Kusoge chap 1 (1) vol 3 B. Indonesia
Chapter 1 Rencana 'Keluarga Bahagia Virtual'.
Diterjemahkan oleh I-Fun Novel
Lelaki itu menatap menara raksasa yang menjulang tinggi di langit melalui jendela.
Dirinya sekarang berada di ruang debugging dunia virtual. Meski tempat ini disebut sebagai lantai 256 menara yang dimaksud, tapi sebenarnya terletak di dimensi terpisah. Sasaraki dan kawan-kawan mengurusi pengelolaan menara---mengurusi pengelolaan dunia {Sword & Magic Online} dari sini.
Bisa terlihat banyak sekali titik-titik cahaya biru di lantai paling bawah menara, yaitu lantai satu.
Masing-masing cahaya menandakan seorang pemain.
Lebih dari sepuluh ribu pemain tengah berpetualang di sana.
Lantai kedua dan di atasnya belum sempat diimplementasikan, karena itulah masih berupa lahan kosong.
Namun, sekarang jadi berbeda. Bersama teman-temannya, Sasaraki telah selesai membangun lantai dua.
'Mungkin seseorang di antara pemain ada yang bisa mengisi kekosongan sebagai gamemaster?' Rasa kepepet itu akhirnya mengarahkan Sasaraki menjadi GM. Pengambilan posisi ini dia putuskan karena gim berada di ambang penghentian layanan, sebagai tambahan, semua pengembangnya sudah kabur.
Bahkan sekarang masih diliputi keadaan darurat.
Tertulis kalimat {9 hari lagi!} pada catatan analog di kalender harian yang tergantung di dinding hitam.
Menurut kontrak dengan sponsor, dunia maya ini harus ditutup segera begitu jumlah pemain aktif turun di bawah 10.000. Semua data akan dihapus. Tanpa adanya data cadangan, karena memang tak punya uang.
Jadi, Sasaraki-pun berusaha keras.
Berjuang demi dunia tempatnya menghabiskan waktu bersama teman-teman.
Memberi yang terbaik sebagai penguasa dunia maya yang hal-halnya belum diimplementasikan, belum teruji, dan dipenuhi oleh bug. Dia baru saja menyelesaikan lantai dua, 'The End of the Endless Ocean' beberapa hari setelah banting tulang tidak jelas mengutak-atik alat penciptaan.
Setelah menempatkan banyak pulau di sana-sini pada lautan seluas 100 km², dia membangun berbagai kota di atasnya. Orang perlu berenang kalau mau bepergian antar pulau. Mereka sudah berusaha mengimplementasikan kapal, hanya saja setiap kali di uji coba, hasilnya adalah pemain akan selalu terlempar dari geladak.
Itulah kenapa pemain harus berenang, menjadikan pakaian renang sebagai perlengkapan standar.
Dia menempatkan banyak NPC di samping menyiapkan medan seperti laut dan pulau. 75% penjaga toko adalah para onee-san berpakaian renang, terbagi dalam kelompok bikini dan one-piece. 25% sisanya adalah pria tampan demi kenyamanan para wanita. Sebagian besar memakai celana pantai.
Dungeon juga tak lupa dibuat. Menggunakan templat sebagai fondasi, lelaki ini telah menciptakan 72 dungeon baru yang keseluruhannya terletak di dasar lautan. Para pemain bisa berenang selama satu jam tanpa harus mengambil nafas jika mengenakan baju renang. Itu berarti, ada batas waktu untuk menjelajahi dungeon.
Konsep batasan waktu ini harusnya membawa kegembiraan baru bagi orang-orang. Proses idenya adalah: Sesuatu jadi populer di antara para pemain, reputasi gim meningkat, jumlah pemain aktif bertambah, akhir layanan-pun terhindarkan.
Hanya saja, terdapat satu masalah.
Masalah mendasar, fatal, dan masih berkesan kusoge.
"....Tak ada orang...."
