Kusoge chap 1 (3) vol 2 B. Indonesia

Chapter 1 (3)
Diterjemahkan oleh I-Fun Novel




TP mereka saat ini adalah 270.

Mereka perlu mengumpulkan 230 lebih poin, secepatnya.

Sepertinya ada batas berapa kali kamu bisa mendapatkannya melalui Pertengkaran Sepasang Kekasih, jadi mengulang itu bukanlah pilihan.

"'Kontak Langsung Membran Mukosa' akan memberi 300 poin, kau tahu?☆"

Fury menyarankan dan ditembak jatuh oleh Azrael langsung. Namun, kegiatan lain yang serupa adalah 'Mandi bersama' atau 'Menghangatkan tubuh masing-masing di gua gunung bersalju', semuanya, yah, sangat menceritakan keinginan para pengembang sendiri.

Kepala mereka memang hanya terisi lelucon, sungguh.

"Sasaraki! Tidak bisakah kau melakukan sesuatu tentang parameternya dengan 'Master Screen'?!"

"T-Tidak....Perlindungan dalam domain pemain itu ketat...."

'Master Screen' adalah alat serba guna, tapi data karakter atau item sangat terjaga oleh program 'anti cheat' atau sesuatu seperti itu. Kau butuh item tertentu untuk melepas perlindungan, namun Fury telah membuangnya.

Meski harusnya sebagai gamemaster, mereka tak bisa mengutak-atik data sama sekali.

Karena itulah, tak peduli berapa lama mereka berjuang sekuat tenaga atau apa yang mereka lakukan, game ini akan tetap menjadi kusoge selamanya.

Pada akhirnya, aktivitas yang mereka pilih dari opsi disana adalah---

☆☆☆

"Sasaraki! Jangan berani! Jangan pernah berani untuk berbalik!!"

"A-Aku sudah mengerti! Aku tak akan berbalik, janji!"

Mereka berada di bagian atas dungeon terakhir lantai satu, gua 'Frostmountain'.

Di luar gua, badai salju menderu---tempat semacam itulah.

Di sana, mereka berdua duduk di lantai, memegang lutut masing-masing, sementara punggung keduanya saling bersentuhan. Ngomong-ngomong, punggung mereka telanjang. Mereka sedang melakukan Tindakan Tokimeki 'Menghangatkan tubuh masing-masing di gua gunung bersalju'. Jika mereka menghangatkan kulit masing-masing selama 15 menit, mereka akan memperoleh 250 TP.

"I-Ini adalah kejahatan yang relatif lebih rendah....!"

Azrael mengatakan itu setelah dia memantapkan pilihannya dengan malu.

Tentu saja, jika kau membandingkan ini dengan 'Aktivitas Mesra-Mesraan' lain, yang hanya bisa digambarkan sebagai 'hal-hal yang dilakukan sepasang kekasih sejati', maka penjelasan untuk yang satu ini masih agak baik-baik saja. Singkatnya, selama mereka menghangatkan tubuh masing-masing, itu sudah cukup. 'Jika kita tidak perlu memeluk dari depan, itu takkan memalukan!' Karena alasan semacam itulah si gadis mau.

Diapun saling memunggungi dengan Azrael.

Sekarang mereka sudah begini untuk sementara waktu, pikiran Sasaraki mengatakan ini :

—Benar-benar memalukan.

"........................"

"........................"

Sambil dikelilingi badai salju, keduanya tidak mengucap sepatah kata pun. Kesadarannya terfokus hanya pada punggungnya yang saat ini bersentuhan erat dengan si gadis. Karena 'Kontrol Realitas Rasa Sakit' yang meredakan rasa sakit seseorang berfungsi, dia tak bisa merasakan dinginnya udara. Namun, dia bisa merasakan sebuah kehangatan. Kehangatan seorang gadis.

Dan gadis itu sangat panas.

Darahnya seolah telah terakumulasi di tulang belikatnya, titik di mana mereka bersentuhan.

"....S-Sasaraki....berapa lama sejak kita mulai....?"

"Eh?! Hmm....Sa-Satu menit 15 detik"

"KAU BERCANDA KAN?!?!"

Setiap kali Azrael mengatakan sesuatu, punggungnya bergetar.

Dengan begitu saja, Sasaraki merasa gugup.

Bagaimana cara mengatakannya---punggung si gadis terasa hangat, dan membuatnya resah.

"....A-Azrael, mungkin kita memang harus menghentikan ini...."

Terus terang, lelaki itu tidak berpikir dirinya bisa bertahan selama sepuluh menit lebih.


"Tidak akan---! Ki-Kita harus buru-buru dan be-bercerai!!"

