Kusoge chap 1 (4) vol 3 B. Indonesia

Chapter 1 (4)
Diterjemahkan oleh I-Fun Novel


Tempat pertemuan mereka adalah markas dari serikat mereka sendiri, {The Dance of Light and Darkness}.

Sambil menunggu Azrael, Sasaraki mengatur napasnya.

Ini agar kata-kata yang Lizna ucapkan sebelumnya tidak sampai muncul ke kepala.

Tentu saja dia tidak---membenci Azrael. Hanya dengan melihat gadis itu sudah bisa membuat jantungnya berdegup kencang, ketika menatap kulitnya yang telanjang berkat bug, lelaki ini merasa bahwa darah di nadinya mendidih. Terus terang saja, dia jauh lebih manis daripada gadis mana pun yang pernah Sasaraki lihat dalam kehidupan nyata.

Apa itu berarti Sasaraki menyukai Azrael? Dia tidak tahu secara pasti.

Tapi alasan itu tidak cukup untuk sampai punya anak, kan?

Mereka berdua saja masih di bawah umur. Dan hal ini juga tidak sah. Jelas-jelas sebuah tindak kriminal.

Disini sebatas dunia virtual bukanlah masalahnya, ini bukan sesuatu yang bisa ditoleransi.

Intinya, Azrael sendiri tidak menyukai pemikiran itu.

Jadi Sasaraki tak bisa menanyakan apa yang Lizna coba katakan.

Ya, memang begitu harusnya. Baiklah, tenang---tarik saja napas dalam-dalam lagi.

"---Sasaraki"

Si lelaki mendengar suara yang sangat akrab memanggil dari belakang.

"A-Azrael. Jadi kau---"

Di detik Sasaraki menoleh, suaranya lenyap. Kesadarannya diambil oleh Azrael. Dia yang tak mengenakan pakaian rok mini biasa, tengah memakai daster putih longgar layaknya seorang putri. Melihat perutnya yang membuncit---membuat jantung lelaki ini berdetak kencang dalam sekejap mata.

"---Uah...."

Sasaraki nyaris tak mampu menahan keinginan untuk memeluknya.

Uwah, luar biasa. Entah bagaimana---dia benar-benar terlihat seperti pengantin.

"---Sasaraki?"

"Ah, ma-maaf! Sebentar, a-aku akan menenangkan diri!"

Si lelaki menarik napas dalam-dalam beberapa kali dengan cepat dan menghilangkan kegelisahannya.

Ya, singkirkan omong kosong itu dari kepalamu, Sasaraki!.

"Ba-Baiklah, aku baik-baik saja sekarang. Emm, Azrael...."

Azrael membuka mulut ketika Sasaraki mencoba berbicara kepadanya.

"Sasaraki, aku tahu apa yang ingin kau katakan"

"Ah, y-ya. Sebenarnya, aku sudah menemukan cara untuk entah bagaimana mengurusi masalah kehamil---"

Azrael berteriak untuk menyela ucapannya....

"Ya. 'MENYERAH SAJA DAN MULAILAH BUATKAN AKU SUP MISO SETIAP PAGI', BEGITU, KAN?!?!?!"

Tiba-tiba Sasaraki merasa sangat tenang.

Dalam sedetik, Dia jadi yakin bahwa inilah Azrael yang biasanya.

"Aku takkan pernah. Aku takkan pernah membuat sup miso!! Aku di kubu roti!!!"

"Baiklah, aku mengerti....Hm?"

Sepertinya ada hal yang salah.

"Dan, k-kita sepenuhnya tidak melakukan ini dalam urutan yang benar! Seperti berkencan atau saling memperkenalkan kepada orang tua masing-masing!!"

"....Emmm...."

"Semuanya terlalu mendadak! Sama sekali tidak normal! A-Aku bukan gadis murahan!"

"....Um...."

Ada hal aneh di kata-kata yang terlontar dari Azrael sejak awal.

"Pa-Pada dasarnya, kita harus menyelesaikan quest dulu sebelum jadi intim!"

"....Intinya, setelah kita menyelesaikan quest....boleh jadi intim?"

"....Eh?"

Azrael membeku sesaat seusai mendengar pertanyaan sederhana barusan.

Lalu diiringi pipi yang berkobar.

"Itu....Itu tak boleh, tak boleh, tak boleh!! Tentu saja tak boleehhh!!!"

"Ah, be-benar juga...."

Lagipula aku yang salah. Ya. Dia mungkin mengartikannya ke arah yang aneh.

Butiran air mengalir di sudut mata Azrael ketika dirinya berucap sambil sesenggukan....

"Hah, rasakan itu! A-A-Aku pasti tak akan menyerah!!"

"Tunggu, kau tahu---"

"Tidak peduli berapa kali kau berteriak sangat menyukaiku, aku takkan menyerah pada orang yang menjebak gadis dan menghamilinya!!"

"Dengarkan dulu apa yang mau aku---"

"Aku takkan pernah membiarkan pernikahan ini terjadi! Aku takkan pernah membuatkanmu sup miso!!"

"Tapi kita sudah menikah, tahu?"

Azrael dengan mata berair sungguh-sungguh hendak meledakkan emosinya.

Kelihatannya sudah jadi fakta, kalau Sasaraki menghamili Azrael memang karena sengaja.

"Jika kau datang selangkah lebih dekat, aku akan melakukannya! Aku akan mati bersama anak ini!!"

Kata Azrael sambil menghunus pedangnya.

