Kusoge chap 1 (2) B. Indonesia

Chapter 1 (2)
Diterjemahkan oleh I-Fun Novel


Sasaraki telah berpisah dengan dua gadis dan berjalan di sekitar kota sendirian.

Lizna dan Azrael telah dipaksa untuk keluar karena 'Waktu Login Sehat' mereka telah tiba. 'Waktu Login Sehat' adalah batas waktu yang sudah diputuskan oleh parlemen karena pengenalan VR dan ditentukan dengan tes gelombang otak yang disebut 'Pengukuran Kontrol Realitas'. Azrael dan Lizna memiliki empat jam, Sasaraki enam.

"Banyak....yang telah terjadi hari ini, ya?...."

Dia berada di 'Persegi Teleportasi' di pusat Start. Beraspalkan marmer, seperti yang kau akan tebak dari namanya yang pasaran. Delapan puluh persegi sihir berbentuk grid*, yang menjabat sebagai titik teleportasi. Ini merupakan tempat untuk memulai perjalanan bagi para pemain.
[Yang dimaksud disini bukan istilah grid untuk komputer tapi suatu permukaan kotak-kotak dan dibatasi sekat sehingga berbentuk kisi-kisi]

Aku seharusnya sudah mengatakan karena akibat 'fitur' tertentu, tidak ada yang menggunakan teleporter.

Oleh karena itu, hanya sedikit orang yang lewat dan itu adalah tempat yang bagus untuk berpikir.

Memikirkan semua itu sendiri, Sasaraki terus berjalan di sekitar.

Dia mengambil bros dari sakunya. 'Tear of the Goddess' berbinar di bawah sinar matahari.

Dia teringat kata-kata mereka ketika mereka berpisah.

'Sasaraki-kun, ayo kita membalas perasaan Azrael!'

'Berapa kali aku harus memberitahumu bahwa aku tidak bermaksud seperti itu!'

Pipinya merona. Tentu saja itu hanya seperti yang Azrael katakan, dia tidak harus mengartikannya dalam arah yang romantis. Tapi meskipun dirinya telah ketat membantah segala yang Lizna katakan, Azrael tidak menuntut bros-nya kembali.

Mungkin dia telah mengakui laki-laki ini sebagai anggota? Jika begitu, Sasaraki akan senang, dan jantungnya berdenyut kencang.

"Aku benar-benar menggunakan exploit, ya....?"

Itu sudah sudah cukup lama sekarang, tapi dia benar-benar mengambil keuntungan dari kecacatan sistem. Bahkan jika itu membuat kedua gadis bahagia, dan terlebih lagi untuk menebus bug yang telah menempatkan mereka dalam kemurungan, apakah tindakannya itu benar? Dia telah merubah pertanyaan ini dalam benaknya beberapa kali, dengan tanpa adanya jawaban yang pasti.

Di sisi lain, dia tidak bisa memberitahu mereka kebenarannya.

Mata Azrael telah berbinar ketika ia menerima pedang sihir. Mengalihkan kilauan itu menjadi kekecewaan adalah sesuatu yang Sasaraki tidak bisa ambil.

"Ya....aku harus merahasiakannya sampai kapanpun"

Sasaraki mengepalkan tinjunya dan menguatkan tekad.

"Tapi, item quest untuk lantai terakhir, ya....? Apakah akan datang kesempatan untuk menggunakannya?"

Lantai terakhir. Tak ada seorangpun yang tahu tentang hal itu.

"Bukankah ada dalam daftar teleport?"

Gumamnya dan berjalan di atas teleporter.

Bersama dengan asap putih, buku seperti kamus muncul melayang di depan mata Sasaraki. Itu memberikan perasaan sebuah grimoire, terbuat dari perkamen dan dengan sampul ungu. Judulnya 'Goddess Alice's Codex'. Ini tampaknya buku yang menunjukkanmu lokasi untuk teleportasi.

'Tampaknya' tempat ini tidak digunakan lagi sejak adanya bug dengan logika pengolahan dalam mekanisme teleportasi yang menyebabkan peralatanmu untuk tidak ikut teleport. Dengan kata lain, kau akan tiba di titik tujuan teleportasi dengan telanjang.

Secara harfiah, memang telanjang. Berkat bug itu, sejumlah besar pemain perempuan tampaknya telah keluar dari game.