Dan begitulah jawabnya, dia juga merasa sangat malu hingga suaranya terdengar seolah ingin menangis.

"Di-Ditambah, jika kita bisa memotong hal-hal yang beratribut 'tak bisa dihancurkan', itu akan membantu dengan masalah pengembangan dan sebagainya...."

"Yah, tapi kau tahu, kita bisa saja dengan cara perlahan mengumpulkan poin...."

"Kalau begitu layanannya akan berakhir disaat kita selesai, kan?!"

"....Benar juga"

Agar bisa bercerai secepatnya, mereka menghangatkan tubuh masing-masing di gua gunung bersalju.

Walaupun, lelaki ini merasa bahwa tak peduli dari sudut mana kau melihatnya, mereka terkesan memprioritaskan saling memunggungi.

"Uuuh....A-Aku pasti tak akan kalah dengan kusoge ini....!"

Dia bisa merasakan tubuh Azrael bergetar di punggungnya.

Karena si gadis tidak menderita akibat udara dingin, getaran itu pasti kemarahan atau rasa malu.

"....Sasaraki, katakan sesuatu!!"

"Eh?!"

"Jika kau tetap diam, ini akan jadi lebih memalukan!! Bicaralah!!"

Sungguh logika yang tak masuk akal, namun apa yang diminta oleh Azrael adalah titik lemahnya.

"Emm....Maaf, itu tidak sengaja"

"Apanya?"

"Masalah pernikahan"

Beberapa saatpun berlalu.

"....Aku sudah sangat tahu hal itu"

Dia berkata dengan suara yang sedikit lebih tenang.

"Baiklah"

"Tapi aku tak akan memaafkanmu"

"Ehh?!"

"Mengubah Deathbringer Angel ini menjadi seorang gadis yang tidak murni....Aku pasti, pasti tak akan memaafkanmu"

Dia berkata dengan nada cemberut, bertingkah seperti anak manja.

Sasaraki menelan ludah. Bahkan dia sendiri merasa bahwa dirinya telah melakukan sesuatu yang benar-benar tak bisa dimaafkan.

"Azrael....Aku serius, benar-benar serius minta maaf"

"Aku tak akan memberi maaf meski kau menyesal"

"Aku akan bertanggung jawab"

"Eh?"

Azrael-pun seketika terkaku.

"I-I-Itu akan membuatku bermasalah jika kau mengambil tanggung jawab!!"

"Ah, maaf, bukan seperti itu yang aku maksud, aku akan bertanggung jawab dengan membuat kita bercerai"

"Ah---"

Azrael terkaku sekali lagi.

"J-Jadi itu maksudmu....Katakanlah dari awal....Bodoh...."

"Maaf"

"Yang bisa kau lakukan hanya meminta maaf"

Momen keheningan yang lainpun berlalu.

"....Apa kau benar-benar merasa menyesal tentang hal itu?"

"Aku sungguh, sungguh menyesal!"

"Aku meragukannya...."

Azrael berkata dengan suara rendah dan tidak puas.

"Semua orang selalu mengucapkannya, tapi itu hanyalah kata-kata"

Dia melanjutkan....

"Kau juga....sebenarnya hanya mengolok-olokku, kan?"

"Heh? Karena apa?"

"Karena peranku"

Azrael terisak.

"Mantan anggota serikat juga sama. Mereka terus mengolok-olokku, seperti 'Deathbringer Angel (Haha), Beta-tester (haha), chuunibyou (haha). Cuma Lizna yang benar-benar perhatian padaku Sasaraki, kau juga hanya....mengolok-olokku, kan?"

Dia memiliki kompleks penganiayaan.

Tentu saja, Sasaraki tidak mengolok-oloknya. Mereka hidup sebagai petualang di dunia fantasi. Sejak pertama kali lelaki ini log-in, dia berusaha mengikuti contoh Azrael, yang sungguh percaya dengan latar fantasi, dan itu tidak berubah.

Tapi jika dia mengatakan ini langsung dihadapan orangnya, si gadis mungkin takkan percaya.

Itu karena Azrael telah menjadi penakut sekarang.

"....Ingat saat Lizna mati sebelumnya?"

"---Eh?"

Azrael bereaksi dengan suara bingung. Sasaraki melanjutkan.

"Kau menggunakan dua pedangmu untuk membentuk salib, kan?"

"....Ya, memang"

"Itu keren, tahu? Kesannya seperti kebiasaan seorang petualang"

"....Y-Yah, membentuk salib adalah dasarnya, kan....?"

Suara Azrael menjadi sedikit lebih energik.

"Dan suara tajam ketika kau menghunus pedangmu memiliki bunyi yang bagus, ya kan?"

