pada dirinya. Jika dia adalah seorang pembunuh, si tentara sudah akan mati. Merasakan sensasi lembut yang berasal dari tubuh gadis itu saat dirinya meringkuk, bagian tertentu dari tubuh Shu Jing mengeras.

Gadis itu, bagaimanapun, hanya berteriak imut.

"Tuan Muda, hati-hati di belakangmu~!!"

(Grooaarrr!!!)

Raungan sengit bergema di seluruh hutan dan harimau besar berwarna cerah muncul. Dia membuka rahang mengungkapkan sepasang taring tajam yang panjang. Matanya ke-emasan, mulut memancarkan bau busuk dan darah.

"Oh dewa, apa-apaan harimau ini?!"

Shu Jing diam-diam kebingungan.

(GRRROOOOAAARRRRR!!!!!!!)

Harimau mengaum sekali lagi, menyebabkan riak muncul di dalam air. Deru luar biasanya hampir membuat Shu Jing terjatuh.

Shu Jing melirik daerah di mana pakaian dan Silver Blade-nya berada saat ia perlahan-lahan mundur.

Harimau itu mencoba menerkam ke depan. Shu Jing segera memeluk gadis itu erat dan melompat ke belakang. Dia melompat tinggi lebih dari 5 meter, mengejutkan gadis dalam pelukannya.

Sampai ke sisi lain, ia dengan cepat menuju pistol, tapi harimau dengan sengit dan cepat menyerang. Shu Jing hanya bisa menggunakan kakinya sebagai perisai. Hewan itu dengan buas menggigit kaki si tentara, menyebabkan Shu Jing menderita sakit yang tak terbayangkan.

Shu Jing menggigit bibir sampai berdarah. Untung saja kemauan-Nya lebih kuat daripada rasa sakit. Dia terus berjuang untuk mencapai batu di mana Silver Blade tergeletak.

Jari-jari pria ini akhirnya berhasil meraih pistol.

(Bang!! Bang!!)

Dua peluru melecut berturut-turut.

Tembakan menembus tengkorak harimau. Sekarang, hewan itu memiliki lubang ganda berdarah di dahinya. Cahaya di mata yang liar mulai meredup bersamaan dengan tubuhnya bergetar beberapa kali lalu jatuh ke tanah.

Gadis itu memandang Shu Jing dengan ekspresi pucat dan berkata.

"Apakah kau baik-baik saja~?"

Ini akan aneh jika dirinya baik-baik saja!.

Dia merasa seperti semua tulang di kakinya patah terpisah. Dengan canggung Shu Jing berkata tergagap.

"....Biarkan aku....berpakaian dulu...."

Barulah gadis itu menyadari bahwa Shu Jing tidak mengenakan apapun.

Wajahnya mulai memerah, tapi dia masih bergegas mengambil pakaian yang Shu Jing tinggalkan di tanah.

"Biarkan aku membantumu mengenakan pakaian!"

Gadis itu menatap tak percaya pada pakaian Shu Jing

"Celana yang aneh"

Dia tidak pernah melihat pakaian semacam ini.

Dengan celana dalamnya yang diperiksa begitu erat oleh seorang gadis, Shu Jing ingin menguburkan kepalanya dalam sebuah lubang. Pria tentara ini dengan cepat menyambarnya dan menegur marah.

"Berbaliklah sehingga aku bisa melakukannya sendiri!!!"

Gadis itu hanya membalas dengan tawa manis.

Tiba-tiba suara marah terdengar.

"Apa yang kau pikir akan lakukan?"

Itu Lin Yingmei yang bergegas kembali setelah mendengar keributan dari jauh. Melihat dua orang basah kuyup di sebelah kolam, dia langsung melompat ke depan dengan Tombak Ular Bintang Utara. Gadis muda ini berteriak kaget, tapi sebelum ia bisa menjawab, ujung tajam sedingin es telah sampai ke lehernya.

Ketika Lin Yingmei melihat luka di kaki Shu Jing, matanya meluap dengan niat membunuh.

"Jangan khawatir, yang menyerangku adalah harimau di sana!"

Shu Jing tidak ingin membiarkan sebuah sandiwara berlangsung dimana Lin Yingmei membunuh gadis ini karena ketidaksengajaan setelah dia selesai menyelamatkannya dari marabahaya.

