Short Story; Karena Toilet-ku berubah menjadi dungeon, buang air jadi sangat sulit.


Cerpen diterjemahkan oleh I-FUN Novel, *MrStar*


Boleh aku pinjam toiletnya?

Saat ini, aku sedang berada di rumah teman perempuan yang sekampus denganku, kami berkenalan ketika kami masih mahasiswa baru musim panas kemarin. Tiba-tiba aku ingin buang air kecil, jadi aku minta ijin ke dia.

Aiyo~

Temanku yang sedang tiduran di kasur sambil membaca manga, memberikan jawaban sambil menggaruk pantatnya.
Kemudian, setelah selesai, aku kembali sambil bergumam santai.

Aaah~ bisa pakai toilet kapanpun, emang enak~
Eh?

Temanku yang sedang membaca manga menatapku dengan bingung.

Kamu tinggal di asrama, kan? Bukannya mereka kasih toilet pribadi?
Bukan, bukan, bukan karena itu
Terus, kenapa? Apa sedang diperbaiki?
Bukan itu

Aku kebingungan, apa tidak masalah menceritakan yang sebenarnya.

Sebenarnya, toiletku berubah menjadi dungeon
Ha?

Dia menatapku dengan tatapanKepalamu habis terbentur apa?
Memang, itu cerita yang aneh, tapi mau bagaimana lagi karena itu kenyataannya.

Aku tidak bercanda, seriusan. Ketika aku membuka pintu toilet, semua yang ada di dalamnya berubah menjadi dungeon
Apa yang terjadi kalau kamu menyelesaikannya?
Setelah mengalahkan boss-nya, pintu di ruangan boss terbuka, dan di sana ada toilet. Akhirnya, aku bisa buang air
……………

Ah, dia sama sekali tidak percaya.
Dia menatapku curiga.

Kemarin malam aku benar-benar hampir jebol. Maa, tapi itu adalah rekor tercepatku

Pada akhirnya, aku menceritakan pada temanku.
Petualangan dramatis tadi malam.


Ketika aku bangun, waktu menunjukkan pukul 2 pagi.
Alasannya karena ingin ke toilet.

Sial…… Kebanyakan minum

Aku ikut pesta minum dengan anggota klubku semalam.
Tapi yang kuminum bukan alkohol.
Karena belum cukup umur, jadi aku hanya minum soft drink. Tapi, karena mereka menyediakan minuman gratis, jadi aku minum cukup banyak.
Gara-gara itu, sekarang aku kebelet buang air kecil.
Berdasarkan pengalaman masa lalu, ini adalah status darurat tingkat 3.
Karena ini darurat tingkat 3, aku masih bisa menahannya selama 20 menit.
Ngomong-ngomong, yang tertinggi adalah 6. Aku akan jebol dalam 30 detik.
Aku langsung bangun dari kasur.
Perlahan-lahan aku menuju pintu toilet dan membukanya. Kamar mandi dan toilet terpisah.
Bukan, sekarang ini bukan toilet.
Memang pertama kali aku pindah ke sini ini adalah toilet, tapi sekarang, tidak ada lagi toilet.
Hanya tangga panjang menuju bawah tanah.
Ini adalah dungeon.
Fenomena ini terjadi pertama kali kira-kira sekitar 3 bulan lalu.
Kenapa toiletku berubah menjadi dungeon, aku sama sekali tidak tahu alasannya.
Tapi, kenyataanya, ada dungeon dengan 10 lantai berada di ujung tangga ini.
Di lantai paling bawah, ada toilet milikku.

Aku harus cepat

Sesuatu muncul di depan kantung kemihku, lalu kupakai sebelum turun kebawah.
Ini adalah peralatan bertarungku.
Pedang dan baju yang kupakai adalah hasil dari menaklukkan dungeon sampai saat ini. Untuk sampai dengan cepat dan selamat, peralatan tempur sangat dibutuhkan.
Pedang Peri: Offensive Power +50. Double strike.
Jubah Malaikat: Defensive Power +45. Agility level +20.
Sepatu Petarung: Defensive Power +15.
Pedang peri dan Jubah Malaikat kemungkinan adalah item langka.
Item terkadang bisa didapat dari peti harta karun yang terkadang muncul atau drop item dari monster yang kukalahan.
Tanpa sengaja, aku tidak tahu bagaimana caranya, tapi nama senjata dan statusnya muncul di kepalaku hanya dengan menatapnya.
Mereka semua hanya bisa dipakai di dungeon. Aku pernah mencoba di luar beberapa kali tapi mustahil karena semacam kekuatan misterius.
Setelah memakai pakaian bertarungku, aku turun kebawah.
Lantai pertama.
Aku gugup pertama kalinya, tapi aku sudah ahli sekarang.
Rute menuju lantai selanjutnya sudah disimpan dengan sempurna dalam ingatanku, aku bisa maju tanpa tersesat.