"....Y-Yah, karena aku berlatih ratusan kali...."

Suaranya bahkan semakin bersemangat.

"Kau juga punya kebiasaan melepas mantel ketika akan bertarung dengan serius, kan? Itu juga menciptakan suasana yang bagus"

"Ah, kau memperhatikannya? Itu benar...."

Azrael tampak sangat bahagia.

"Aku sebenarnya selalu berpikir kalau kau keren, tahu?"

"....Umm...."

Azrael ragu-ragu.

"Um....Umm, itu...."

Pada waktu inilah.

{Aktivitas 'Menghangatkan tubuh masing-masing di gua gunung bersalju' selesai}

Suara sistem robotik bergema. Tampaknya 15 menit telah berlalu sebelum mereka menyadarinya.

"B-Baiklah, kita berhasil! Ah, jangan berbalik!"

"Ya, mengerti"

Tepat setelah dia menjawab, suara sistem bergema lagi.

{Perayaan Meraih 500 TP. Mengambil screenshot}

""Eh?""

Suara mereka tumpang tindih.

(Suara jepretan kamera~)

"Screenshot diambil. Mengatur tampilan, silakan lihat dan konfirmasi"

Dan begitulah, sebuah panel muncul di udara. Saat lelaki ini melihat, jantungnya seakan-akan mau meledak keluar dari dadanya. Foto tersebut diambil dari atas, menghadap Azrael yang duduk di tanah sambil memeluk lututnya. Dia bisa melihat belahannya. Dia bisa melihat dadanya yang besar. Dan dia juga bisa melihat ujungnya. Warnanya pink.

"Kya...."

Sesaat kemudian, Azrael berteriak....

"KYAAAAAAAAAAAAAAA!! JANGAN LIHAT!!! JANGAN LIHAT!!! HAPUS!!! HAPUUUUUUSSSSSS!!!!!"

"Tung---Azrael, jangan bergerak atau aku bisa melihatnya! Aku bisa melihatnyaaa!!"

"Eh? Ah, TIDAAAKKKK!!!! APA ADA DENGAN KUSOGEEEE INI?!?!"

Sasaraki sepenuhnya setuju. Ini adalah dunia kusoge.

Bukankah sudah ada fakta bahwa tidak peduli apa yang kau lakukan, itu pasti salah?

☆☆☆

[Penjelasan 'Pemotongan Kue Pertama'

Skill ini menghancurkan objek apa pun dalam game. Objek yang 'tak bisa dihancurkan' tidak terkecuali. Keajaiban dari dua orang yang saling mencintai adalah kekuatan tak tertandingi yang bahkan melampaui sistem. Ini mampu menerobos kontradiksi apa pun.

Cinta itu maha kuasa. Cinta membuat keajaiban terjadi.

Tujuannya adalah untuk mencapai penerapan semacam delusi omong kosong riajuu ke dalam game.

Dan sebenarnya melakukan itu butuh banyak waktu. Siapa yang bahkan memikirkan ide ini? Mati saja cinta, serius. Aku, Tanaka-kun, berpikir bahwa jika kami memasukkan seperti keajaiban yang mampu menembus segala kontradiksi dan sejenisnya ke dalam program, itu bukan lagi keajaiban. Periode.]

Karena akhirnya berhasil mengumpulkan cukup banyak poin, mereka berdua pergi ke lantai dua.

Alice masih menulis surat permohonan untuk 'Organisasi Pendanaan Neo Dunia Virtual'. Dia membuat presentasi tentang bagaimana 'Game ini benar-benar dunia yang indah dan sempurna'. Lizna ingin datang juga, tapi Azrael berkata, "Dia kesana bukan untuk mengadakan pertunjukkan!" dan menolaknya.

Jadi mereka berada di lantai dua, sedang dalam proses, pada biara di sebuah pulau kecil di lautan. Di dalam sana, Sasaraki telah berganti pakaian ke setelan putih dan membuatnya tampak pintar. Inilah yang disebut mempelai laki-laki. Fury telah menjelaskan bahwa dia wajib berpenampilan begini untuk menerapkan skill itu dan mengirimnya untuk berganti.

Si peri juga memakai gaun untuk pengiring mempelai perempuan dan duduk tenang di atas meja.

Ketika melihat Sasaraki, dia meletakkan kedua tangan di pipi kanannya dan tersenyum tidak wajar "Kya ~"

"Master terlihat sangat keren☆ Seperti yang diharapkan dari penipu pernikahan kelas satu ☆"

"Tipuan pernikahan itu jelas-jelas salahmu!!"

"Eh? Tapi Master juga tidak keberatan, kan?☆"

Ketika Fury mengibarkan sayap, dia lalu mendekat ke telinganya.