"Para pengembangnya benar-benar mempunyai isi kepala yang lucu"

Menggumamkan itu, Sasaraki membuka 'Goddess Alice's Codex'. Dua halaman yang menyebar mengatakan, 'Lantai Pertama: Tempat Dimana Dunia Bermula' muncul. Dia terus membalik halaman demi halaman sampai akhirnya dia tiba pada halaman terakhir. Sebuah lembaran yang sebagian besar kosong.

Hanya ada satu baris kalimat di bagian atasnya yang menyatakan nama lantai.

{Lantai 255: Angband Depths, Goddess Alice's Eternal Prison*}
[Kedalaman Angband, Penjara Abadi Dewi Alice]

"Hmm?....Lantai 255, ya...."

Dia mencengkeram 'Tear of the Goddess' yang ia terima dari Azrael.

Bros ini akan berguna di lantai 255. Namun, sudah tiga bulan sekarang sejak layanan telah dimulai dan tidak ada yang bahkan telah menyelesaikan keseluruhan lantai pertama. Ukuran data kontennya terlalu konyol. Itu harusnya menurun dari lantai kedua dan seterusnya, tapi berapa tahun jalan yang harus diambil untuk bisa sampai ke lantai 255?.

Berapa banyak petualangan yang akan menunggu sampai saat itu?.

Berpikir tentang hal itu membuat hatinya terguncang keras.

Dunia ini benar-benar menakjubkan.

Ada agak banyak bug. Tidak, benar-benar bukan hanya 'agak' banyak bug dan kau bisa dengan mudahnya mencurangi item langka. Biasanya kematian karena bug tiga kali sehari. Pengembangnya bersikeras pada 'fitur' itu dan tidak melakukan apapun tentang bug-nya. Game ini sangat kusoge* di berbagai hal sampai-sampai semua yang bisa kau lakukan hanya terheran-heran....
[Yap, inilah judulnya. Kusoge bisa diartikan sebagai Game payah/ gagal/ tahi. Biasanya disebut begitu karena sistem permainannya gak masuk akal atau tidak adil]

Tapi, ini adalah dunia fantasi yang belum dijelajahi.

Lantai pertama adalah dunia ortodoks padang rumput, namun seperti apa lantai keduanya? Atau yang ketiga? Dan setelah itu? Tampak bagaimana dungeon Angband ini, yang namanya saja dia baru ketahui? Terlihat seperti apa Dewi Alice yang menunggu di kedalamannya?.

Dia tidak tahu berapa tahun itu akan di ambil, tetapi jika dia terus bermain game ini---

"Aku mungkin bisa bertemu dewi itu suatu hari nanti, kan?!"

Tepat setelah ia mengepalkan tangan dan mengatakan itu....

"Bagaimana kalau kita bertemu langsung?"

Sebuah suara feminim menggema dari 'Tear of the Goddess'.

"....Hah?"

"Aku akhirnya menemukanmu- perintah Debug 1984, eksekusi!"

Sesuatu yang aneh terjadi segera. Seluruh bagian 'Goddess Alice Codex' memancarkan cahaya biru pucat. Halaman lantai 255 yang Sasaraki telah buka berbalik lagi. Itu seharusnya menjadi halaman terakhir di buku ini, tapi ada sesuatu yang terkelupas dari baliknya.

Terkelupas. Terus terkelupas.

Akhirnya, itu muncul. Halaman yang dicat hitam, seakan tinta telah tumpah di atasnya.

Dan di tengah-tengah halaman, terdapat kata-kata dalam huruf putih....

{Lantai 256: Angband Backstage, Goddess Alice's---}

Sebelum dia bisa membacanya sampai akhir, dunia terdistorsi. Itu adalah sesuatu yang berbeda dari efek teleportasi. Seluruh dunia melengkung dengan kebisingan dan terurai dalam matriks segi enam. Kepalanya berputar. Jelas, ini bukan teleportasi normal.

Sasaraki hanya memakai senyum kering.

Dia tidak tahu persis apa yang sedang terjadi, tapi ada satu hal yang ia tahu pasti.

Dia telah terjebak dalam bug yang benar-benar buruk.


☆☆☆☆


Setelah efek teleportasi penuh bug berakhir, visinya kembali.

