Kusoge chap 2 (1) B. Indonesia

Chapter 2 (1) Pekerjaan Simple yang Bersikeras, 'Ini Bukan Bug, Ini Fitur'
Diterjemahkan oleh I-Fun Novel



Sasaraki terbang di langit.

Itu adalah langit di atas lantai pertama menara, 'Tempat Dimana Dunia Bermula'. Di bawah kakinya, padang rumput menyebar sejauh mata memandang. Mereka dihiasi dengan titik-titik biru dan merah menunjukkan pemain dan monster.

"....Ini benar-benar seperti menjadi dewa"

Dalam game ini, pemain tidak bisa terbang seperti dalam banyak MMO lainnya. Namun, Gamemaster bisa, dengan menggunakan item eksklusif mereka, 'Master Wing'.

Tapi itu bukan apa-apa. Hanya dengan berpikir, 'Aku ingin pergi ke sana', kau langsung bisa berpindah ke mana saja, mengabaikan hambatan, gravitasi, dan perbatasan.

Memang kekuatan dewa.

Agak menggembirarakan hatinya, tapi ia segera teringat.

"Ini adalah tanggung jawab yang besar, bukan....?"

Sasaraki menelan ludah.

Setelah menjadi gamemaster, dia mengerti bahwa pekerjaan ini bukan apapun kecuali bermain kotor. Bukan hanya 'Master Warp'. Seorang gamemaster memegang keseluruhan kemampuan yang tidak lebih dari cheats, seperti 'Pelajari Segala Keterampilan', 'Pemulihan Dari Semua Status', dan 'Barrier Tak terlihat'.

Dan jika kau menggunakan 'Master Screen', kau bisa mengubah kata itu sendiri. Apa yang akan dia lakukan dengan semua kemampuan ini?.

"Aku harus membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik. Tapi...."

'Ayo kita membuat VRMMO'

Kata yang telah diberitahu oleh Alice, namun game ini sudah dirilis dan berjalan. Apa yang dimaksud mungkin bukan 'membuat' tapi untuk 'memperbaiki'.

Hanya saja, bagaimana Sasaraki akan memperbaiki game ini?.

Ketika ia bertanya Alice tentang hal itu, dia menjawab.

'Kemudian, aku akan memberitahumu. Tapi untuk saat ini, berpikirlah tentang hal ini sendiri dan cobalah mengeluarkan perintah'.

Dia telah menunjuk Sasaraki dengan senyum menyegarkan dan berkata.

'100 Aturan Menjadi Gamemaster, aturan nomor 1! Gunakan kepalamu sendiri!'

Seperti itu, Alice telah menutup dirinya pergi di ruang debugging untuk memeriksa keadaan urusan saat ini.

Mereka telah menjadwalkan pertemuan strategi dalam satu jam.

"Gunakan otakmu ya?"

Apa yang bisa ia lakukan untuk mengakhiri penurunan pemain? Dia memutuskan untuk hanya mencoba berbagai hal. Jadi dia memanipulasi jendela 'Master Screen' di depannya. Ketika ia memilih 'Pendataan', sekelompok entri lain yang muncul. Namun, semua dari mereka berjudul, 'Tak bernama'. Ternyata bahwa bahkan pengaturan gamemaster sudah dipengaruhi oleh ke-kusoge-an game ini.

Dia mencoba memilih entri paling atas.

Setelah itu, laporan bug pengguna muncul.

{Aku tidak bisa membuka pintu ke rumahku. Itu terus mengatakan 'kunci yang salah'. Tapi ini kunciku!}

{Jangkauan bola api musuh adalah 300 meter. Apa ini sejenis nuklir mini?!}

{Aku tidak bisa membuang tempat cuci tangan yang pernah kuambil dan batas item milikku semakin dekat}

Kejam, dalam banyak artian.

"Tunggu, yang lebih penting, ada terlalu banyak bug"

Yang pertama adalah bug yang Sasaraki tiba-tiba saja temukan. Game ini menetapkan ruang pribadi untuk setiap pemain dengan kunci pada pintu nya. Namun, jika kau terkunci sekali, kau tidak akan bisa membukanya lagi. Kunci-kunci itu bukannya tidak cocok, tapi memang beginilah game ini. Solusinya adalah untuk meledakkan pintunya terbuka.

Dan jika kau melakukannya, pintu akan menghilang. Oleh karena itu, tidak ada pintu apapun di sebagian besar interior rumah pemain.

"Mereka sama sekali tidak mengurusi bug ini ya....?"

Namun, melihat barisan laporan Status semacam ini, semuanya ditandai sebagai 'Terselesaikan'. Apalagi, jawaban untuk semua dari keluhan itu adalah: {Ini fitur. Anda tidak dapat menggunakan kunci di dunia ini atau Anda akan dikutuk oleh Raja Iblis pembenci kunci☆}

"RAJA IBLIS MACAM APA ITU?!?!?!"

Tanpa sadar Sasaraki men-tsukkomi-nya. Mereka main-main. Bagaimana mungkin itu bisa menjadi solusi?.

"Untuk sekarang, kami akan melakukan sesuatu tentang bug seperti ini"

Sasaraki berpikir dan mengepalkan tinjunya, lalu....

