Kusoge chap 1 (12) vol 3 B. Indonesia

Chapter 1 (12)
Diterjemahkan oleh I-Fun Novel



'Rapat Darurat Pengembangan Strategis' terpampang di papan tulis ruang debugging. Di depan papan itu berdiri Alice, tangan bersilangan seperti dosen dan menghadap Lizna yang sedang memeluk lututnya. Hampir seperti guru dan siswa yang tengah belajar di luar ruangan di bawah langit biru, namun kejadian ini adalah hal yang selalu ada di ruang debugging.

"Selamat datang kembali, kalian berdua. Apa kalian berhasil menjelaskan pada anak itu?"

"Kami telah memutuskan untuk membiarkannya pergi sekarang dan kembali bekerja, demi Kisara juga"

"Baiklah kalau begitu. Untuk awalan, kita perlu memilah dulu tugas yang ada"

Alice melompat ke atas kardus mandarin.

"Sampai sekarang, kita punya dua masalah. Pertama, mempertahankan jumlah pemain aktif lebih dari 10.000 orang. Untuk mengatasinya, kita telah merilis lantai dua, 'The End of the Endless Ocean'. Namun, belum ada yang menyadarinya. Kedua, pemeriksaan oleh Kementerian Informasi Digital yang Kirine beritahu sebelumnya. Jika publik sampai tahu bahwa kita memiliki AI yang sangat canggih di sini, perusahaan ini akan berakhir "

"Terdengar begitu suram, ya?"

"Aku akan membagi kita menjadi pasukan yang memiliki tugas tersendiri. Tim A, yaitu Azrael dan aku akan menangani inspeksi. Tim B, Sasaraki dan Lizna akan menangani masalah perilisan lantai 2. Tim A akan menangani inspektur dengan membuat laporan palsu. Namun , laporan palsu saja tidak akan berhasil, jadi aku juga meminta Azrael memprogram sesuatu"

"Program mendadak ini tentang apa?"

"Sesuatu yang membuat AI tetap terkendali. Suatu program yang akan memaksa AI untuk hancur sendiri jika ketahuan kalau programnya canggih dan tanpa batasan"

"Eh....? Bukankah itu akan menghancurkan Kisara dan Fury?"

"Jika yang kita lakukan hanyalah membuat patch dan tidak diterapkan, semua akan baik-baik saja"

Tampaknya, yang harus mereka lakukan adalah menunjukkan bukti selain laporan, tanpa harus dipraktekkan. Hanya perlu disiapkan. Dan itulah, anak-anak, cara untuk menipu birokrasi.

"Yah, serahkan itu padaku. Masalahnya adalah tim B"

Alice dengan tajam menunjuk Lizna.

"Untuk membuat lantai dua terbuka demi para pemain---Lizna, jawab, bagaimana kita akan mencapai hal itu?"

"Ubah lantai satu menjadi area terlarang dan paksa semua orang ke lantai dua?"

"Bukankah itu menyebabkan semua orang kehilangan properti mereka di daerah perumahan?"

"Ah, ya"

Dan sebelum itu terjadi, akan ada kerusuhan*.
[Kalimatnya terlalu sulit dimengerti disini. Intinya, mereka ingin mengubah program seluruh bagian lantai satu menjadi area terlarang. Ketika itu terjadi, orang2 yg berada di lantai satu bakalan di teleport paksa ke lantai 2. Dan karena seluruh lantai satu menjadi "area terlarang", maka semua item yg ditinggalkan pemain disana (termasuk hak rumah dsb) akan ikut menjadi "terlarang", tak bisa lagi digunakan. Bahkan kalau diumumkan sebelumnya, kejadian itu mendadak dan terlalu dipaksakan hingga membuat para pemain kebingungan, ricuh, sampai menimbulkan bug dimana-mana]

"Kalau begitu, tak bisakah kita menyiapkan sesuatu yang akan membuat semua orang berjalan ke lantai dua?"

"Sasaraki, itu juga tidak akan berhasil. Ada dua alasannya...."

Alice berkata datar.

"Satu, tujuan kita di lantai dua adalah membiarkan para pemain mengalami rasa pencapaian. 'Aku meraih sesuatu yang hebat dalam gim ini dengan hanya menapaki jalan itu bersama satu, sepuluh, atau seratus pemain lain', tak seorang pun mengatakannya, ya kan?"

"Ah....Ya...."

Dengan kata lain, penting agar para pemain menyelasaikan lantai dengan kekuatan mereka sendiri.

"Dua, yang bahkan lebih penting lagi"

"Hmm?"

"Keterlibatan pemrograman rumit dalam membiarkan semua orang memasuki lantai dua---"

Alice tertawa kecil "Fufu ~" karena suatu alasan.

"Tak ada yang bisa diperbuat oleh pemrograman kita yang amatir"

Azrael mengerang, "Hau...." Itu memang alasan yang tak bisa disangkal.

"Jika memang sesulit itu, lalu apa yang kita lakukan untuk membelenggu AI....?"

"Seorang bekas anggota tim pengembangan kami, Suzuki, membuat program semacam itu sampai tingkat tertentu, jadi kita mungkin juga bisa mengutak-atiknya"

Rupanya, kesulitan pemrograman bisa dari berjalan di taman ke jalan raya lalu ke neraka tergantung pada kau yang memiliki sampel atau tidak.

"Itulah sebabnya strategi tim B adalah ini!"

Alice membiarkan penanya berlari di papan tulis.

Tertulis disana....

{Rencana 'Kau menginginkan kekuatan? Kalau begitu, akan kuanugerahi kau kekuatan (Tapi Jaga Rahasia ini dari Yang Lain!)}

"Dengan kata lain, rencananya adalah memilih pemain malas, mengubahnya menjadi pahlawan, mengarahkannya untuk membentuk guild, dan membiarkannya menyelesaikan dungeon terakhir lantai satu!"

"Emmm....Jadi pada dasarnya kita akan melakukan 'Kau adalah orang yang dipilih oleh Dewi' dan memberi mereka kekuatan seperti yang sering kau lihat di game lain?"

Alice mengibas-ngibaskan jari telunjuknya, "Ck, ck, ck"

"Tidak, intinya adalah mengatur agar administrator dianggap tidak campur tangan, kau tahu?"

"Kenapa?"

"Karena melihat seseorang yang berjuang untuk menjadi pahlawan jauh lebih indah daripada seorang pahlawan yang dipilih dan diciptakan oleh administrator dari nol!"

"Aaah....begitu ya, jadi, pada dasarnya kita hanya mendorong sesuatu ke arah yang benar"

"Harusnya lebih seperti strategi pemasaran tingkat lanjut"

Sasaraki juga tidak memiliki ide untuk menentang gagasan itu, sungguh.

"Dan aku sudah memutuskan siapa yang akan kita naikkan menuju tahta"

Alice menjentikkan jari dan seorang gadis muncul di layar.

Lelaki ini telah melihat gadis itu sebelumnya. Dia adalah pemain bernama---Tiolis.

☆☆☆

Ke Halaman utama Kusoge Online (BETA)
Ke

Comments

Popular posts from this blog

Kusoge Online (BETA) Bahasa Indonesia

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]