"Jika mau, kenapa kau tidak mendorong Azrael-san kebawah?☆"

"BUUUHHHHH?!?!?!"

Dia menyemburkannya dengan sekuat tenaga.

"APA YANG KAU KATAKAN, FURY?!?!"

"Fury-chan hanyalah budak yang setia untuk hasrat Master☆"

Fury membentuk tanda hati di dekat dada besarnya*.
[Fury punya penampilan seperti gadis remaja dgn dada besar. Hanya saja, ukuran tubuhnya begitu kecil karena dia peri]

"Azrael akan membenciku, jadi kutolak!"

"Ara, ara? Aku tidak berpikir Azrael akan sangat membencinya☆"

"---Eh?"

"Bagaimanapun juga, kelihaian Master telah menyelamatkannya dari jurang maut☆"

"Tidak, itu tidak sengaja dan hanya kesalahpahaman"

"Tak masalah jika kau melakukannya karena tak sengaja, ya kan?☆"

"Itu masalah, kau tahu?! Melakukan sesuatu yang sangat penting padanya tanpa sengaja---"

"Ahahahaha☆"

Fury tiba-tiba mulai tertawa.

"Master, apa yang kau bicarakan? Kesalahan semacam itu adalah kebenaran di balik dunia ini, kau tahu?"

"Ap---?!"

"Bukankah...."

Fury membuka mata sipitnya yang lebar dan menatap Sasaraki.

"....Keberadaan dunia kusoge semacam ini sendiri lebih atau kurang adalah suatu bentuk kesalahan?"

Dia menyatakan dengan nada dingin.

"....Apa....?"

"Master, lihatlah lubang hitam ini di sana"

Fury menunjuk ke sudut biara. Di sana terdapat sebuah lubang hitam melayang di udara. Persis seperti lubang hitam yang akan kau temukan di luar angkasa, sungguh hitam pekat. Hal itu muncul ketika persimpangan atau titik temu benda-benda terkena bug, yang disebut 'Keretakan Ruang'.

Jika suatu objek (termasuk pemain) menyentuhnya, mereka akan dengan paksa diteleport.

Itu adalah salah satu bug umum dalam game ini.

"Fenomena ganjil seperti itu ada secara alamiah---hampir semuanya adalah kesalahan di dunia ini"

Fury tersenyum dan melanjutkan....

"Ini adalah dunia di mana kehidupan, kematian, cinta, segala sesuatu yang bernilai hilang begitu saja karena kesalahan"

Sementara itu, Sasaraki tidak bisa berkata apa-apa.

"Dan kami hidup di dunia semacam ini, keberadaan kami sendiri adalah sebuah kesalahan, kau tahu?"

Fury menatap Sasaraki dengan mata yang tak memiliki cahaya di dalamnya. Dia tak mampu mengalihkan pandangan darinya.

Keheningan berlarut-larut. Selama itupun Fury masih tersenyum.

Seolah-olah dia mencibir dunia ini sendiri---

"---Hanya bercanda☆"

Mendadak dia kembali ke mata sipit yang biasa dengan wajah gembira.

"Master, jangan terlalu dipikirkan☆ Itu hanya salah satu lelucon manis Fury-chan☆"

"Tidak....aku seolah merasakan getaran yang mengerikan sedang mengalir di punggungku ..."

Terkadang, dia bisa merasakan semacam kegilaan dingin yang datang dari peri AI ini.

Dan itu mirip dengan kegilaan yang dia rasakan dari Alice.

"Tidak apa-apa☆ aku menyerah pada pencucian otak Master saat ada kesempatan☆"

"Jadi kau sudah punya rencana semacam itu sebelumnya?!"

Seakan-akan AI ini menjadi terlalu menakutkan.

Dia mengucapkan semua kata-kata putus asa semacam barusan di setiap momen-momen serius---

"Ah, Azrael-san selesai berganti☆"

Terdengar derit sepasang pintu biara yang terbuka.

"Ayo, ayo, pergilah dan sambut si pengantin☆"

"Tidak, lebih tepatnya, tentang apa yang kau ucapkan sebelumnya---"

Dia mencoba menyelidiki Fury lebih dalam.

Tapi sosok pengantin putih salju telah menarik pandangannya.

"U....wah...."

Dia bergumam secara refleks.

Dan melihatnya dengan sangat terpesona.

Itu Azrael. Bukan dalam pakaian hitam yang biasa, namun Azrael yang mengenakan gaun pengantin putih bersih. Hiasan rambut berwarna merah muda memberi aksen pada rambut hitamnya yang panjang dan---Sasaraki terus menatap sosoknya seperti itu. Uwah---Uwaah, dia benar-benar, pengantin sungguhan.