"Anu, begini, kau akan hidup kembali jika mati, tahu?"

Sasaraki memberinya tsukkomi sebelum menyadarinya dan membuat wajah Azrael sedikit lebih tenang.

"....---?! K-Kau benar-benar iblis! Jadi kau bahkan merencanakan masa depan sampai sejauh itu....!!"

Wajah gadis itu menegang karena terkejut.

Ketika Azrael mundur selangkah, kakinya menginjak ujung gaun panjangnya. Dia terjatuh ke lantai diiringi jeritan, "KYAA", pedangnya pun terlepas dari tangan. 'Magical Sword Gram' berputar dan mendarat dengan bilah di bawah, menusuk Azrael di lantai.

"Ah...."

{Pemain Azrael Meninggal. Alasan: Bunuh Diri oleh Pedang (Anak Tidak Terluka)}

Sepuluh detik kemudian, Azrael hidup kembali di depan matanya (dengan perut masih membuncit).

Sasaraki menatapnya dengan ekspresi tercengang. Akhirnya....

"....FUEH—"

Dia jatuh berlutut dan mulai menangis dengan kepala mendongak.

"FUEEEHH....KENAPA, KENAPA, KENAPA JADI BEGINIIII...."

"Tung---! M-Maaf! Ini akan baik-baik saja---!"

Sasaraki merasa dadanya tertusuk. Sungguh muncul beban nyata hati nurani jika seseorang menangis di depanmu. Mencoba melihat hal-hal dari sudut pandang Azrael, dia dengan enggan menikah dengan pria yang bahkan bukan kekasihnya, dihamili, harus melahirkan, lalu memutuskan bunuh diri.

Dipikir-pikir, ini memang sebuah tragedi.

"Emm, maaf, aku benar-benar minta maaf, Azrael"

"Auuuuu...."

"Tidak apa-apa, semua akan baik-baik saja, kita bisa melakukan sesuatu tentang kehamilan"

"Tidak bisa! Tidak ada yang lain kecuali melahirkan sekarang!---"

"Kita bisa! Aku telah menemukan patch yang bisa mengurusnya tanpa harus melahirkan!"

"Fueh?"

Azrael terkaku dengan air masih menggenang di matanya.

Akhirnya muncul kesempatan dimana gadis ini mau mendengarkan. Sasaraki pun mengeluarkan 'Data Cube'.

"Li-Lihat! Ini memungkinkan kita untuk membatalkan status kehamilan!"

"Eh? Membatalkan?"

Azrael berkedip tanpa henti.

Kelihatannya, air matanya sudah berhenti. Baiklah, kita lanjutkan.

"Ya! Aku bahkan sudah mengeceknya dengan Alice, benar! Jika kau pikir aku berbohong, tanyakan saja padanya!"

Masih setengah ragu, Azrael menatap kubus tersebut.

"T-Tapi....kau tidak ingin itu, kan, Sasaraki?"

Azrael berkata sambil sesenggukan.

"Heh?"

"....Karena...."

Dia mengarahkan mata hitamnya ke lelaki ini.

Sambil masih berkaca-kaca, dia menggerakkan bibirnya yang basah.

"Kau mencintaiku dan....ingin aku menggendong anakmu, kan?"

Sasaraki merasa seolah ada ICBM* meledak di telinganya.
[Intercontinental Ballistic Missile=Misil balistik antar benua. Ini adalah perangkat utk membawa bom nuklir dgn jarak jangkauan yg sangat jauh hingga mampu mencapai tempat di benua lain]

"?!?!?!?!?!"

Dia dengan panik menahan serangan batuk hebat yang datang. Jika Sasaraki bereaksi terhadap ucapan barusan, itu akan sama dengan mengakuinya. Sungguh fatal. Fatal dalam segala hal. Lelaki ini harus menyembunyikan apa yang dia inginkan.

Tidak—I-Ini tidak seperti itu, tidak sama sekali!

Ambil napas dalam-dalam. Hirup. Lalu hembuskan. Tenang. Tenanglah, Sasaraki.

Setelah membujuk diri sendiri beberapa kali, Sasaraki akhirnya membuka mulut.

"Tidak begitu"

"....Kau bohong"

"Aku mengatakan yang sejujurnya"

Azrael menatap Sasaraki dengan mata masih terisi keraguan.

"Dengar, jika ucapanku memang bohong, aku takkan membawa patch-nya"

"Itu....benar, tapi...."

Azrael terus menatapnya lekat-lekat dengan mata berkaca-kaca.

"Hmm....Tapi aku yakin sudah mendengar teriakanmu...."

"Po-Pokoknya, mau coba patch-nya? Berhasil atau tidak, kita nanti bisa tahu"

Pandangan gadis inipun beralih antara Sasaraki dan 'Data Cube'.

Dia kemudian memeluk tubuhnya sendiri seolah-olah ingin melindunginya.

"....Y-Yah, kalau hanya mencoba...."

Tepat ketika situasi hampir membuat Sasaraki merasa lega....

Azrael memelototinya.

"Namun! Seandainya, seandainya itu bohong!"

Dia menunjuknya dengan tajam.

"Kali ini, kali ini pasti, aku pasti takkan memaafkanmuuu!!"

Sasaraki berpikir dengan linglung....

Hah? Jadi dia memaafkanku karena sudah menghamilinya ya.

☆☆☆

Ke Halaman utama Kusoge Online (BETA)
Ke

Comments

Popular posts from this blog

Kusoge Online (BETA) Bahasa Indonesia

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]