Dia memeriksa jumlah pemain lagi dengan mengoperasikan 'Master Screen' khusus gamemaster.
Lantai satu: 10108 pemain.
Lantai dua: 0 pemain.
Belum ada yang datang ke lantai dua.
"Jika lantai pertama belum diselesaikan, tak ada yang bisa naik ke lantai dua, ya?"
Alice, si gadis berambut perak bergumam di sebelahnya.
Sebagai salah satu rekan gamemaster, gadis ini memiliki penampilan siswa SD, atau paling tidak SMP. Tapi, berbanding terbalik dari tampang, dirinya ternyata punya pengetahuan setara veteran. Di tambah, dialah orang yang menyeret Sasaraki ke posisi gamemaster.
"Kita sudah menghapus batasan di dungeon terakhir, kan?"
Sasaraki memeriksanya. Mereka membatasi percobaan menjelajah dungeon terakhir untuk satu kali per minggu. Penyebabnya adalah, kalau lantai pertama sampai diselesaikan sementara lantai kedua masih belum diimplementasikan, semua orang akan menyadari betapa buruknya para pengembang.
Demi melindungi rahasia itu, mereka juga mengendalikan para monster di dungeon untuk menghabisi semua pemain.
Karena sekarang sudah tak perlu lagi, mereka jadi lebih butuh agar pemain menyelesaikan dungeon.
"Ya, aku pikir, serikat penyerbuan entah bagaimana akan berhasil setelah batas tantangan di hapus, tapi...."
Serikat penyerbuan. Nama: 'Pursue the Brilliance of the Stars'. Sebuah serikat yang sangat rajin dan sungguh-sungguh berusaha menyelesaikan dunia virtual ini. Sasaraki telah banyak bertemu mereka. Ngomong-ngomong, beberapa pemain yang dia bunuh di dungeon terakhir adalah anggota serikat itu.
Ketuanya adalah prajurit berdarah panas dengan nama 'Yutanga'.
"Mungkin mereka bosan dengan gim ini setelah insiden sebelumnya dan berhenti?"
Insiden: Banyak hal terjadi hingga semua pemain di lantai satu dibabat habis.
"Sesuatu yang remeh seperti mati karena dihanguskan takkan cukup membuat orang-orang berhenti, mental mereka tak selemah itu"
"Kau baru saja berkata hal yang luar biasa!"
"Mereka adalah orang-orang yang berkeliaran di pegunungan puluhan ribu kali hanya demi menemukan dungeon yang mereka bahkan ragukan keberadaannya, kau tahu?"
"....Kalau dibilang begitu, kesan mereka seperti jadi berbeda...."
Alice berbicara tentang pintu masuk ke dungeon terakhir yang disembunyikan dengan cara yang bisa menjamin tak mampu ditemukan. Namun, malah diketahui oleh seorang gadis bernama Tiolis. Dia mencapainya dengan terus mondar-mandir tak karuan, kegiatan itu bisa menumpulkan pikiran siapa pun. Dia tampak seperti gadis pantang menyerah dan memiliki keyakinan yang agak ekstrim.
Lelaki ini memang tak bisa membayangkan gadis itu berhenti.
"Sasaraki, kalau kau akan pergi melihat situasinya, bawa Lizna bersamamu"
"Aku paham, tapi....kenapa perlu bersama Lizna? Dia sudah jadi pelaku yang membabat habis semua orang"
Para pemain memanggilnya Dewi Kekejian.
Semua orang sekarang takut padanya.
"Serikat mereka punya banyak pemain yang ingin menjadi pahlawan, kan?"
"Lalu?"
"Jika kita biarkan musuh mereka turun untuk memprovokasi, semangat mereka mungkin akan membara"
"....Kita benar-benar jadi penjahat, ya?"
"Ara, aku senang kau mengerti"
Alice mengedipkan mata.
