Baka to Test: Volume 3, Catatan Penulis, B. Indonesia


Catatan Penulis

Terima kasih karena telah membaca buku ini. Aku adalah penulis buku ini, Inoue Kenji.

Sejujurnya, aku tidak pernah berharap cerita bodoh ini akan ditulis sampai volume 3. Semua ini berkat dukungan semua orang dan semangat para editor yang membuat aku sangat bersyukur dapat bekerja dengan mereka.

Kali ini, aku memutuskan untuk tidak basa-basi dan langsung menyampaikan rasa terima kasihku.

Haga-sensei, yang bertanggung jawab sebagai ilustrator, cover volume ketiga sudah ada di komputerku! Aku benar-benar minta maaf karena sudah mengganggumu berkali-kali. Kagaya-sama yang bertanggung jawab atas desain dan editor baru N-sama, aku telah mengganggu kalian dua cukup banyak kali ini, dan aku benar-benar minta maaf untuk itu. Dan untuk para senior yang telah memberiku nasihat dan dukungan, aku akan mengingat kalian semua dalam hatiku, terutama Kaimatsu-sensei dan Nomura-sensei, terima kasih karena telah membantun penulisan novel ini.

Dan untuk semua pembaca, aku sangat berterima kasih atas kasih atas dukungan dan dorongannya. Aku telah membaca semua surat dan kartu pos yang dikirim padaku, dan bahkan ada pembaca yang membantu aku menciptakan karakter, dia bernama Kinoshia Ieyasu! Setiap kali aku selesai membaca surat pembaca, aku akan termotivasi. Aku akan terus bekerja keras di masa depan!

Selanjutnya, aku akan melanjutkan cerita yang aku ceritakan di volume 2.

Setelah aku menerima paket yang ibuku kirim (sarung bantal) ketika aku tinggal sendirian.

Ibu: "Halo, Kenji?"

Aku: "Hm? Ya bu, ada apa? "

Ibu: "Ibu ingin mengirim beberapa dokumen padamu, jadi ibu pikir untuk mengirimkan sesuatu yang lain juga."

Aku: "Ah, oke, terima kasih. Kalau ibu ingin mengirim sesuatu, tolong kirim sesuatu yang bisa dimakan. "

Ibu: "Dasar, kamu~ sudah dewasa, tapi masih bergantung pada ibumu!"

Aku: "Ya, tolong ya."

Setelah bicara dengan gembira selama beberapa saat, aku menutup telepon.

Aku berpikir, jadi ibu ingin mengirim paket lain. Kalau ibu mengirim seprie dan tissue toilet, aku mungkin harus mengadakan pertemuan keluarga dengan ibuku.


-Setelah beberapa hari, paket tiba.


Setelah aku membuka kotak kardus, hal pertama yang muncul di depanku adalah amplop berwarna coklat-kopi. Ini dokumen yang ibu maksud? Kubuka - jadi ini dokumen asuransi. Akan aku kirim ini semua setelah aku tanda tangani!

Dan kemudian, apa yang ada di bawah ---- adalah makanan yang telah aku tunggu begitu lama.

Bagus, akhirnya, sesuatu yang bisa dimakan! Bukan hal yang aneh untuk menyimpan makanan, dan tidak ada hal yang aneh soal itu. Selain itu, ibu sadar kalau aku seorang pria yang tinggal sendirian, jadi beliau kirim cukup banyak makanan.

Baiklah, cukup bicaranya. Kali ini apa yang dikirim--


'Kentang, 20kg'


Ibu: "Halo?"

Aku: "Ah, halo? Ibu?"

Ibu: "Iya, kamu sudah terima paketnya?"

Aku: "Sudah. Setidaknya kali ini bisa dimakan. Terima kasih."

Ibu: "Tidak perlu, tidak perlu terlalu formal dengan ibu. Apa itu terlalu banyak?"

Aku: "Ya, kebanyakan 19kg."

Ibu: "Ah, ada beberapa mie instan di dalam. Jangan lupa di makan."

Aku: "Jadi ada mie di dalamnya? Aku belum lihat semuanya gara-gara terlalu besar. Terima kasih, lain akan kutelpon lagi. "

Ibu: "Oke oke, bye bye."

Karena itu, aku langsung mengaduk-aduk isi kotak kardus dan menggali makanan lainnya. Seperti yang diharapkan, aku menemukan mie instan dan bahan makanan normal lainnya seperti makanan kaleng, pancake dan bahkan teh oolong. Kebetulan aku kehabisan minuman, jadi aku bersyukur ibu mengirim minuman. Akan kuterima dengan senang hati!

Kubuka tutup botolnya-eh, aneh? Kok sudah pernah dibuka? Rasanya aneh... tapi aku tidak terlalu banyak memikirkannya dan menelan satu tegukan besar. Apa yang kurasakan di seluruh lidahku adalah-rasa super asin!

Setelah aku membersihkan cairan yang muncrat tanpa sengaja keluar dari mulutku, aku memeriksa botol teh oolong. Setelah kuperhatikan dengan cermat, kutemukan tulisan tangan ibu dengan spidol hitam di botol.


'Bumbu mie'


Mm~ ibu sangat perhatian bahkan sampai mengirim bumbu mienya juga. Memperhatikan hal kecil seperti ini, ini yang membuatku sangat bahagia.

Memang benar kalau di tempat tinggalku tidak ada bumbu sama sekali, tapi wadah yang digunakan untuk ini, bukannya tidak pantas? Jika ibu sangat perhatian bahkan sampai mengirimkan bumbunya, seharusnya ibu juga sekalian menyiapkan wadah yang cocok supaya orang tidak salah sangka, ya kan?

Di atas adalah kenangan musim panasku yang penuh kebahagiaan karena cinta ibuku.

Dan selanjutnya, adalah preview.

Aku sedang berpikir untuk menulis cerita pendek berikutnya. Mungkin ada beberapa pembaca yang sadar tentang perkembangan cerita, tapi aku masih ingin menempatkan cerita pendek sebagai prioritas. Mengapa demikian? Jawabannya adalah aku benar-benar ingin menulis sesuatu yang melibatkan pakaian renang! Untuk catatan, tanggal publikasi harus di musim dingin (pada saat publikasi di Jepang). Musim? Apa itu? Bisa mengisi perut tidak?

-Begitulah situasinya. Apa jenis pakaian renang yang akan orang-orang pakai? Mari kita tunggu!

***

TLN: Selanjutnya akan diposting cerita pendek Baka to Test Volume 3.5.




Comments

Popular posts from this blog

Kusoge Online (BETA) Bahasa Indonesia

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]