Sasaraki berdiri dengan mulut terbuka lebar. Dia pikir dia akan terkirim ke tempat penuh bug, tapi itu tidak terjadi.

Tempat dirinya tiba adalah jembatan kapal perang ruang angkasa. Setidaknya itulah yang otaknya pikirkan pada awalnya. Kamar ini menimbulkan perasaan seperti robot karena terdiri dari logam hitam. Ketika dia melihat ke atas, langit-langitnya memiliki celah bulat dengan cahaya putih kebiruan di dalamnya. Sesuatu di celah itu menerangi seluruh ruangan.

Di sudut matanya teks dengan nama daerah melayang.

{Lantai 256: Angband Backstage, Goddess Alice Debugging Room}

"Kamar Debugging?!*"
[Debugging adalah cara/metode yang dilakukan untuk mengurangi bug]

Ruang di mana para pengembang akan menguji game dan memiliki kendali penuh atas item, flag* selesai, dan status. Setidaknya itulah yang ada di imajinasi Sasaraki. Pada dasarnya, itu adalah ruang rahasia pengembang di mana pemain tidak seharusnya melangkahkan kaki mereka.
[Singkatnya, tanda yang membuatmu bisa masuk ke sebuah rute cerita/event dalam game. Maksud dari flag selesai berarti rutenya yang udah selesai]

Dan di situlah dia berada sekarang.

"Hah? Tapi...."

Dia panik dan melihat sekeliling, tapi tidak ada satupun pengembang dalam pandangan.

Apakah semua pengembang pergi sekarang?

Dia berpikir seperti itu, lalu....

"Kau akhirnya sampai sejauh ini"

Sebuah suara bergema di dalam ruangan.

Diikuti oleh suara elektronik pelan, dinding dalam ruangan berubah menjadi layar raksasa.

Setelah itu, kesadaran Sasaraki dipikat pada gadis di layar.

"Wahh"

Dia adalah malaikat berambut perak. Mengenakan gaun tipis campuran warna putih dan biru muda. Tubuhnya dibalut jubah putih sementara dari belakang terdapat halo kecil mengelilinginya. Gadis itu sedang melihat Sasaraki dan mulai tersenyum.

"Senang bertemu denganmu, Pemain-san!"

"....Hah?"

Ucapan tak terpikirkan yang begitu sederhana, memang.

"Kau....Ah, itu di layar sekarang. Sasaraki, benarkan?"

Gadis itu bertepuk tangan, tersenyum lagi.

"Sasaraki. Yap, suara menyegarkan dan terdengar seperti seorang ksatria muda, benar-benar. Nama yang bagus, bukan?"

Tiba-tiba dia memujinya.

"Eh, ah, ya....Terima kasih....?"

"Apa yang salah? Kau sudah terlihat seperti itu sejak muncul"

"....Yah, terus terang, aku tidak tahu apa yang terjadi"

"Oh, maafkan aku. Tunggu sebentar, aku akan segera ke sana"

"Eh?"

"Seorang pemain telah datang ke sini, jadi harusnya bisa digunakan sekarang---Main Skill 'Advent', aktifkan!"

Gadis itu berteriak dan tepat setelahnya, cahaya yang kuat dan kebisingan menembus ruang debugging.

"WAAHHH?!"

Sebuah pilar cahaya muncul tepat di sebelah Sasaraki.

Partikel cahaya mengalir dari lantai, hingga ke langit-langit. Seperti air terjun terbalik.

Dalam pilar tebal gadis itu melayang.

Namun, ada sesuatu yang berbeda tentang penampilannya.

Dia tidak mengenakan gaun. Sebenarnya, dia tidak mengenakan apapun.

"Tung---"

"Eiii!!"

Gadis itu berteriak sebelum Sasaraki bisa mengatakan sesuatu. Cahaya lebih kuat yang memancar dan segera, pilarnya menghilang.

Apa yang tersisa adalah Sasaraki dan gadis yang mengambang di udara. Telapak kaki lembutnya hinggap ke tanah, rambut peraknya terbenam ringan. Dia menatap tangannya, lengannya dan kemudian tersenyum sekali lagi.

"Yap, sempurna. Teleportasi sukses!"

"Tung---Ka-Kau, pakaianmu! Pakaianmu menghilang, kau tahu?!"