(Bingbing)

....Di padang rumput yang tepat di bawahnya, ia bisa melihat cahaya merah kecil berkedip-kedip.

"Eh....? Mungkinkah sinyal SOS?"

Jika kau berada dalam keadaan darurat, kau bisa mengirimkan sinyal SOS meminta pemain lain untuk datang membantumu. Namun, itu jarang digunakan. Baik karena akan mengkonsumsi XP dan kesempatan penurunan Item, pemain lain bahkan tidak bisa melihat sinyalnya. Itu bug.

Tapi jika itu para gamemaster, sepertinya mereka bisa menyadari sinyal ini.

"Tunggu, apa gunanya jika para pemain tidak bisa melihat itu?!"

Dunia ini benar-benar terbelakang.

"La-Lagipula, 'Mode Pemantauan'"

Dia berbisik dan layar lain datang dihadapannya mengambang di udara. Pada layar menunjukkan seorang gadis pirang. Dia harusnya orang yang melepaskan sinyal SOS. Mengenakan jubah biru dengan ekspresi panik di wajahnya, dia mengayunkan gada pada kelinci.

Itu adalah monster terlemah dalam game ini, 'Bunny Fighter'. Yang mungkin berarti dia adalah seorang pemula. Setelah semua, dia memiliki waktu yang sulit dengan kelinci, menggunakan perintah SOS yang sia-sia, dan lebih dari apa pun, mengenakan jubah penyihir.

"....Aku benar-benar ingin menolongnya"

Sebagai gamemaster, itu mungkin tidak baik untuk mendukung seorang pemain tertentu. Hanya saja dia telah sangat senang ketika diselamatkan oleh Azrael dan Lizna, yang telah menyebabkan dirinya untuk memutuskan melanjutkan permainan.

Sasaraki berkonsentrasi pada tempat tertentu di padang rumput. Lalu ia bergumam, 'Master Warp'.

Segera, pemandangan di depannya berubah tanpa efek apapun. Gadis itu mengayunkan gada di depannya. Kakinya berdiri kokoh di padang rumput.

Perpindahan itu benar-benar hambar, tapi teleportasi tampaknya telah berhasil tanpa kendala.

"Kau baik-baik saja? Haruskah aku membantumu?"

Setelah Sasaraki memanggilnya, gadis itu berbalik. Dia 15 atau mungkin 16 tahun.

Melihat Sasaraki, dia menunjukkan senyum cerah.

"Benarkah? Tolong, aku sudah memukulnya selama lima menit, tapi monster itu tidak menyerah!"

Sasaraki mengangguk dan menghunus pedangnya. Dia kemudian bertujuan pada jantung 'Bunny Fighter' dan menusuknya. Dengan lancar dan mudah langsung memberikan damage bernilai 80. Kelinci itu kehilangan semua HP-nya, tercerai-berai, dan memudar.

Ekspresi gadis itu berubah menjadi terkejut dengan, 'EEEHHH?!?!'.

"Dengan satu pukulan?! Dan yang seperti ini sudah jadi musuh tangguh...."

"Yah. Itu hanya perbedaan dalam job, kau tahu?"

"....Umm. Sebenarnya...."

Dia menggaruk kepalanya tidak tahu bagaimana mengatakannya.

"Aku Rigel. Aku telah memilih job 'Penyihir'. Tapi jujur saja, aku tidak tahu bagaimana menggunakan sihir. Hal ini tidak ada dalam manual dan aku belum pernah bertemu pemain lain....Hei, jika kau bersedia, bisakah kau menjelaskan bagaimana menggunakan sihir untukku?"

Keringat membasahi pipi Sasaraki.

Dia ingin menjelaskan kepadanya apa yang dia bisa, tapi ada alasan dia tidak bisa melakukannya.

Tidak ada satupun. Untuk dimulai--

"Ah, maaf, kau kesatria sehingga kau tidak tahu, kan? Aku akan mencoba meminta orang lain"

"Tidak, bukan itu...."

Sasaraki menelan ludah dalam-dalam.

Lagipula, gadis ini akan mencaritahunnya walau dia tidak mengatakan. Tapi, yang bisa Sasaraki lakukan adalah mengatakan padanya langsung.

"....Tidak ada"

"Heh?"

"Tidak ada sihir"

(Ffffffffffuuuuuuuu)

Angin dingin bertiup melalui padang rumput virtual.

"Eh....? Ah, aku mengerti, kau bercanda, kan? Hahaha, kau lucu. Jadi bagaimana kau menggunakan sihir?"

"Ini bukan lelucon, tidak ada sihir. Itu belum diterapkan pada game"

Jubah biru pemain perempuan bernama Rigel ini dikibarkan angin.

"Tunggu sebentar"

"Baiklah"

"Ini game yang disebut 'Sword & Magic', kan?"

"Pemain hanya dapat menggunakan pedang, tapi monster bisa menggunakan sihir"

Itulah kebenarannya dan buka hanya sekedar penipuan. Rigel berdiri dengan mulut terbuka lebar.

"Jadi, mungkin lebih baik jika kau membuat kembali karakter yang berbasis pertempuran jarak dekat"

Kau masih bisa mengubah job-mu dua jam saat login pertama.