Mempertimbangkan sifat Azrael, lelaki ini tidak berpikir bahwa dia akan dengan patuh memakainya.

"Uuh....ini untuk perceraian, semuanya untuk perceraian...."

Wajah Azrael sedikit merona.

"....Sasaraki. Apa yang kau lamunkan?"

"Eh....? Ah, yah, kau tahu, aku hanya berpikir kalau kau benar-benar terlihat seperti seorang pengantin"

"Ap---?!"

Pipi Azrael semakin memanas.

"Ja-Jangan mengartikannya dengan cara yang aneh!! Ini bukan upacara pernikahan sungguhan, mengerti?!"

"Tidak, aku mengerti itu! Aku benar-benar---!"

Sasaraki menggelengkan kepalanya dengan kasar.

"Apa kau benar-benar mengerti?!"

Azrael menghunus pedangnya dengan tangan kanan dan mengayunkan benda itu. Ujungnya menyentuh 'Retakan Ruang' yang Fury telah tunjuk sebelumnya. Diikuti langsung oleh semacam kilatan arus listrik, sosok Azrael pun lenyap.

"Ah---"

(BYUURRRR!)

Segera setelah itu, dia bisa mendengar suara air dari luar. Ketika lelaki ini bergegas keluar, dia bisa melihat Azrael dengan gaun pengantinnya jatuh di pantai. Tampaknya dia telah diteleport ke sana. 'Magical Sword Gram' tertancap pada pasir di sampingnya seperti batu nisan.

"APA-APAAN KUSOGE INIIIIIIII?!?!"

Fury terkikih.

"Lihat? Dunia ini penuh dengan kesalahan, kan?☆"

☆☆☆

Upacara pernikahan dengan mereka berdua dan satu peri berlangsung tanpa insiden (lain). Azrael telah menyeka gaun pengantinnya yang basah kuyup hingga menempel di kulitnya (detail game baru terlihat ketika ke hal-hal semacam ini muncul), dengan handuk.

Sasaraki dan Azrael berdiri di depan Fury yang memainkan peran sebagai pastor.

"Ya, mari kita lanjutkan ke pertukaran sumpah sekaraaang~☆"

Fury berkata sambil tersenyum dengan mengaitkan kedua tangan di depan dadanya.

"Mempelai pria Sasaraki, apakah kau bersungguh-sungguh bersumpah untuk mencintai mempelai wanita Azrael bahkan di saat-saat di mana kalian akan memperebutkan item drop langka, bahkan di saat-saat di mana sertifikat rumahmu hilang karena bug, bahkan pada saat di mana karaktermu terhapus, bahkan pada saat di mana kau menjadi kaya karena kesalahan penduplikatan glitch, dan bahkan pada saat di mana item milikmu hilang karena bug pada bank?☆ "

Aku ingin mengabaikan semuanya. Tapi itu terdengar seperti sumpah yang akan kau lakukan dalam game ini.

"....Aku bersumpah"

Bagaimanapun, dia mengangguk. Itu adalah upacara yang diperlukan untuk menggunakan skill, dia tidak punya pilihan selain menyatakan dengan jelas persetujuannya.

Ketika dia melirik sekilas Azrael, gadis ini memalingkan wajah langsung ketika mata mereka bertemu.

"Mempelai Azrael, apakah kau bersumpah untuk mencintai mempelai pria Sasaraki bahkan pada saat-saat dimana dia berselingkuh dengan Alice-san, bahkan pada saat di mana dia berselingkuh dengan Lizna-san, bahkan pada saat di mana dia berselingkuh dengan Fury-chan, dan bahkan di saat di mana dia menyalahgunakan kekuatan GM-nya untuk melakukan pelecehan seksual pada para pemain wanita?☆"

"BAGAIMANA BISA AKU MELAKUKAN SUMPAH SEMACAM ITU?!?!?!"

"Ini hanya contoh, contoh belaka☆"

"Semua contohmu terlalu berbahaya, kau tahu....?"

"Tidak apa-apa kan~, kau jadi bersumpah atau tidak?☆"

"Gu...."

Azrael mencengkeram ujung rok gaunnya dan tampak jengkel.

"A-Aku...."

"Baiklah☆ Kau sekarang bisa mencium---"

"Tunggu"

"Berhenti di sana"

Suara mereka tumpang tindih.

"Eh? Kami harus melakukannya juga?!"

"Ini perlu untuk upacara~☆ Silakan dan bertanyalah pada Alice-san ☆"

"Ap---....?"

Dia bertukar pandang dengan Azrael dan merasakan pipinya berkobar.