Itu sungguhan. Tidak hanya gaunnya atau apapun, celana dalamnya bahkan juga pergi. Oleh karena itu, dia bisa melihat kulit telanjang. Dadanya sedikit menonjol, atau kakinya yang panjang dan ramping, atau bagian akar dari kakinya. Pokoknya, semua hal dari gadis berambut perak ini terbuka penuh di hadapan Sasaraki.

Tidak bagus, aku sudah mengalihkan pandanganku.

Bahkan pemikiran semacam itu akan diserap oleh tubuh telanjang di depan matanya.

Uwa, jadi seperti itu perempuan terlihat---tunggu, apa yang salah denganku?!

"Hmm? Pakaian?"

Gadis itu menatap dirinya. Dia berkedip. Lalu ia menatap Sasaraki, kembali ke dadanya, dan mengulanginya sekali lagi.

"Hah? Seharusnya bukankah Kode Perlindungan Pemuda....Oh, aku mengerti. Aku tidak diperlakukan sebagai pemain"

Dia telah menggumamkan sesuatu. Kemudian matanya bertemu dengan mata Sasaraki.

Gadis itu berganti-ganti tatapannya antara tubuh telanjangnya sendiri dan dirinya.

Tidak bagus…! Setelah dia menyadari aku melihatnya---

Dia sudah siap untuk mendapatkan tamparan diseluruh wajah, lalu....

Gadis itu bergumam dengan ekspresi serius.

"Hm. Haruskah aku menjadi seperti ini atau memakai pakaian. Seharusnya apa ya?"

"....Hah?"

Apa-apaan pertanyaan itu?.

"Tidak hanya pemain pria, kan? Jika ingatanku benar, laki-laki dan perempuan memiliki rasio sekitar 9:1. Ini tidak seperti aku akan memberikan cinta karena penyelesaian game dan sebagai hadiah membuat seorang gadis untuk senang....Tapi hmm. aku membuatnya begitu saat gamenya datang dengan sesuatu yang didasarkan pada pemain individu...."

"Tung....Tunggu seben-!"

"Ah, itu benar. Sasaraki. Bagaimana denganmu?"

Gadis telanjang itu menarik satu langkah lebih dekat.

Dia memiringkan kepala dan bertanya dengan ekspresi riang.

"Seperti ini? Atau berpakaian? Yang mana yang lebih bagus?"


"Y-Yang mana yang lebih bagus....?!"

Sasaraki melirik kebawah sekilas dan langsung berbalik matanya secepat yang dia bisa.

"Aku-Aku pikir kau harus mengenakan pakaian!"

"Begitukah? Menimbang dari ekspresi, kau tampak sangat bahagia"

"Apa?! I-Itu tidak benar sama sekali!"

"Hmm? Kalau begitu...."

Gadis itu menjentikkan jari-jarinya. Dalam sekejap, pakaian yang sama dari sebelumnya muncul kembali.

"Apakah kau setuju dengan ini?"

Merasa lega, Sasaraki mengangguk beberapa kali.

Jantungnya belum berhenti berdenyut.

Di satu sisi, karena dampak dari tubuhnya yang telanjang baru saja. Di sisi lain....mungkinkah gadis ini---?.

"Ayo kita mulai dengan perkenalan....Lalu, itu mungkin tidak perlu, kan?"

Dia mengedipkan mata.

"Kau sudah tahu siapa aku?"

Sasaraki menelan ludah.

Seorang gadis yang Skill Utamanya adalah 'Advent' dan orang yang---dinilai dari penampilannya---bisa disalah kira sebagai malaikat.

Dia tampak jauh lebih muda dari yang diharapkan, tapi itu tidaklah salah.

"Kau Dewi Alice, kan?"

"Beeeeeb. Salah"

"Eh?"

Dia tersenyum nakal.

"Yah, aku memang Alice, tapi aku tidak benar-benar seorang dewi"

Alice meletakkan tangannya ke telinga dan membuka anting-anting itu. Setelah melihat lebih dekat, itu benar-benar adalah dadu sepuluh sisi. Dia menggoncang dadu itu dengan tangannya, Alice mengatakan....

