Kusoge chap 1 (13) vol 3 B. Indonesia

Chapter 1 (13)
Diterjemahkan oleh I-Fun Novel



"Kau adalah---A-A-Aku di hadapan sang Dewi!"

Tiolis berseru penuh emosi dengan kedua tangan tergenggam dan matanya berbinar-binar seperti bintang. Mereka berdiri di padang rumput berangin yang dikelilingi oleh batu-batu tinggi yang tampak seperti peninggalan kuno. Di pusatnya adalah seorang gadis berambut merah muda mengenakan gaun putih yang memberinya penampilan seorang dewi---itu adalah Lizna.

Reruntuhan ini terletak di sisi utara lantai pertama, yang disebut 'Kuil kecil Dewi'.

Sebenarnya, lokasi ini tidak memiliki sesuatu yang spesifik tentang dewi, tapi meja spawn monster di sekitar sini terkena bug, tidak menghasilkan apa-apa selain monster berkategori 'Dungeon' yang bisa muncul di daerah itu, membuat para pemain percaya bahwa tempat ini memiliki sesuatu yang mencurigakan.

Tapi karena monster-monsternya tidak memberikan hadiah dungeon, tak ada gunanya mengalahkan mereka, jadi daerah ini tidak populer.

Menjadikannya tempat ideal untuk pertemuan rahasia dengan Tiolis sambil menghindari publik.

"Ya! Senang bertemu denganmu, aku Dewi Lizeltna!"

Lizna tersenyum dan menawarkan tangan, tapi Tiolis jatuh ke tanah, bersujud di depannya.

"KYAA?!"

"Merupakan kehormatan yang sangat besar untuk diizinkan berada di hadapanmu, Dewi-ku!"

"Eh? A-Apa begitu? E-Ehe, apa aku sepopuler itu?"

"Tanpa diragukan! Dewi-ku adalah mahkluk yang menghabisi orang-orang jahat di antara para pemain dalam satu sapuan!"

"....Bersama orang-orang yang tidak jahat...."

"Itu adalah pengorbanan untuk kebaikan yang lebih besar yang harus ada---dengan kata lain kerusakan tambahan"

"Daripada pengorbanan, itu lebih ke 'penghancuran total yang mudah dan sederhana'...."

Tiolis terus berseru dengan mata berbinar.

"Aku tergerak menyaksikan tindakan dewa, menguapkan para pemain tanpa ampun! Dunia ini memiliki dewa! Dewa wanita! Dewa yang bukan pria, seorang gadis, sesama gadis dengan dada agak kecil, seorang dewi yang membunuh setiap orang yang telah khilaf pada mereka yang berpakaian renang!!"

Sasaraki berpikir: Ah, dia tak tertolong....

"Dan itu sebabnya, wahai dewiku, tolong perintahkan aku untuk melakukan apapun! Aku akan menyaksikan semuanya berakhir!"

"Eh....? Apapun? Kalau aku menyuruhmu mati?"

"Tentu saja aku mau! Aku akan melakukan apapun dengan kekuatanku bahkan untuk mengakhiri diriku sendiri!"

"Bagaimana dengan hal-hal mesum?"

"Tentu saja aku mau! Ah....umm, aku tidak berpengalaman, tapi jika dewi setuju dengan itu....!"

"Aku mengerti, sangat bagus!"

"Apanya yang bagus, oi?!"

Seberapa fanatik gadis ini?! Dan aku tidak suka tatapan puas di mata Lizna!.

"Ehehehe, Sasaraki-kun, dia adalah penganut pertamaku! Penganut nomer 1!"

"Aaah....Jadi itu yang membuatmu sangat bersemangat...."

"Aku adalah subjek pemujaan, seorang dewi, jadi kau adalah nabi, ya kan?!"

"Aku benar-benar lebih suka tidak, paham?!"

"Fufufuhehe, seorang penganut, penganut sejati, pengikutku~!"

Lizna sangat bersemangat tentang ini.

"Yah, dengan hal-hal seperti ini, dia harusnya bersemangat untuk memenuhi apapun yang aku minta padanya, kan?"

"Ya, minta saja dia menjadi penyelamat"

Untuk saat ini, mereka menjelaskan bagian dari rencana kepada Tiolis. Yaitu, agar dirinya menyatukan guild yang kacau dan menyelesaikan lantai pertama. Ditambah, ingin dia menjadi seseorang yang diakui oleh para pemain sebagai perwakilan mereka sendiri dan bukan seseorang yang dipilih oleh admin.

"Ini waktu yang tepat, kita baru saja memutuskan untuk memilih guildmaster baru"

Rupanya, Yutanga, mantan guildmaster mereka, telah mengambil tanggung jawab atas perpecahan dan pensiun.

"Jadi? Bagaimana peluangmu untuk memenangkan pemilihan?"

"Melihat situasi, itu agak sulit. Sepertinya dua anggota veteran guild telah mengumumkan pencalonannya. Terlihat juga ada anggota baru yang sangat karismatik, tapi aku belum bertemu dengan anggota baru kami"

"Siapa yang karismanya populer diantara mereka?"

"Sebagian besarnya ada di antara kelompok orang-orang aneh yang selalu memaksakan batas waktu login!"

Lawan mereka tampak kuat dengan caranya sendiri.

"Mengerti! Dengan kata lain, selama Tiolis-san menang, itu sudah cukup, ya kan?"

"Tepat"

"Jadi, siapa yang harus kita bunuh?"

"Bukan begitu caranya"

"Bukankah pemilihan adalah tentang membuat lawanmu ter-BOOOOOM* agar kau menang?"
[Membunuh kandidat lain lalu menang mudah]

"Seberapa kejamnya kau ini?! Mereka baru saja respawn, jadi tak ada gunanya untuk itu!"

Setelahnya, diskusi berlanjut seperti, 'Dia harus berpidato sambil berpakaian baju renang', 'Kalau begitu dia takkan memperoleh dukungan dari para gadis. Lagipula, itu hal yang dilakukan para idola, bukannya pahlawan', 'Bagaimana kalau membunuh iblis yang muncul selama pidato?', 'Membunuh monster adalah kegiatan normal disini'.

"Kalau begitu, kita buat dia mengadakan pidato normal dengan halo* dan membuat suaranya bergema"
[Maksudnya, halo=lingkaran suci di atas kepala malaikat, bukan ucapan halo]

"Normal, ya?"

"Lagipula, kita tidak bisa terlalu terlibat kali ini"

Semua ini tak memiliki arti jika Tiolis tidak menang dengan kekuatannya sendiri.

☆☆☆
Ke Halaman utama Kusoge Online (BETA)
Ke

Comments

Popular posts from this blog

Kusoge Online (BETA) Bahasa Indonesia

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]