Eh? Menciumnya? Aku bisa mencium wajah cantik gadis berambut hitam ini dalam gaun pengantinnya---?

"Tunggu, bukankah ada fitur yang akan membuatnya hamil ketika aku menciumnya?"

"Itu benar juga, ya☆"

"KALAU BEGITU KITA TIDAK BOLEH MELAKUKANNYA!!!!"

Teriak Azrael.

"Tapi jika tidak berciuman, kalian tidak bisa bercerai☆"

"JIKA AKU H-H-H-HAMIL, PERCERAIAN INI AKAN JADI SIA-SIA, YA KAN?!"

Azrael berteriak dengan wajah memerah.

"Bukannya itu baik-baik saja? Kehamilan tidak beda jauh ketika kalian menikah☆"

"ITU TIDAK BAIK-BAIK SAJA SAMA SEKALIIIIII!!!!"

"Fufu, ada apa?"

Fury menatap Azrael dan mengedip.

"Jika kau menikah atau bahkan hamil di kusoge ini---apa masalahnya?☆"

"Itu sudah masalah!!"

Jawab Azrael segera.

"T-Tidak peduli seberapa kusoge game ini...."

Dia melirik Sasaraki dan melanjutkan...

"Ada hal-hal yang bisa dan tidak bisa kau lakukan! Pokoknya, itu bukan---!"

"Eh~? Kau tidak akan melakukannya?☆"

"Bukankah ada cara selain berciuman?!"

"Yah, hal itu memang ada☆"

Pipi Fury memerah.

"'Kontak Langsung Membran Mukosa' selain ciuman boleh juga☆"

"Eh---? A—, itu...."

"Dengan kata lain, se---"

"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!"

Azrael meronta-ronta liar dengan tangannya dan kemudian menahan mulut Fury.

"Sulit tidak percaya! Apa-apaan peri peleceh seksual ini?!"

"Jika kau melakukan itu, kau tidak akan hamil, tahu?☆"

"Aneh, kan?! Jelas-jelas itu aneh!!!"

"Alurnya jadi sangat aneh, ya....? Sebenarnya, pembicaraan ini...."

"Kenapa kau tenang-tenang saja, Sasaraki?!?!"

"Yah, bagaimana aku harus mengatakannya....?"

Tanpa pertanyaan, itu membuat hatinya berdetak hanya dengan membayangkan---dengan Azrael, tapi di sisi lain, ketika dia melihat Azrael semakin bingung seperti sekarang, itu malah membantunya tenang. Rasanya seperti dirinya yang kacau dan dirinya yang utuh sedang berdampingan. Setiap reaksi Azrael benar-benar menyolok dan menawan.

Dia mengerti kenapa Fury ingin menggodanya.

"Jadi, Fury. Ada cara selain....maksudku aktivitas suami istri, kan?"

"Tentu saja ada ☆"

"Ap---?!"

Lelaki ini sudah memperkirakannya, mengingat kepribadian peri ini, dia mungkin menyembunyikan sesuatu.

"Jadi, apa yang harus kami lakukan?"

"Tapi ini adalah pilihan terakhir, kalian harus menjilati permen ini bersama-sama☆"

Fury mengeluarkan dua lolipop oranye.

"Ini 'Permen Sepasang Kekasih' yang akan membuatmu berbagi sensasinya dengan pasanganmu"

"Katakan dari awal kalau ada sesuatu seperti itu!!"

"Fury hanya budak setia terhadap hasrat Master☆"

Sementara mereka terus bertengkar seperti itu, mereka berdua menerima permen masing-masing dan mulai menjilati.

Saat lelaki ini menjilatnya, perasaan yang tak terlukiskan mengalir di lidahnya.

(Jilat-Jilat)

"U-Uwah, apa ini....?"

"Sensasi ciuman tidak langsung☆"

"Uh....Sepatlah sheleshaikan inih, Shasharaki"

Setiap kali dia menjilat, sensasi aneh datang dari permen itu sendiri. Uwah, mungkinkah ini....rasa lidah Azrael....? Ketika dia tidak bisa menahannya lagi dan memberanikan diri melihat ke arah Azrael, si gadis tengah menangkap permen di mulutnya sambil terengah-engah dengan cara erotis, "Nuuuuuh...."

Ya ampun.

Ini benar-benar mesum.

Tubuh dan jiwanya diwarnai asmara merah muda.

Tunggu, bukankah ini secara praktis bahkan lebih dari sekedar ciuman?

(Nurorun~. Rirorun~. Rururun~. Pirorirorin~)

Di kepalanya, efek suara TP mereka yang bertambah terus berdering.

"Ah, kau tidak boleh menggigitnya☆ Kau menjilatnya sampai akhir, paham?"