"Dewa tidak menggulir dadu. Tapi aku melakukannya"

Dia mengangkat tangan kirinya dan membuka telapak tangannya. Sebuah buku besar muncul bersama-sama dengan efek asap dari teleportasi dan melayang di atasnya. Tulisan pada sampulnya, Buku Aturan Sword & Magic Online.

"Dewa membiarkan orang menderita, aku membiarkan orang bersenang-senang"

Setelah kata-kata itu, dia berbalik dan berpose terlihat sombong.

"Karena itulah kau harus memanggilku seperti ini!

Kemudian, dengan senyum yang mempesona seterang matahari, dia mengumumkan....

"'Sang Jenius gamemaster Alice-sama!'"


☆☆☆☆


Gamemaster.

Sesuatu seperti dewa dari VRMMO, atau mungkin bahkan di atasnya.

Terutama di 'Sword & Magic Online' kekuasaan mereka luar biasa. Dunia ini sering berubah karena intervensi para Gamemaster. Misalnya, mereka telah membuat bank untuk mendeposit item kedalamnya, atau pelarangan dalam hubungan sejenis percintaan.

Tujuan mereka adalah satu hal.

Untuk membiarkan pemain, yang datang ke dunia ini, mendapatkan kesenangan.

"Yang berarti, gamemaster adalah jauh lebih hebat daripada seorang dewi. Mengerti?"

Alice membanting tangannya pada papan tulis putih yang memiliki teks, 'Apa itu gamemaster?!'.

Sasaraki telah disuruh duduk di kursi pipa. Di depannya adalah Alice.

Dia tersenyum pada Sasaraki sambil berdiri di atas sebuah kardus besar 'Ehime Mandarin' untuk beberapa alasan. Dia benar-benar tampak menikmati dirinya sendiri.

"....kenapa papan tulis?"

"Karena aku paling terbiasa dengan hal ini. Ketika akan menjelaskan sesuatu, papan tulis yang terbaik"

Alice menampar tangannya terhadap papan tulis beberapa kali, sambil tersenyum. Rasanya seperti Sasaraki akan kehilangan saat-saat dirinya mulai peduli.

"Sekali lagi. Namaku Alice, aku gamemaster dunia ini"

"Seorang pengembang, singkatnya, kan?"

"Kau bisa mengatakan begitu, ya?"

Tapi tak peduli bagaimana kau memandangnya, dia pastinya lebih muda dari Sasaraki. Karena 'Hukum Harmonisasi Virtual Reality' mengenalkan karakter game VR yang tidak bisa menyimpang dari jenis kelamin pemain, usia, dan penampilan dari kenyataan. Sehingga semua orang di dunia ini seharusnya terlihat sangat mirip dengan diri mereka yang ada dalam kehidupan nyata.

"Alice, berapa umurmu?"

"Aku sudah punya dua belas pesta ulang tahun sejauh ini"

Jadi dia tiga tahun lebih muda dari Sasaraki, berusia 12 tahun. Terlalu muda.

"Kenapa kau bisa menjadi gamemaster walaupun masih berumur 12 tahun?"

"Karena aku seorang jenius"

"Ini bukan soal menjadi jenius atau tidak, kau tahu?!"

"Begitulah!"

Semua yang Sasaraki bisa lakukan hanya diam.

"Emm....Lalu kenapa kau memanggilku?"

"Karena aku dikurung"

Alice menjelaskan. Job awalnya adalah 'The Creator' namun karena beberapa pengaturan yang aneh, spawn* pertamanya langsung pada penjara ini dan tidak bisa keluar, dia terjepit. Jadi dia telah menggunakan 'Tear of the Goddess' untuk mencari bantuan.
[Spawn adalah dimana monster/suatu karakter dibangkitkan]

"TungguTungguTungguTunggu!!"

Ada terlalu banyak hal untuk di tsukkomi.

"Bukankah 'Tear of the Goddess' seharusnya digunakan di lantai terakhir?"

"Flag Lantai benar-benar tidak berfungsi dengan semestinya ketika kau berdiri di teleporter"

"EEEEEEEH?!?!?!"

Dia mengetahui lagi tentang bug yang tidak berguna.

"Juga, tidakkah buruk ketika Dewi sewenang-wenang merusak penjara dan keluar?"

Gadis ini pada dasarnya mempertimbangkan tujuan game.