Melihat Shu Jing berjuang untuk mengenakan pakaian karena rasa sakit di kaki, Yingmei mengambil senjatanya menjauh lalu mendekat ke samping Shu Jing.

Gadis itu menghela napas lega, matanya sedang memandang aneh pada Lin Yingmei.

Dalam hal pertempuran, pemegang tombak ini memang tak ada duanya. Tapi ketika tentang melayani orang lain, dia tidak tahu harus mulai dari mana. Dia benar-benar seperti seorang putri yang sudah biasa dimanjakan. Tangan ahli itu bisa memegang senjata, tapi saat ini dia benar-benar sedang kerepotan meraba-raba kancing celana Shu Jing.

Dia benar-benar tidak tahu di mana mencarinya. Ini adalah pertama kali bagi Shu Jing karena dua wanita muda menunggunya untuk memakai pakaian.

Tentu, dirinya terharu. Setelah beberapa saat, Lin Yingmei, dengan wajah sangat merah, akhirnya selesai membantu Shu Jing mengenakan pakaian.

"Kenapa kau memimpin harimau ke sini?"

Yingmei menatap gadis itu dengan nada menghina.

"Aku benar-benar minta maaf~! Tapi aku sungguh tidak bermaksud seperti itu~~!!"

Gadis itu bertepuk tangan bersama-sama dan berulang kali membungkuk dalam permintaan maaf.

"Lupakan saja"

Shu Jing tidak ingin menyelidiki hal-hal sepele. Sebaliknya, ia lebih tertarik pada binatang itu.

Apakah semua hewan di Benua Liangshan setangguh harimau ini?.

"Nama gadis ini adalah Song Lu. Aku berasal dari sebuah desa di dekat sini. Kenapa tuan muda tidak mengikutiku ke desa untuk mendapatkan perawatan pada cederamu~?"

Kata Song Lu penuh perhatian.

Shu Jing mengangguk. Dengan kondisinya saat ini, tidak peduli ke mana dia pergi itu akan sulit untuk melakukan sesuatu.

Lin Yingmei mendengus dingin. Dia menyimpan tubuh Harimau Bunga Baja kedalam tas astral. Berbalik, dia lalu berencana untuk memberikan Masternya bahu sebagai sandaran.

Namun, sebelum dirinya bisa, Song Lu sudah sampai ke sisi Shu Jing.

"Artefak tuan muda begitu mengesankan~. Menghabisi harimau itu dengan mudahnya~"

Apakah sengaja atau tidak, Song Lu dengan lembut membuat dadanya berulang kali menggosok lengan Shu Jing saat mereka berjalan.

Shu Jing melihat ekspresi malu-malu Song Lu. Dia tiba-tiba teringat percakapan sebelumnya dengan Yingmei tentang si Pemimpin bintang.

Tiba-tiba, sebuah pikiran aneh terjadi padanya.

Mungkinkah dia....Song Jiang?.

"Tuan Muda, apa yang kau pikirkan~?"

Bisik Song Lu.

"....Namaku Shu Jing, pasanganku adalah Lin Yingmei"

Jawab Shu Jing.

"Dia begitu heroik dengan tombaknya~!"

Kata Song Lu dengan hormat. Shu Jing juga mengangguk setuju.

"Apakah tuan muda menyelamatkan hidupku karena kau ingin aku membalas kebaikan dengan mengabdikan diri, sebagai pelayan yang setia~?"

Gadis itu dengan lembut bertanya.

"Aku tidak memiliki niat semacam itu"

Tentara ini menggeleng.

"Kalau tuan muda membutuhkan tumpangan, gadis ini dapat membantu~"

Song Lu terlihat malu-malu saat meneruskannya.

"Kudanya seperti apa?"

Shu Jing mengerutkan kening. Gadis itu tersipu bahkan lebih.

Dia tertawa malu-malu sambil berbisik.

"Yah, yang khusus untuk dinaiki olehmu~"

Succubus sialan ini adalah si legendaris Song Jiang?! Mustahil, sialan!!.

Mata Shu Jing berkedut dalam kekacauan, perutnya sakit tanpa henti.



Ke Halaman utama 108 Maidens of Destiny
Ke Chapter selanjutnya


Comments

Popular posts from this blog

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]