《Gambar》
"Para Gamemaster adalah iblis---Terutama gamemaster kusoge"
☆☆☆
Ke Halaman utama Kusoge Online (BETA)
Ke
Diterjemahkan oleh I-Fun Novel
Lelaki itu menatap menara raksasa yang menjulang tinggi di langit melalui jendela.
Dirinya sekarang berada di ruang debugging dunia virtual. Meski tempat ini disebut sebagai lantai 256 menara yang dimaksud, tapi sebenarnya terletak di dimensi terpisah. Sasaraki dan kawan-kawan mengurusi pengelolaan menara---mengurusi pengelolaan dunia {Sword & Magic Online} dari sini.
Bisa terlihat banyak sekali titik-titik cahaya biru di lantai paling bawah menara, yaitu lantai satu.
Masing-masing cahaya menandakan seorang pemain.
Lebih dari sepuluh ribu pemain tengah berpetualang di sana.
Lantai kedua dan di atasnya belum sempat diimplementasikan, karena itulah masih berupa lahan kosong.
Namun, sekarang jadi berbeda. Bersama teman-temannya, Sasaraki telah selesai membangun lantai dua.
'Mungkin seseorang di antara pemain ada yang bisa mengisi kekosongan sebagai gamemaster?' Rasa kepepet itu akhirnya mengarahkan Sasaraki menjadi GM. Pengambilan posisi ini dia putuskan karena gim berada di ambang penghentian layanan, sebagai tambahan, semua pengembangnya sudah kabur.
Bahkan sekarang masih diliputi keadaan darurat.
Tertulis kalimat {9 hari lagi!} pada catatan analog di kalender harian yang tergantung di dinding hitam.
Menurut kontrak dengan sponsor, dunia maya ini harus ditutup segera begitu jumlah pemain aktif turun di bawah 10.000. Semua data akan dihapus. Tanpa adanya data cadangan, karena memang tak punya uang.
Jadi, Sasaraki-pun berusaha keras.
Berjuang demi dunia tempatnya menghabiskan waktu bersama teman-teman.
Memberi yang terbaik sebagai penguasa dunia maya yang hal-halnya belum diimplementasikan, belum teruji, dan dipenuhi oleh bug. Dia baru saja menyelesaikan lantai dua, 'The End of the Endless Ocean' beberapa hari setelah banting tulang tidak jelas mengutak-atik alat penciptaan.
Setelah menempatkan banyak pulau di sana-sini pada lautan seluas 100 km², dia membangun berbagai kota di atasnya. Orang perlu berenang kalau mau bepergian antar pulau. Mereka sudah berusaha mengimplementasikan kapal, hanya saja setiap kali di uji coba, hasilnya adalah pemain akan selalu terlempar dari geladak.
Itulah kenapa pemain harus berenang, menjadikan pakaian renang sebagai perlengkapan standar.
Dia menempatkan banyak NPC di samping menyiapkan medan seperti laut dan pulau. 75% penjaga toko adalah para onee-san berpakaian renang, terbagi dalam kelompok bikini dan one-piece. 25% sisanya adalah pria tampan demi kenyamanan para wanita. Sebagian besar memakai celana pantai.
Dungeon juga tak lupa dibuat. Menggunakan templat sebagai fondasi, lelaki ini telah menciptakan 72 dungeon baru yang keseluruhannya terletak di dasar lautan. Para pemain bisa berenang selama satu jam tanpa harus mengambil nafas jika mengenakan baju renang. Itu berarti, ada batas waktu untuk menjelajahi dungeon.
Konsep batasan waktu ini harusnya membawa kegembiraan baru bagi orang-orang. Proses idenya adalah: Sesuatu jadi populer di antara para pemain, reputasi gim meningkat, jumlah pemain aktif bertambah, akhir layanan-pun terhindarkan.
Hanya saja, terdapat satu masalah.
Masalah mendasar, fatal, dan masih berkesan kusoge.
"....Tak ada orang...."
Dia memeriksa jumlah pemain lagi dengan mengoperasikan 'Master Screen' khusus gamemaster.