Jika Dewi yang seharusnya dipenjara malah berkeliaran dengan bebas, ceritanya akan sia-sia.

"Bahkan Dewi ingin berjalan-jalan juga, kan?"

"Ya, tapi kau bisa saja meminta Gamemaster lain untuk membantumu"

"Aku akan melakukan itu, jika aku bisa"

"Apa yang salah? Apakah kau tidak terbiasa meminta Gamemaster lain?"

"Hmm, bukan begitu. Ayo kita berhenti membicarakannya"

Alice mengungkapkan senyum menyegarkan.

"Sebaliknya, aku ingin tahu lebih banyak tentangmu, Sasaraki"

"....Aku hanya pemain biasa, kau tahu?"

"Persis karena kau adalah seorang pemain biasa"

Alice tertawa menikmati dirinya sendiri.

"Bukankah sudah jelas? Mendengar kisah seorang pemain yang sedang mengunjungi duniaku...."

Menghubungkan tangannya di belakang punggung, dia sedikit membungkukkan tubuhnya.

"....Adalah hal yang paling menyenangkan!!"

Alice mengatakan dengan ekspresi benar-benar bahagia.

"Be-Begitukah....?"

Dia tidak benar-benar mengerti, tapi mungkin Gamemaster memang seperti itu.

Dalam kasus apapun, tidak terasa buruk untuk diberitahu hal itu dengan senyuman. Sasaraki mulai menceritakan sedikit demi sedikit kisahnya. Bagaimana dia pertama kali login sebulan yang lalu, bagaimana dia memiliki dua rekan di sini, bagaimana dia telah berhasil menyelesaikan dungeon pertama dengan mereka sebelumnya.

Ketika ia mengatakan itu semua kepada Alice, dia tiba-tiba tersenyum lebar.

"Benarkah?! Selamat atas penyelesaian pertamamu!!"

Dia meraih tangan Sasaraki dan menjabatnya. Tampaknya, dia senang seperti itu adalah prestasinya sendiri. Itu agak memalukan.

"T-Terima....kasih?"

"Hei, ingin menonton rekor bermain?"

Rekor bermain adalah fitur album otomatis yang menyimpan petualangan dalam format video. Setelah Sasaraki mengangguk, gadis itu mulai memutarnya di layar. Dia dengan cepat langsung meneruskannya ke saat bos 'Balrog' terbunuh.

"Kemenanganmu yang bagus ditingkat itu. Sulit, bukan?"

"Yah....itu berkat usaha Azrael"

Dia menunjuk Azrael di layar yang sedang memegang kedua pedangnya sambil membuat wajah serius.

Pada saat itu, ekspresi Alice tumbuh menjadi serius juga. Dia membocorkan 'Mumu?!'.

"Itu Azrael, apa ada sesuatu yang salah?"

"Sasaraki....gadis ini...."

Alice menghadapnya dengan wajah yang tegas dan mengatakan....

"....Payudaranya besar, bukan?"

"GUHA?!"

Alice tertawa.

"Seorang teman yang baik, ya? Kau harus menghargai dirinya"

"Nasihat itu seharusnya yang kau katakan bukan malah komentar yang barusan!"

"Ehehehehe~"

Tak bisa diharapkan, dia benar-benar menarik kakiku*.
[Idiom bahasa inggris pull someone leg. Artinya bercanda bersama seseorang dengan tidak benar]

Sementara itu, videonya telah mencapai adegan seppuku Azrael.

"Aah, yang satu itu. Jika aku ingat dengan benar, Tiketnya ditandai merah dalam database"

"Ditandai merah?"

"Itu salah satu kategori di bug tracker* kami. Merah berarti memiliki pengaruh pada perkembangan game, bug kritis"
[Bug Track, singkatnya semacam aplikasi untuk mengurus bug]

"Jadi kau memiliki manajemen bug, lebih atau kurang...."

Memikirkannya, belum ada satupun bug yang diperbaiki.

"Ini tiket #60035, posisi desync* disertai dengan lag, kan?"
[Desync artinya tidak sinkron. Misalnya gini, kau lagi maen game online. Lah, di layar agan tiba-tiba gambarnya beda. Sedangkan orang yang maen game yang sama dan juga lagi di dungeon/arena/stage yang sama di sebelah kau gambarnya gak berubah]

"Tunggu, apa-apaan dengan nomor itu?"