Penyihir dan sejenisnya lebih atau kurang dapat menggunakan pedang juga. Sayangnya, jumlah awal HP mereka rendah, yang menempatkan mereka di posisi kurang menguntungkan dibanding dengan ksatria dan sebagainya.

Melihat bagaimana gadis ini memiliki waktu yang sulit melawan kelinci barusan, dia mungkin terampil dalam INT, tanpa adanya sihir. Jadi INT adalah stat mati. Dia harus me-reroll* karakternya.
[Yang dimaksud adalah membuat ulang karakter dalam game]

"Hahaan"

Rigel tertawa bangga.

"Kau mempermainkan diriku, kan? Karena aku seorang pemula!"

"Maaf saja, aku sudah sangat serius"

"Ya, benar. Tidak apa-apa, aku akan memanggil seorang gamemaster"

Tidak, akulah gamemaster, adalah apa yang Sasaraki tidak bisa katakan.

"Manual game ini benar-benar menjelaskan bagaimana melakukannya. Ayo kita lihat, 'Tolong bantu aku, Peri-san'!"

(Pufff!!)

"Kau memanggil Fury-chan ☆ ?"

Seorang peri muncul dari asap merah muda.

Tentunya peri 30 cm memakai gaun hijau berenda. Dia adalah seorang peri sistem. AI yang melayani sebagai penasihat pemain.

Bagaimanapun, ada beberapa pemain yang mengandalkan dirinya. Jika kau bertanya kenapa---

"Fury-chan mu akan membubarkan semua kekhawatiran ☆ Tanyakanlah apapun ☆"

"Sangat terpercaya! Kau lihat, kau bisa menjelaskan kepadaku bagaimana menggunakan sihir?"

"Tidak ada sihir ☆"

Senyum Rigel membeku di tempat.

"Sihir terdiri dari simbol 'Iblis' dan 'Metode', sehingga hanya iblis yang bisa menggunakannya ☆ Ini bukan bug, itu adalah fitur ☆"

Yah....Aku tidak tahu apa yang aku harapkan....

Jika kau bertanya tentang kerusakan, dia akan menyebut itu semua sebagai 'fitur'. Dia memanfaatkan semua dan setiap teknik terlampau teliti untuk mengubah bug menjadi fitur, AI canggih yang menakjubkan. Fury mengangkat roknya dengan kedua tangan dan membungkuk elegan.

"Apakah jawaban Fury-chan pada semua pertanyaanmu memuaskan? ☆"

"Jawaban apa?! Lalu kenaps aku bahkan bisa memilih menjadi penyihir?!"

"Di dunia ini kami sangat percaya bahwa setiap orang bebas untuk menjadi apa pun yang mereka inginkan ☆"

"AA?!"

"Aku sangat terharu karena bisa membantu ☆ Sampai jumpa waktu berikutnya ☆"

Fury terbang dengan sayapnya dan menghilang ke sisi lain dari langit.

Rigel tertinggal dan gemetaran.

"Sudah cukup....tidak, harapan tinggiku ketika login....!"

Dia mengepalkan tinju. Air mata menggenang di sudut matanya.

Tidak bagus, jumlah pemain yang sudah kecil akan menyusut lebih jauh jika aku tidak melakukan sesuatu!.

"Yah, tapi, kau tahu, game ini memiliki sisi yang menakjubkan juga!"

"....Seperti apa?"

"Cobalah buka layar utama"

Meskipun enggan, Rigel mulai mengutak-atik sekitar. Nama-nama skill muncul di jendela. Empat dari mereka berbaris. Kau bisa mengaktifkan Skill-skill itu hanya dengan mengatakan namanya dengan keras. Namun pertama-tama kau harus tahu bagaimana memanggilnya.

"Ini? Tunggu, deskripsi mengatakan, 'Ini adalah contoh teks'"

"Ah, ya, itu terjadi cukup sering. Deskripsinya belum dibuat"

"Berapa banyak yang mereka abaikan?!"

"La-Lagipula, cobalah katakan nama skill dalam tulisan perak di bagian atas"

"Apa....? Umm, skill utama 'Summon Dragon Lord'.... KYAA!!"

Saat itu, bumi bergetar. Sebuah gemuruh menembus telinga mereka.

"Eh?!?! WAAAA?!?!?!"

Rigel menganga dengan mulutnya.

Pada ujung tatapannya, di atas padang rumput, adalah seekor naga. Seekor naga yang sangat besar. Panjangnya mungkin lebih dari sepuluh meter, memiliki sisik merah, dan dengan santai mengayunkan sayap dan ekornya.

Rigel menatap naga itu dengan takjub.

"Eh?! A-A-Apa ini?!?!"

"Ini skill khusus milikmu sendiri"

"Khusus?! Ini tidak terkait dengan job-ku?"

"Tidak, masing-masing pemain berbeda. Ada puluhan ribu jenis yang sudah ditetapkan"

Rigel membuka mulutnya lebar-lebar. Sasaraki tahu bagaimana perasaannya. Laki-laki ini juga heran pada awalnya.

Apakah itu bahkan mungkin untuk begitu banyak job dimasukkan puluhan ribu skill? Selain itu, skill utama adalah satu hal yang benar-benar di tetapkan dan tidak mengganggu.