Gyaa
Gegege
Gugii

Ketika sedang berjalan, muncul makhluk hijau jelek di hadapanku.
Mereka adalah goblin.
Mereka berempat.
Aku menerjang ke arah mereka sambil mengayunkan Pedang Peri milikku.
Dalam sekejap, keempat goblin itu tergeletak tidak bernyawa.
Dengan tingkatanku sekarang, aku bisa menagalahkan mereka dengan mata tertutup.

…… Maa, awalnya mereka selalu mengejarku, dan sekarang…… Aku berhasil

Tiba-tiba aku teringat pengalaman pahit.
Aku tidak akan dipermalukan seperti itu lagi.
Aku bergegas menuju lantai selanjutnya karena ingin buang air.


Setelah itu, aku tiba di lantai ketujuh tanpa masalah.
Kira-kira 5 menit telah berlalu untuk sampai sini.
Kantong Kemih…… un, masih bagus.
Ini semua berkat Pedang Peri sehingga aku berhasil sampai sini dengan cepat.
Itu karena kuntungan dari ‘Double Strike’. Sangat efektif untuk melawan para ikan teri.
Tapi, ada juga kekurangannya.
Kekuatan serangannya tidak tinggi.
Semakin ke bawah, monster semakin kuat, hingga aku tidak bisa membunuh mereka dengan sekali serang.
Maka dari itu, kini saatnya Jubah Malaikat untuk bersinar.

Buooo!
To!

Aku menghindari tandukan dari monster berkepala banteng, Minotaurus.
Jubah Malaikat meningkatkan kecepatan, dan di saat yang bersamaan, kemampuan menghindar juga meningkat.
Tapi, karena kekuatan bertahannya rendah, aku akan terluka berat jika terkena serangannya.
Tapi, supaya bisa menyelesaikan dungeon secepat mungkin, aku tidak boleh bertarung dengan malas.

Haaa!
Bumo!?

Aku menyerang Minotaurus dua kali dengan Double Strike, membuatnya tidak bisa melarikan diri.
Tidak perlu membunuhnya.
Aku tidak punya banyak waktu, aku harus bergegas.
Karena, kondisi Kantong Kemihku berubah menjadi darurat tingkat 4.

Kuh…… lebih cepat dari perkiraan……

Aku bergerak lebih cepat.
Tapi selembut mungkin supaya tidak menyakiti Kantong Kemihku.


Dan akhirnya, aku tiba di lantai terkahir.
Akan tetapi, situasi meningkat menjadi darurat tingkat 5.
Aku tidak akan bertahan lebih dari 2 menit.
Lebih pendek dari pada waktu yang biasa kupakai untuk mengalahkan Ultraman.
――Cepat.
――Ngapain susah payah?
――Tidak ada yang lihat, kenapa tidak meluarkan saja di sana?
Bisikan iblis menggema di kepalaku.
Akan tetapi, jika aku menyerah sekarang, usahaku untuk sampai di sini akan sia-sia.
Aku juga tindak ingin melakukannya di sini! Aku ini wanita keras kepala.
Pokoknya, aku harus bergegas.
Gaya lariku sekarang terlihat sangat lucu, tapi aku tidak peduli.

Roaaaaar!
Tte, kenapa muncul Naga di sini!?

Ini yang terburuk, monster terkuat dungeon, kalau ada Naga yang muncul di lantai pertengahan maka itu adalah keberuntungan, karena itu adalah jalan pintas untuk menyelesaikan dungeon. Tapi tidak jika dia muncul di lantai terkahir.
Haruskah aku cari jalan lain?
Tidak ada waktu lagi!

Majuuuuuuuu!

Aku memasang posisi kuda-kuda dan menerjang ke arah Naga.
Naga langsung menyadari keberadaanku.
Lalu dia membuka mulutnya lebar-lebar.
Dragon Breath!

Nuoriyaaaa!