"Jumlah tiket yang masuk, ada yang salah?"

"Ada 60.000 bug kritis lainnya?!"

Game ini 'terlalu' keterlaluan.

"Hmm, aku selalu ingin menonton para pemain, tapi ini bukan waktunya untuk---Hm?"

Sedang memajukan pemutaran videonya, tangan Alice tiba-tiba berhenti.

Ketika Sasaraki melihat, itu adalah adegan di mana dia telah menjarah 'Pedang Sihir Gram'.

"Hm. Ini adalah Bug yang tak diketahui, aku pikir?"

"Ah...."

Adegan di mana dia menggunakan Exploit untuk mendapatkan item langka.

Mungkin akan membuatnya kesulitan jika pengembang seperti Alice melihat hal itu.

"Mhm, mhm, aku mengerti"

Alice berbicara sendiri dengan tanpa ekspresi. Akhirnya, ia berpaling ke Sasaraki.

Haruskah aku meminta maaf? Dia berpikir, tapi Alice adalah orang pertama yang bertanya....

"Sasaraki, apakah kau yang menemukan bug itu?"

"Eh....? Ya, tapi...."

"Lalu kenapa kau menggunakannya untuk suatu item yang lemah?"

"Eh?"

"Kau bisa mengambil apa pun item langka yang kau inginkan, bukan?"

Dia berkata dengan nada yang melahirkan rasa ingin tahu yang asli.

"Kenapa, ya ...? Hanya akan membosankan jika aku melakukan itu"

"Begitukah? Aku pikir itu akan menyenangkan. Setiap orang akan memanggilmu pahlawan. Gadis berambut merah muda dan yang satunya yang memiliki dada besar, juga orang lain. Semua akan datang dan memanjakan pahlawan"

"Itu---"

Ketika ia pertama kali menemukan bug, ide semacam itu memang terlintas dalam pikirannya untuk sebentar.

Tapi alasan dia tidak melakukannya adalah....

"---tidak akan menarik"

Untuk mengalami petualangan di dunia dari pedang dan sihir yang tidak diketahui. Itulah alasan kenapa Sasaraki telah login ke game ini.

Jika dia menggunakan exploit, dia akan mendapatkan semua item. Dan itu akan membuatnya tidak berarti.

"Hmmm?"

TatapTatapTatap.

Dia terus menjilati seluruh tubuhnya dengan tatapannya.

"Lalu satu pertanyaan lagi. Kenapa kau memberikan pedang untuk gadis itu?"

"Eh?"

"Mungkinkah sesuatu yang buruk? Apakah kau ingin mendapatkan rasa terima kasihnya? Apakah kau ingin dia jatuh hati padamu?"

Dia menatapnya langsung dari depan. Dia tidak bisa berbohong.

"Azrael dan Lizna sedih, jadi aku.... ingin membuat mereka bahagia"

"Tidak apa-apa untuk melanggar aturan jika itu untuk membuat teman-temanmu bahagia?"

Sasaraki tidak menjawab. Dia tidak bisa menjawab.

"Hmmm. Hmmm. Heee?"

Alice menyilangkan lengannya dan menutup mata. Apakah ia marah padanya karena menyalahgunakan bug?.

Keringat mengalir keluar dari tangan terkepal Sasaraki.

Namun, Alice tiba-tiba tersenyum.

"Kau adalah apa yang telah aku cari!"

"Heh?"

Dia tampak benar-benar bahagia untuk beberapa alasan.

"Hei, Sasaraki! Aku sudah memiliki harapan yang tinggi dan ingin menanyakan sesuatu padamu!"

"E-Eh?"

"Game ini memiliki tiga masalah sekarang, kau tahu, dan aku butuh bantuanmu"

Alice berjalan cepat ke samping papan tulis.

"Sebelumnya kau mengatakan bahwa aku bisa saja meminta Gamemaster lain untuk membantuku, kan?"

"Y-Ya. Salah satu dari pengembang bisa saja---"

"Tidak ada orang lain"

"....Hah?"

Alice melajukan pena di papan tulis.

"Tiga masalah. Dan disini masalah yang pertama!"

Alice membanting tangannya terhadap papan putih. Tertulis disana adalah....