Dengan semua orang yang memiliki skill khusus mereka sendiri, para pemain bisa memikirkan strategi untuk mensinergikannya. Pada dasarnya karena jumlah dan berbagai jenis, skill game ini, lebih atau kurang, adalah satu-satunya poin kuat.

"Tung---jika mereka mampu menempatkan begitu banyak usaha menjadi sesuatu, maka kenapa ini kusoge?!"

"Yah, errr....Entahlah?"

"Ini aneh, kan?! Mereka harusnya juga memasukkan usaha dalam debugging!!"

Sasaraki benar-benar setuju. Game ini membutuhkan sebuah kata yang terdiri dari sembilan huruf, 'Debugging'.

Rigel meletakkan tangannya ke kening dan bergumam dengan ketakjuban belaka....

"Apakah pengembangnya sejenis idiot? Aku benar-benar ingin melihat wajah bodoh mereka, para Gamemaster"

"....Haha...."

Sasaraki tersenyum masam. Ini datang sedikit terlambat tapi akulah gamemaster, dia mungkin tidak harus mengatakan itu.


☆☆☆☆


Debugging. Tugas memperbaiki bug. Kata yang hampir tidak berhubungan dengan game ini.

"Tapi aku harus melakukan sesuatu!"

Lagipula, ada terlalu banyak bug dalam game. Dia bertekad untuk, pertama-tama, melakukan sesuatu tentang semua itu.

Setelah dia membuat keputusannya, Sasaraki kembali ke ruang debugging dan menemukan sebuah buku. 'Panduan Pengembang Sword & Magic online', itu lebih tebal dari kamus. Sasaraki tersadar dan melemparkan buku itu terbuka. Akhirnya, dia bergumam....

"Alice"

"Apa?"

"Aku tidak mengerti semua ini"

Sekali lagi, kali ini dengan lebih megah, dia mendesah. Dalam Sword & Magic online semua pengaturan dimulai dari dalam ruang virtual.

"Ruang virtual tidak memiliki biaya sewa, kau tahu?"

"Penalaran itu benar-benar membuatku merasa betapa sulitnya tempat di dunia ini...."

Sementara mengatakannya, Sasaraki mengarahkan pandangannya ke depan. Di hadapannya, tiga bola hitam raksasa yang melayang di udara seperti proyektor di planetarium. Garis-garis halus yang tak terhitung jumlahnya terjalin dalam bola. Bola-bola itu tampaknya menjadi cetak biru dari 'Sword & Magic Online.'

Atau seperti yang dijelaskan pada Sasaraki, tapi dia sendiri benar-benar tidak mengerti.

"Ada memo penerus dari salah satu mantan programmer"

Memo tersebut dapat ditampilkan pada 'Master Screen' Sasaraki.


{Memo Kecacatan Perintah Pelaksanaan SOS

Sebagai hasil dari penyelidikanku, pelaksanaan panggilan SOS mengarah ke inversi variabel gravitasi, memimpin pemain untuk membuat kesalahan. Mungkin, SOS dan nama variabel gravitasi tumpang tindih. Siapa yang akan melakukan omong kosong bodoh seperti itu? Lagipula, tidak ada yang memperbaiki kode terbelakang ini. Aku mempercayakan ini kepada siapa pun yang membaca ini sekarang.

Perpisahan!}


"Perpisahan apanya?!"

"Ngomong-ngomong, jika aku ingat dengan benar, itulah orang yang lari tiga hari setelah dia mulai"

"Aku agaknya ingin lari juga...."

Tapi demi Lizna dan Azrael, tidak ada pelarian diri.

"Alice, kau tidak bisa menulis kodenya, ya?"

"Hmm...."

Alice meletakkan tangannya ke dagu untuk beberapa alasan, menunjukkan isyarat berpikir. Beberapa detik berlalu kemudian ia tiba-tiba membungkuk.

"Maaf, aku tidak bisa membaca satupun baris Source code*"
[Adalah rangkaian pernyataan atau deklarasi yang ditulis dalam bahasa pemrograman komputer tapi juga dapat dibaca manusia. Source code yang menyusun suatu program biasanya disimpan dalam suatu folder teks. Singkatnya, itu adalah serangkaian perintah agar komputer bisa melakukan suatu proses yang diberikan/dibuat oleh manusia. Cari di Wiki utk lebih jelasnya]

Source code adalah teks yang menggambarkan tindakan program.

"Aku mengertiiii...."

Tampaknya tidak ada cara lain selain meninggalkan pemrograman untuk para profesional.

"Tetapi bahkan jika kita tidak bisa membaca source code, kita masih bisa debug, kau tahu?"

"Eh....?"

Alice berbisik, 'World Record, open'.

Setelah itu, empat kolom 3D muncul di layar utama di dinding. Masing-masing dijelaskan dengan baik bersama gambarnya, {Job}, {Item}, {Keterampilan}, atau {Monster}.

"Ini semua adalah database utama game. Apakah kau tahu apa yang akan kita lakukan dari sini?"

"Errr....Kita akan mengubah data, bukannya itu masuk akal?"

"Bingbingbing"

Alice tertawa geli.

"Pertama-tama, kita akan merevisi item dan deskripsi job untuk membuat mereka lebih mudah untuk dipahami"

"Aku mengerti. Kedengarannya bagus!"