"Uuuuuh...."

Azrael dan Sasaraki mengalihkan tatapan mereka.

Jika aku ceroboh, ini akan menjadi lebih memalukan daripada ketika kami saling memunggungi di gua es itu....

Pi-Pikiranku harus dijernihkan....

Ini sama sekali bukan ciuman, hanya prosedur resmi untuk memperoleh TP. Bagaimanapun, ini murni. Aku hanya menyukai permennya, permen yang rasanya mirip Azrael, permen Azrael---rasanya sangat enak---


"Master juga jadi semakin mesum, ya?☆"

"Apa kau terkadang membaca pikiranku?!"

"Master dan Fury-chan ini kan sejenis☆"

Peri ini benar-benar tak bisa dipercaya.

Lupakan, mereka selesai dengan permen setelah dua atau tiga menit lagi. Dia tidak merasakan apapun dari permen itu. Yang ada hanyalah kegembiraan dari kesan licin permen karet yang berdenyut di mulut dan upaya putus asa untuk menekannya.

Azrael tampaknya merasakan hal yang sama dan mengambil napas dalam-dalam untuk mencoba menenangkan pikirannya.

"A-Ayo, ciuman sumpah sudah selesai!"

"Itu membuatmu bergairah kan?☆"

"Tidak sama sekali! Ayo, cepat dan siapkan skill-nya!"

"Aye-aaaye, menyiapkan☆"

Dan lima menit kemudian....

Sasaraki telah memanggil kue pernikahan raksasa hampir setinggi dirinya, dengan 'Master Guru'. Dia dan Azrael menempelkan cincin pernikahan mereka di atas krim. Jika mereka menghancurkan kedua cincin itu, perceraian mereka harusnya terselesaikan.

"Hei, Azrael....Tidak bisakah kita menghancurkan sesuatu yang lain selain cincin pernikahan dengan skill ini juga?"

"Kebetulan sekali. Aku juga sedang ingin sekali mengubur seekor peri jahat"

"Kalian berdua sangat kejam, ya~?☆"

Fury tertawa kecil.

"Jika kalian membunuh Fury-chan, dunia ini akan runtuh sungguhan, tahu?☆"

"Guh...."

Itulah kenyataan. Meskipun peri ini jahat sungguhan, ia mengatur banyak hal penting seperti ban akun atau hukuman pelecehan seksual. Jika dia menghilang, game ini mungkin akan berhenti berfungsi untuk selamanya---dan begitulah, meski dia busuk....

"Ayo kita tunda dulu. Yang terpenting sekarang adalah waktunya perceraian, waktunya perceraian!"

"Saat kalian memotong kuenya, kalian akan bercerai. Itu perceraian tercepat, jika kita berada di dunia nyata, bukankah begitu?☆"

"Tak diragukan lagi, pengembangnya ingin situasi menjadi persis seperti ini"

Dia tidak bisa melihatnya secara berbeda, mengingat penghinaan yang telah dimasukkan pengembang ke fitur ini hingga sekarang.

"Apa yang kau maksud ini adalah tujuan masterku yang dulu? Itu tidaklah akurat☆"

"Eh? Begitukah?"

"Dunia ini selalu 'seperti ini,' kau paham?☆"

Fury tertawa dan melanjutkan.

"Sistem Kontrol Realitas - singkatnya, SKR. Ini adalah sistem yang mengendalikan dunia kita untuk memungkinkan para pemain dapat hidup dengan selamat, bahagia, dan sempurna di dunia VR ini yang 'salah' di setiap bagiannya☆"

"Kesampingkan 'dengan selamat' itu, tak ada yang bahagia maupun sempurna"

"Karena terdapat bug di kedua fitur itu☆"

"Lakukanlah sesuatu!!"

"Jangan merepotkan Fury-chan dengan tuntutan seperti itu☆"

Sambil mengatakan hal-hal barusan, lelaki ini menyiapkan pedang untuk memotong kue bersama dengan Azrael. Bukan pisau, melainkan pedang. Yakni, 'Magical Sword Gram'. Dengan aura ungunya. Lebih khusus lagi, aura yang meningkatkan peluang serangan kritis sebesar 20%.

"Bukannya tindakan kita ini sudah keterlaluan pada kuenya?"

"Kita kan sudah memastikan bahwa itu akan hancur berkeping-keping"

"Dari sudut pandangku, kita seolah bisa memotong kua sekaligus dengan biaranya"

Dia tidak tahu persis seberapa kuat skill ini, tapi mereka telah diberitahu sesuatu seperti, 'Kekuatan dua orang yang sedang kasmaran dapat memotong segalanya,' jadi mungkin saja sangat kuat. Ditambah lagi, efeknya mungkin meningkat karena mereka tengah memegang pedang magis, dia merasa ini tidak akan berakhir dengan baik.