'Semua Gamemasters (Kecuali untuk Alice) telah melarikan diri'

Sasaraki mengerjap beberapa kali. Tapi kata-kata itu tidak lenyap. Juga tidak Alice.

Jadi sepertinya ini bukan ilusi.

"Tung---....Kau bercanda, kan?!"

"Sayangnya, tidak. Ada sebuah perusahaan baru yang datang mengatakan, 'Ayo kita buat VRMMO' kau tahu, karena itulah semua pengembang menerima tawaran mereka. Manajemen, programmer, desainer, semua orang. Aku satu-satunya yang tersisa. Seperti cerita yang kejam, bukan?"

Kata Alice sambil duduk di kotak mandarin dan membiarkan kakinya menjuntai.

"TungguTungguTunggu!"

Mustahil. Tim pengembang tidak hanya berkurang, tapi sudah menghilang entah kemana?!.

"Ini sesuatu yang terjadi cukup sering pada studio tingkat menengah"

"Tidak, itu, apa yang presiden perusahaan lakukan?!"

"Dirawat di rumah sakit setelah gangguan saraf"

Ia kehilangan kata-kata. Situasi macam apa itu?.

"Lanjut ke masalah berikutnya!"

"Ada lagi?!"

"Bukankah aku sudah memberitahumu di awal bahwa ada tiga?"

Alice dengan gesit melajukan pena di atas papan tulis.

'Aku tidak punya izin debugging'

"Ngomong-ngomong, izin debugging adalah izin untuk membuat dungeon baru, peta, memperbaiki bug. Pada dasarnya, mengubah keadaan game. Kau perlu item yang disebut 'Immortal Pendant', tapi....karena keadaan tertentu, aku tidak bisa memilikinya"

"....Dengan kata lain?"

"Tidak ada orang yang bisa memperbaiki bug"

"Apakah kita sudah mendapat bencana terparah?!"

Dengan tidak adanya cara untuk mengatasi lebih dari 60.000 bug kritis alias, fitur….

"Dan masalah yang ketiga, ini akan lebih cepat dengan hanya menunjukkan bukti kuatnya"

Sebuah dokumen muncul di dinding besar layar.

"Dokumen ini sudah ditetapkan untuk disebar pada pengguna dalam empat minggu"

{Sword & Magic online

Pemberitahuan Penutupan Layanan

Kami ingin mengucapkan terima kasih untuk menikmati game kami.

Karena berbagai keadaan, layanan 'Sword & Magic online' akan dihentikan tiga hari dari sekarang pada __ di pagi hari. Semua data akan terhapus. Kami tidak akan menjawab pertanyaan mengenai kasus ini. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya.

Silahkan nantikan untuk rilisan lainnya dari Eastend Game.

Presiden Eastend Game Corp Watarai Kirine}

Mengabaikan Sasaraki yang masih tidak bisa berkata apapun, Alice menulis lagi.

"Dan inilah, masalah terakhir!"

'Rencana Penutupan Layanan'

Setelah beberapa waktu berlalu, Sasaraki tiba-tiba menarik napas dalam. Dan berteriak....

"APA YANG AKAN KAU LAKUKAN TENTANG INI?!?!?!"

"Itulah di mana kau datang untuk bermain, Pahlawan Sasaraki!"

Alice menunjuk ujung pena padanya.

"Salah satu Skill sang dewi membiarkan dirinya untuk memberikan hadiah pada pemain yang menyelesaikan game ini. Item yang mereka inginkan, job tertentu, dan sebagainya. Tidak ada batasan untuk jenis job yang mereka dapat harapkan, begitupun juga semisal, menjadi seorang Gamemaster"

"....Maksudmu....Eh, kau tidak akan melakukannya kan...."

"Aku tentunya akan melakukannya. Pinjamkan aku telingamu sebentar, Sasaraki...."

Berdiri di atas kotak mandarin, Alice cepat mengulurkan tangan.

Gadis itu mengatakan dengan senyum seorang anak yang menikmati dirinya sendiri.

"Ayo kita berdua menjadi Gamemaster!"


☆☆☆☆


Ke Halaman utama Kusoge Online (BETA)
Ke Halaman selanjutnya


Comments

Popular posts from this blog

Kusoge Online (BETA) Bahasa Indonesia

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]