Itu jauh dari solusi mendasar, tetapi mereka harusnya sudah bisa mencegah tragedi seperti Rigel sebelumnya dengan hanya menulis sesuatu seperti, 'Belum diimplementasikan, jangan memilih', ke dalam deskripsi job penyihir. Ditambah, jika itu hanya data yang diubah Sasaraki mungkin juga bisa membantu.

"Ngomong-ngomong, aku sudah menyiapkan deskripsinya"

Alice mengambil sesuatu dari jubahnya. Itu paket berbentuk kuadrat. Hal itu terlihat seperti 'Item Cube' yang Sasaraki kenal, tapi di dalamnya adalah disk yang berputar perlahan.

"Ini adalah 'Data Cube'. Nah, kau akan menyebutnya media penyimpanan di dunia nyata, kan?"

Sasaraki menerima kubus yang pada dasarnya ringan. Seperti balon.

"Untuk saat ini, aku mengubah semua deskripsi item kemarin"

"Kemarin....? Eh....?"

Dia berkedip heran.

"Tunggu, berapa banyak item yang ada?"

"Kalau kita hanya menghitung mereka yang dapat dimasukkan ke dalam kubus, ada sekitar 300.000."

"Dan kau merevisi deskripsi dari semua itu?!"

"Ya. Seperti yang mungkin kau pikirkan, jumlah itu mengambil semalam penuh"

"Semalam penuh?!"

Merevisi 300.000 item....

Tidak peduli bagaimana kau melihatnya, tampak secara fisik itu tidaklah mungkin, ya kan?.

"Sebenarnya, Alice, kau benar-benar melakukan itu semalam suntuk?"

"Tentunya kan?"

Mengambil istirahat, Alice menunjukkan senyum menyegarkan.

"Ini membuat pemain bahagia. Sungguh menyenangkan, kau tahu?"

Tidak terdengar seperti dia berbohong. Sasaraki menelan ludah. Entah bagaimana, itu membuatnya bahagia. Alice benar mencoba untuk membuat kusoge ini lebih baik. Jika itu bersama-sama dengan dirinya, itu pasti akan mungkin.

"Jadi bagaimana kita bisa mengganti data?"

"Dengan menggunakan panel 'Pengedit Data', tapi sebelum itu kita perlu item tertentu. Kita akan mengubah kunci enkripsi* yang kita butuhkan untuk mengakses database terenkripsi ke item dalam game yang disebut 'Key of the World'"
[Encryption atau enkripsi adalah suatu proses untuk mengubah informasi atau data agar tidak dapat dibaca siapapun kecuali orang yang meng-enkripsi nya atau orang2 tertentu. Hal ini adalah cara ampuh untuk mengamankan data/informasi]

"Apakah tidak bermasalah untuk memiliki hal yang penting sebagai item dalam game?"

Jika secara kebetulan, pemain biasa mendapatkan Key of the World, itu akan menjadi kekacauan.

"Tentu saja, sangat begitu, apakah ada fitur tunggal dalam game ini yang tidak bermasalah?"

Alice bertanya heran.

"Aku akan meninggalkan item spawn untukmu"

Sasaraki mengangguk. Item spawn adalah salah satu dari perintah gamemaster. Dia telah mencoba keluar ke padang rumput sesaat yang lalu. Sebuah jendela muncul dan laki-laki ini menentukan bahwa koordinat spawn berada tepat di depannya.

"Item bernomor '000002'"

Jatanya melalui input suara. Kemudian bel berbunyi.

Sebuah peringatan dalam huruf merah melayang di hadapannya.


{ERROR:. Dilarang memutuskan Spawn dengan item yang sesuai}


""Heh??""

Suara Alice dan Sasaraki keluar secara bersamaan.

"Apa artinya ini?"

Sasaraki mencoba untuk memasukkan perintah sekali lagi, tapi eror yang sama terus kembali.

"Dilarang memutuskan spawn....? Eh? Kenapa?"

"Ini berkatku ☆"

Mereka mendengar suara imut. Ketika Sasaraki berbalik, peri sistem, Fury, melayang-layang di samping Alice. Dia memiliki senyum yang ceroboh di wajahnya. Melewati oleh Alice yang bingung, peri itu datang ke sebelah Sasaraki dan membungkuk.

"Master, terima kasih atas kerja keras Anda sebelumnya ☆"

"Master?"

"Aku peri sistem, Fury-chan. Jadi, anda adalah Masterku ☆"

Fury dengan lembut menyerahkan sesuatu kepadanya. Itu adalah, lonceng emas kecil.

"Jika Anda memanggil menggunakan ini, Fury-chan akan datang mengunjungi anda ☆"

"Sasaraki. Berhati-hatilah ketika berbicara dengannya"

Alice berkata tegas.

"Dia memegang kecerdasan yang menyaingi seorang manusia"

"Seorang manusia? Tunggu, bukankah itu dilarang oleh hukum?"

Jika aku tidak salah, peningkatan dari AI telah dibatasi karena sudah ada masalah hak asasi manusia yang belum diselesaikan.