Aku berguling di lantai dan hampir terkena semburan api. Punggunku terasa terbakar. Panas!
Aku menyelinap ke bawah perut naga dan lari ke belakangnya.
Kemudian melarikan diri secepat mungkin.
Tidak ada waktu untuk melihat ke belakang.
Tapi, aku belum jebol, kan!?
…… Se, sepertinya masih aman.
Tapi…… kuuuh, bisa-bisa aku ngompol sambil lari……!
Akhinya terlihat sebuah pintu.
Di balik pintu itu adalah ruangan boss.
Tte, jadi masih harus lawan Boss!
Kantung kemihku sudah sampai batas!
Darurat tingkat 5!
Aku harus mengalahkan Boss dalam 30 detik!
Tapi, semua Boss itu sangat kuat. Sangat sulit dilawan.

Aaaah!

Dengan terikan memekik, ras iblis berukuran raksasa muncul.
Terkadang butuh waktu 5 menit untuk mengalahkan orang ini. Tapi tiba-tiba aku menyen-----

Pokoknya,  berkat itu, aku menemukan kelemahan orang ini.

Disanaaaaa!
Giyauaa!?

Selangkangannya.
Kelemahan boss ini adalah dede kecilnya!? Meskipun tidak pernah terkira, ini adalah cara paling cepat untuk mengalahkan orang ini. Aku tidak peduli seperti apa caranya. Kantong Kemihku dalam kondisi berbahaya.
Kuayunkan Pedang Periku dan mengincar selangkangan Iblis.
Iblis menyerang dengan cakar tajam dan petir, tapi aku meningkatkan konsentrasiku sampai maksimal, lalu kumaksimalkan kekuatan Kantong Kemihku sampai batas dan menyelinap ke bawah selangkangan Iblis.

Doyaaaa!
Guaaaaaaaaaa!

Aku berhasil mengalahkan boss dungeon tanpa terluka!
Akan tetapi, waktu yang tersisa hanya 20 detik.
Aku pasti bisa! Aku sampai tepat waktu! Berjuanglah, aku! Toiletnya ada di sana!

~~~~!?

Tapi, setelah berjalan sampai sini, datang sinyal terburuk. Status berubah menjadi darurat tingkat 6.

A, aku tidak bisa bergerak!
Walaupun hanya beberapa langkah!
Aku bisa sampai dengan beberapa langkah lagi!

Gu…… o…… nu……

Wajahku berubah menjadi ungu, tapi aku masih belum menyerah.
Bahkan satu langkah pun terasa mustahil.
Tetap saja, aku akan merangkak jika perlu.
Tidak masalah, aku sudah berjuang sampai sekarang.
Tidak mungkin aku tidak bisa menahannya.

Kemudian――
Setelah menempuh perjalanan yang sangat, sangat, sangat jauh, aku akhirnya bisa menyentuh gagang pintu toilet.
Begitu kubuka pintu, ada toilet tercinta!

Haaaaa…… nikmatnya……

Kata semacam itu mengalir keluar dari mulutku.
Saat ini, aku sedang duduk di atas wc.
Akhinya aku bisa buang air.
Meskipun suaraku keluar tanpa sengaja, aku masih menahan diriku untuk tidak bersuara yang tidak perlu.

Ditambah, kali ini, ini adlah rekor tercepat menyelesaikan dungeon, kan? Kira-kira kurang dari 10 menit

Aku jadi sedikit mengantuk setelah selesai.
Balik ke kamar bakal merepotkan, kalau begitu kita tidur di sini?
Keesokan harinya, aku terbangun di dalam toilet.


Uwa, apa-apaan ini!? Ini beneran jadi tangga!
Temanku yang ingin memastikan ceritaku mengeluarkan suara terkejut.
Aku berpikir apa yang harus kukatakan kalau orang lain tidak bisa melihatnya, tapi sepertinya dia bisa melihatnya.

Semua yang kamu katakan tenyata beneran……

Seperti dugaanku, dia langsung percaya setelah melihatnya sendiri.
Benarkan?  Kataku sambil nyengir.
Dia tersenyum canggung, tapi wajahnya langsung berubah seakan-akan dia teringat sesuatu.
Tapi kamu tahu, di dekat sini ada mini market, kan? Bukannya lebih cepat kalau pinjam toilet di sana?

………… Ide bagus

Comments

Popular posts from this blog

Kusoge Online (BETA) Bahasa Indonesia

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]