"Hei, bukankah lebih bagus jika kita menggunakan pisau biasa?"

"Aku tidak ingin melakukannya pada pernikahan sederhana"

"Tapi aku punya firasat buruk...."

Kata-kata Fury dari sebelumnya melintas dari pikiran. Dunia ini 'salah'. Karena telah dirancang dengan cara begini, dan dikendalikan oleh suatu sistem. Dia merasa seolah mereka mungkin akan menyebabkan bug yang keterlaluan jika tidak merencanakannya dengan hati-hati sebelumnya.

Sebaliknya, dia tidak berpikir bahwa hal-hal akan menguntungkan mereka sama sekali.

Namun, Azrael tertawa sekali lagi, "Fufun".

"Kau terlalu banyak berpikir, Sasaraki. Kenapa kau begitu khawatir?"

"....Jika harus kukatakan, itu karena kaulah yang punya ide ini"

"Apa yang kau maksud dengan itu hah?!"

Maksudku, rencana ini bisa saja jadi bumerang.

"Tidak, yah, terserah, ayo kita coba"

Aku benar-benar tak punya alasan yang layak untuk meragukannya.

Benar, dunia ini mungkin salah, tapi bukan berarti bahwa semuanya ditakdirkan gagal. Memangnya kenapa kalau kami menggunakan pedang magis daripada pisau untuk memotong kue?.
Sasaraki menenangkan dirinya seperti itu dan mengganggam pegangan 'Magical Sword Gram'.

Azreal juga meletakkan tangannya disana.

"Ayo, Sasaraki! Dengan ini, perceraian kita telah diputuskan!!"

"Siapa yang kau coba dorong semangatnya? Yah, bukannya aku keberatan---EIIII!!!"

Keduanya mengayunkan pedang magis ke bawah dan berteriak....

""PEMOTONGAN KUE PERTAMAAAA!!!!!!!""

Tepat setelahnya....

Badai menghempas.

"---Eh?"

Semburan cahaya melonjak dari ujung bilah dan dalam hitungan detik sudah benar-benar menutupi interior biara. Cahaya terfokus menjadi garis lurus, membentuk bentangan pilar vertikal. Itu seperti pedang laser raksasa yang menembak dari lantai biara ke langit-langit dan merobeknya terpisah. Cukup besar untuk mencapai dan menembus langit. Muncul retakan besar yang dengan perkiraan kasar seukuran ratusan meter.

Dan kemudian diarahkan ke kue pengantin dengan suara 'KIIIIIIIIIIIII'.

Lantai luluh lantah. Kue pernikahan hancur. Cincin yang telah diletakkan di atasnya---terbang ke suatu tempat berkat badai. Lelaki ini bahkan tidak punya waktu untuk berpikir, 'Ah, kami seharusnya memusatkan serangan dengan benar', saat biaranya sendiri runtuh.

(ZUZAAAAAAAAAAAOOOOOOOOOOOOOOOON!!!!!!!!!!!)

Jurang vertikal meleburkan segalanya. Biara. Pulau kecil. Laut. Serangan itu memisahkan laut seperti kisah zaman dahulu Musa dalam Alkitab yang dia pernah baca. Air kemudian mengalir kembali ke celah itu---yang lebarnya setinggi seorang pria.


Dasar laut juga telah robek.

Ini menciptakan jurang yang sangat besar dan tampak seperti air terjun sekarang.

Setelah beberapa saat terdiam, Sasaraki melihat ke langit.

Aaah---warna ungu langit---semuanya masih penuh bug seperti biasa, ya~.

"Baiklah, lari dari kenyataan sudah cukup"

Dunia ini salah.

Persis seperti yang dikatakan Fury.

"Tung....Eh? Apa---? Sasaraki, apa yang akan kita lakukan dengan ini?"

"Untuk sekarang ayo pergi dan tanya Alice"

"Y-Ya. Tunggu, kenapa kau begitu tenang?!"

"Yah, aku sudah mengira semuanya akan menjadi seperti ini"

"BAGAIMANA BISA?!?!"

"Master secara bertahap terbiasa dengan ini, ya☆?"

Fury terkekeh.

Segera setelahnya, insiden ini akan dikenang sebagai 'Pedang Sihir Musa' yang pertama.

☆☆☆Chapter 1 vol 2 berakhir disini☆☆☆

Ke Halaman utama Kusoge Online (BETA)
Ke Chapter selanjutnya

Comments

Popular posts from this blog

Kusoge Online (BETA) Bahasa Indonesia

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]