"Ada programmer busuk yang mengabaikan hukum dan etika, kau tahu? Dia seperti, 'Aku akan membuat Fury-chan tercintaku, aku tidak peduli tentang hukum, AKU TIDAK PEDULI!!! FURY-CHAN ADALAH HUKUUUMMMM!!!!!' dan setelah mengamuk, peri ini telah terlahir. Kau mendengar hal-hal seperti itu terjadi cukup sering, kan? "

"Aku khawatir karena aku tidak pernah mendengarnya!!"

Game ini memiliki jurang yang terlalu dalam.

"....Jadi, kenapa aku harus berhati-hati?"

"Karena dia jahat"

"Jahat?!"

"Awalnya, dia seharusnya menjadi penasihat untuk menghibur pemain yang tertekan, tapi....sepertinya dia sudah jadi buruk karena dipengaruhi oleh keluhan para pemain dan pelecehan verbal yang terlalu banyak. Aku bilang, dia jahat, hati-hati ketika dia mengatakan sesuatu"

"Persis bagaimana dia jahat?"

"Seperti meledakkan pemain di tengah-tengah sebuah petualangan dan membuat mereka berpikir itu bug"

"Dia jahat!"

"Aku hanya menawarkan sensasi ☆"

"....Tunggu, bukankah akan lebih baik untuk menguncinya menjauh jika dia sejahat itu?"

"Dia mungkin jahat tapi dia tidak berbohong. Dia memiliki kegunaan nya"

"Fury-chan tidak mengatakan apapun selain kebenaran ☆"

"Sebuah kebenaran yang sangat menyesatkan"

Tampaknya dia telah diprogram dengan cara itu.

"Kembali ke topik. Fury-chan, apa yang kau maksud dengan yang kau lakukan ini?"

"Seperti yang aku katakan, aku melarang memutuskan spawn ☆"

(Fffffuuuuuu) Angin dingin bertiup melalui ruang debugging.

"Tung---Sebenarnya kenapa?!"

"Master, aku harus menjawab? ☆"

"Eh....? Ah, ya, silakan saja"

Fury mulai menjelaskan dengan ekspresi teatrikal....

"Dengan 'Key of the World,' Anda bisa bebas menambah dan menghapus NPC, tepat ☆ Dan sebenarnya, Fury-chan adalah NPC di sisi sistem ☆ Aku tidak ingin mati, sehingga aku melemparkan 'Key of the World' ke dalam mesin penghancur data yang hidup selamanya ☆"

Fury berputar dalam lingkaran dan akhirnya mengambil pose sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Dan sekarang Fury-chan kekal! Ehehe, whoopsie ☆"

"TidakTidakTidakTidak!!! JANGAN HANYA WHOOPSIE!!!"

Sasaraki berteriak. Peri ini benar-benar jahat!.

(BlingBling), tombol di dada Fury berkilat.

"Ah, itu panggilan lain untuk gamemaster ☆ Aku harus pamit dulu ☆"

Fury mengangkat kedua tangannya ke atas kepalanya dan lenyap dalam sekejap.

Dua dari mereka ditinggalkan. Alice mengarahkan pandangannya pada kubus di tangan. 'Data Cube' yang ia habiskan sepanjang malam. Akhirnya, dia melipat tangannya dan menutup mata.

"... Fu---"

Alice membocorkan tawa kecil.

"Fufu. Jangan membuat wajah sengsara seperti itu, Sasaraki"

"Eh?"

Dia menyikat rambut peraknya dan tersenyum dengan ekspresi penuh kepercayaan diri. Mungkinkah dia punya suatu rencana? Mungkin ada cadangan dari 'Key of the World?'.

"Ingat ini. 100 Aturan Menjadi Gamemaster, peraturan nomor 2!"

Alice tersenyum cerah dan menunjuk jarinya pada Sasaraki.

"Jika dalam kesulitan, tertawalah dengan berani!"

....Dunia ini mungkin memang sudah ditakdirkan.


☆☆☆☆


"Jadi, apa yang akan kita lakukan sekarang?"

"Tunggu di sini sebentar!"

Rupanya, ada sesuatu yang datang ke pikiran Alice, jadi dia telah membawa sebuah gulungan kertas bergambar.

Dia menyebarkan kertas, sekitar dua kali lebih besar dari dirinya, di lantai. Kertas itu bahkan memiliki kotak ukuran di atasnya. Dan gambarnya juga cukup rinci.

"Apa ini?"

"Peta Dungeon"

Alice menjawab dengan senyum.

"Jadi kenapa dungeon dipetakan di atas kertas walaupun ini dunia maya?"

"Karena aku lebih suka cara yang begini!"

Dia menjawab dengan nada kekanak-kanakan dan tersenyum.

"Kita akan melakukan desain level sekarang. Kita bisa melakukan itu tanpa kunci"

"Desain Level?"

"Pada dasarnya, menciptakan kota-kota, lapangan, dungeon, kau juga menamainya"

Alice menjelaskan sementara menampar kertas gambarnya.

"Kita akan menunjukkan pada para pengguna bahwa pengembang telah membuat awal yang baru"

"Karena itu kita menambahkan dungeon baru?"

"Ya. Sebuah dungeon tutorial yang akan mengajarkan pemula game ini 101*"
[Ini bukan Kode ASCII, loh. Mungkin artinya disini adalah kode eror pada koneksi atau server. Biasanya disuruh nge-reset atau ngulangin lagi. Tapi maksud Alice adalah, dia ingin membuat sebuah tutorial dungeon yang membuat para pemain pemula untuk bermain lagi]

"Aku mengerti, kedengarannya bagus!"