Lantai satu: 10108 pemain.
Lantai dua: 0 pemain.
Belum ada yang datang ke lantai dua.
"Jika lantai pertama belum diselesaikan, tak ada yang bisa naik ke lantai dua, ya?"
Alice, si gadis berambut perak bergumam di sebelahnya.
Sebagai salah satu rekan gamemaster, gadis ini memiliki penampilan siswa SD, atau paling tidak SMP. Tapi, berbanding terbalik dari tampang, dirinya ternyata punya pengetahuan setara veteran. Di tambah, dialah orang yang menyeret Sasaraki ke posisi gamemaster.
"Kita sudah menghapus batasan di dungeon terakhir, kan?"
Sasaraki memeriksanya. Mereka membatasi percobaan menjelajah dungeon terakhir untuk satu kali per minggu. Penyebabnya adalah, kalau lantai pertama sampai diselesaikan sementara lantai kedua masih belum diimplementasikan, semua orang akan menyadari betapa buruknya para pengembang.
Demi melindungi rahasia itu, mereka juga mengendalikan para monster di dungeon untuk menghabisi semua pemain.
Karena sekarang sudah tak perlu lagi, mereka jadi lebih butuh agar pemain menyelesaikan dungeon.
"Ya, aku pikir, serikat penyerbuan entah bagaimana akan berhasil setelah batas tantangan di hapus, tapi...."
Serikat penyerbuan. Nama: 'Pursue the Brilliance of the Stars'. Sebuah serikat yang sangat rajin dan sungguh-sungguh berusaha menyelesaikan dunia virtual ini. Sasaraki telah banyak bertemu mereka. Ngomong-ngomong, beberapa pemain yang dia bunuh di dungeon terakhir adalah anggota serikat itu.
Ketuanya adalah prajurit berdarah panas dengan nama 'Yutanga'.
"Mungkin mereka bosan dengan gim ini setelah insiden sebelumnya dan berhenti?"
Insiden: Banyak hal terjadi hingga semua pemain di lantai satu dibabat habis.
"Sesuatu yang remeh seperti mati karena dihanguskan takkan cukup membuat orang-orang berhenti, mental mereka tak selemah itu"
"Kau baru saja berkata hal yang luar biasa!"
"Mereka adalah orang-orang yang berkeliaran di pegunungan puluhan ribu kali hanya demi menemukan dungeon yang mereka bahkan ragukan keberadaannya, kau tahu?"
"....Kalau dibilang begitu, kesan mereka seperti jadi berbeda...."
Alice berbicara tentang pintu masuk ke dungeon terakhir yang disembunyikan dengan cara yang bisa menjamin tak mampu ditemukan. Namun, malah diketahui oleh seorang gadis bernama Tiolis. Dia mencapainya dengan terus mondar-mandir tak karuan, kegiatan itu bisa menumpulkan pikiran siapa pun. Dia tampak seperti gadis pantang menyerah dan memiliki keyakinan yang agak ekstrim.
Lelaki ini memang tak bisa membayangkan gadis itu berhenti.
"Sasaraki, kalau kau akan pergi melihat situasinya, bawa Lizna bersamamu"
"Aku paham, tapi....kenapa perlu bersama Lizna? Dia sudah jadi pelaku yang membabat habis semua orang"
Para pemain memanggilnya Dewi Kekejian.
Semua orang sekarang takut padanya.
"Serikat mereka punya banyak pemain yang ingin menjadi pahlawan, kan?"
"Lalu?"
"Jika kita biarkan musuh mereka turun untuk memprovokasi, semangat mereka mungkin akan membara"
"....Kita benar-benar jadi penjahat, ya?"
"Ara, aku senang kau mengerti"
Alice mengedipkan mata.
《Gambar》
"Para Gamemaster adalah iblis---Terutama gamemaster kusoge"
☆☆☆
Ke Halaman utama Kusoge Online (BETA)
Ke
Comments
Post a Comment