"Ini harusnya lebih baik daripada mengubah deskripsi!"

"....I-Itu benar, ya!!"

Aku mendapatkan perasaan dia mengatakan itu sebagai pengalih perhatian, tapi aku akan menganggapnya hanya sebagai imajinasi. Nah, dari sudut pandang praktis, harusnya ada permintaan untuk tutorial. Ini bisa menjaga pemula seperti Rigel dari berhenti bermain.

"Karena itulah Sasaraki, buka pengaturan!"

Sasaraki mengangguk dan mengoperasikan 'Master Screen' Dia memilih 'Desain Level' dari dalam menu 'Penciptaan'. Layar tumbuh membesar dan model frame kawat* muncul di lantai di sebelah kertas gambar.
[Model wire-frame. Kira-kira kerangka/rancangan dasar/blueprint dari halaman web/situs. Lah, yang dimaksud diatas adalah gambar rancangan dari game-nya]

"Sekarang pertama-tama bukalah peta prosesor*"
[Otak komputer atau pusatnya game ini]

Sekarang kau bertindak seperti seorang guru....

Sasaraki berpikir dan mengetuk ikon. Di kakinya muncul selembar kardus bertuliskan 'Ehime Mandarin'.

"Itu peta prosesor. Semua bagian yang kau bisa gunakan telah ditempatkan di sana"

"Tidak apa-apa, tapi....kenapa Ehime mandarin?"

Alice juga telah menggunakaan itu sebagai pengganti kursi sebelumnya. Ada sejumlah besar kotak kardus mandarin tersebar di seluruh ruang debugging.

"'Karena Mandarin itu yummy'*, kan?"
[Mungkin slogannya jeruk itu]

Alice tersenyum menyegarkan.

"Pekerjaan tulus tentang pembuatan Dungeon, jadi aku melakukan UI* yang akan membuat ini bahkan sedikit lebih menyenangkan"
[User Interface. Cara program dan penggunanya berkomunikasi]

"Cara yang kau katakan bersama hal-hal ini agak membuatku merasa aneh, kau tahu?"

Alice berlari ke Sasaraki, menempatkan pantatnya di lantai di depannya, dan memeluk lutut. Sambil tersenyum, gadis itu menatapnya. Seolah-olah dia bermaksud untuk mengawasi Sasaraki saat bekerja.

"Haruskah kita mulai, kemudian?"

Tutorial yang mereka ciptakan adalah ortodoks, dungeon satu lapis.

Dalam kotak model 3D dari jalur, kamar, dan sebagainya. Kau membangun dungeon dengan hanya menghubungkan bagian-bagian seperti yang kau akan lakukan dengan blok mainan.

"Hee...."

Itu sedikit seperti kelas belanja. Tentu jauh lebih sederhana dari yang ia bayangkan.

"Tapi kau tidak dapat membuat hal-hal yang lebih kompleks seperti ini, kan?"

"Fufufu, kau berpikir begitu?"

Alice tersenyum lebar.

"Sebagai contoh, baiklah. Coba siapkan perangkap di jalan yang di sana"

"Caranya?"

"Dengan membuat keinginan untuk peri"

"....Hah?"

"Lihat, buka mulut dan cobalah berharap untuk itu"

Alice mendesak dia di dalam nada ceria.

"Emm....'Peri-san, tolong tempatkan jebakan'"

Kemudian, model berubah dalam sekejap, perangkap telah ditempatkan di lantai.

"Tunggu, apa-apaan ini?!"

"Seorang peri tinggal di peta prosesor, atau lebih tepatnya, sebuah AI. Dia akan memberikan keinginan gamemaster"

Katanya dengan bangga.

"Eeeeeh...."

AI hari ini luar biasa, seperti Fury sebelumnya. Mungkin mereka berbakat dengan persepsi tidak jauh berbeda dari manusia. Memikirkan itu, Sasaraki terus membangun sementara ia menggunakan cetak biru Alice sebagai referensi.

"Alice. Ruangan ini kosong, bagaimana?"

Setiap kamar memiliki memo dari Alice mengenai event-nya. Namun, satu ruangan dekat pintu masuk masih kosong. Ketika ia menunjuk itu, Alice tertawa dengan, 'Fufufu'.

"Kau masih bertanya. Kenapa tidak kau saja yang memutuskannya? Ini menyenangkan"

"Eh? Tapi itu lebih baik jika kau yang melakukannya"

Setelah semua, Sasaraki adalah seorang pemula. Dia tidak punya bakat dalam pembangunan. Akan lebih baik jika Alice yang lebih berpengalaman melakukan hal-hal penting mengenai dungeon, seperti menyiapkan perangkap dan sejenisnya.

"Itu tidak boleh"

Alice membentuk X besar dengan tangannya.

"Kita berjanji, kan? Bahwa aku akan menunjukkanmu kesenangan menjadi seorang gamemaster"

Setelah itu, Alice tiba-tiba menyebar lengannya seolah-olah untuk menunjukkan ukuran seluruh dunia.

Pada wajahnya senyum polos seperti anak kecil.

"Membuat dungeon ini hanya salah satu hal yang paling menyenangkan untuk dilakukan sebagai gamemaster, kau tahu?"

"Yah, tapi....bagaimana aku bisa membuat event-nya?"

"Sederhana. Aku akan memberitahumu"

Dengan senyum masih di wajahnya, Alice berlari ke Sasaraki.

"Pertama-tama, bayangkan teman yang kau miliki dalam game ini"

Teman-teman?.

Lizna dan Azrael datang ke pikirannya segera. Mereka adalah dua orang teman yang Sasaraki punya di sini. Tiba-tiba, ia bisa mendengar suara di bawahnya. Pada jalan di peta, tokoh kecil muncul. Salah satunya seorang gadis mengenakan jubah hitam, yang lain adalah seorang gadis dengan sebuah jubah putih. Sosok-sosok tersebut tampak sangat mirip dengan keduanya.

"Mhm, sepertinya kau berhasil"

"....Dan ini adalah....?"

"Pemain yang kau bayangkan. Seperti yang aku pikir, itu dua anak perempuan, bukan?"

Alice tersenyum riang. Dia melanjutkan saat mengetik di peta prosesor yang tersebar.

"Jenis perangkap apa yang akan membiarkan keduanya menikmati diri mereka sendiri? Di sinilah keterampilan kreatifmu digunakan"

"Eh, tapi....jika aku melakukan itu, teman-temanku akan menjadi satu-satunya yang menikmati diri mereka sendiri, ya kan?"

"Itu akan cukup adil, kau tahu?"

Alice mengumumkan dengan nada yang kuat.

"Ketika kau memikirkan sesuatu yang dapat membuat dungeonnya bagus, itu sangat penting untuk memikirkan para pemain yang kau ingin mereka untuk menikmatinya kan? Persis karena kau punya orang-orang seperi itulah kau berpikir, aku akan mencoba yang terbaik. Setelah semua, orang dapat melakukan segala sesuatu jika itu demi orang lain"

Alice menunjuk Sasaraki tajam.

"Demi kehidupan seseorang tercintamu di dungeon ini!"

Sasaraki menelan ludah.

Kemudian ia mencoba untuk menempatkan beberapa pemikiran ke dalamnya. Dia memejamkan mata untuk berkonsentrasi.

Apa yang akan terlihat bagus jika keduanya mendatangi dungeon ini? Azrael mungkin akan ceroboh dan membuka peti harta tanpa berpikir lalu mati karena peti itu sebenarnya perangkap. Setelahnya, dia mungkin akan berhati-hati untuk tidak jatuh pada jebakan itu lagi. Jika aku memberi imbalan pada kehati-hatiannya....

Azrael pasti menyeringai bangga.

"Bagaimana kalau begini?"

Mengatakan apa yang dipikirkannya, Alice mengangguk mendalam dengan 'Mhm, mhm'.

Dia memberinya acungan jempol dan tersenyum.

"Ide menakjubkan! Ayo kita mewujudkannya segera!"

Sasaraki tersenyum lebar. Alice benar-benar telah memuji karena idenya.

Membuat dungeon bersama-sama dengan dewi itu jauh lebih menyenangkan daripada yang dia pikir.

Setelah melewati waktu melakukan ini dan itu, Sasaraki menghela napas dalam-dalam. setengah-transparan 'Data Cube' melayang di depan matanya. Di dalamnya terdapat data dungeon lengkap.

Dengan kata lain, mereka selesai.

"Kerja bagus, Sasaraki."

Alice menepuk punggung laki-laki itu.

Kemudian, sebuah pemberitahuan muncul di layar Sasaraki. Itu adalah pesan dari Lizna.


{Apa kau tidak sibuk? Kami akan menaikkan beberapa level, Azrael di sini juga, kau tahu?}


Biasanya, dia siap untuk menerima undangan.

Namun dia tidak bisa lagi. Menyakitkan hatinya. Dia mungkin tidak akan dapat pergi pada petualangan dengan mereka untuk selama-lamanya. Setelah semua, ia memutuskan untuk menjadi gamemaster dunia ini, seseorang di balik panggung.

"Emmm....bagaimana aku harus menolak....?"

"Hm? Kenapa menolak, Sasaraki? Bukankah ini sempurna?"

"Heh?"

Tatapan mereka bertemu.

"Apanya yang sempurna?"

"Kita mendapat dungeon baru di sini, kan?"

Alice menusuk 'Data Cube'.

"Eh? Kau tidak bermaksud...."

"Ingat ini, Sasaraki. Itu salah satu kegembiraan terbesar sebagai seorang gamemaster"

Alice mengangkat tangan kanannya dan menggumamkan sesuatu. Setelah itu, pakaian nya berubah dari jubah putih menjadi pakaian kulit yang tampak mudah untuk bergerak. Dia mengedipkan mata dan menempatkan jari telunjuknya berdiri di depan mata Sasaraki, lalu mengatakan....

"Kau akan menjadi orang pertama yang dapat menyelesaikan semua dungeon!"


☆☆☆☆



Ke Halaman utama Kusoge Online (BETA)
Ke Halaman selanjutnya

Comments

Popular posts from this blog

Kusoge Online (BETA) Bahasa Indonesia

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]