Kusoge chap 2 (2) vol 3 B. Indonesia

Chapter 2 (2)
Diterjemahkan oleh I-Fun Novel



Mereka tidak yakin seberapa tegang suasana di kota itu hanya dengan melihat layar, jadi diputuskanlah untuk menyelidikinya secara langsung. Azrael juga ikut, karena dia sedang istirahat dari pemrograman. Dia memegang dua baguette* berwarna pelangi berkilau dengan berbagai ukuran di lengannya.
[Roti prancis. Yang kaku berbentuk lonjong dan panjang]

"Tunggu, apa itu?"

"Makanan"

Azrael bergumam. Tampaknya 'tak ada makanan!' dari Kisara telah membebani pikirannya.

"Aku bisa membuat sesuatu, kurang lebih, tapi....ada masalah"

Azrael menurunkan pandangannya dengan gelisah.

"Ini memang ada rasanya, tapi sepertinya aku tidak bisa memperbaiki warnanya"

Roti yang berkilau dengan warna pelangi tentu saja melebihi kategori beracun, bahkan bisa menyerang kejiwaan.

Azrael menjulurkan potongan kecil pada Sasaraki. Dia sepertinya ingin lelaki ini mencobanya. Sasaraki menerima dan menggunakan dua jari untuk merobeknya sedikit, ya seperti roti. Ketika dia memasukkan ke dalam mulut, tekstur yang lembut dan kulit yang renyah bisa terasa.

Tak ada yang aneh pada rasanya.

"Menurutku enak, tapi, Um....Ya, itu saja"

"Di tes uji ku, itu saja sudah luar biasa"

Dalam waktu singkat ini, dia berhasil menyelesaikan fitur 'Indera Perasa' yang hanya selesai setengah jalan kemudian diabaikan---ini bukan sesuatu yang menakjubkan. Warnanya agak menjijikkan, tapi jika kau memejamkan mata saat makan, seharusnya tak ada masalah.

"Warnanya agak heboh, ya? Aku yakin Kisara akan senang"

"Bukan hanya itu. Memakan ini juga akan mengurangi levelmu"

"Eh?"

(Ting tong). Suatu pemberitahuan menunjukkan bahwa level Sasaraki telah turun menjadi 998.

"Emm, penurunan level dalam game ini bukan masalah besar!"

"Tidak hanya itu. Memakannya juga akan membuat rambutmu memanjang satu meter"

Sasaraki merasakan rambutnya tumbuh, mendadak berubah gaya menjadi gaya rambut panjang.

"Bagaimana kau memprogramnya hingga bisa melakukan hal seperti ini?! Tunggu, ini sangat panjang, astaga?!"

"Ah, maaf, aku benar-benar minta maaf, Sasaraki!"

Azrael panik dan menggunakan 'Magical Sword Gram' untuk memotong rambutnya. Nah, senjata ini mulai berguna.

Setelah itu, Azrael bergumam sambil menatap baguette pelangi yang setengah dimakan (potongan kecil),

"Dia mungkin tak akan senang dengan kegagalan semacam ini, ya...."

"Tapi kau sudah menciptakan roti agar dia memakannya, kan?"

"....Ya, t-tapi...."

"Kalau begitu aku akan membawakan ini padanya. Tidak apa-apa, aku seorang gamemaster"

"Jadi....?"

"Aku tidak akan mengecewakanmu"

Sasaraki menaruh kepercayaan diri dalam nada bicaranya.

"Jika terlihat seolah aku mengacaukannya, itu hanya langkah pertama menuju kesuksesan"

"....Kau memperoleh kata-kata itu dari Alice, kan?"

"Ah, kau tahu ternyata. Tidak terdengar meyakinkan?"

"Tidak jika kau yang mengatakannya"

Azrael tersenyum kecil.

"Tapi....aku merasa lebih lega sekarang"

Azrael memeluk baguette pelangi dengan senang.

Dia benar-benar memiliki bagian dari seorang ibu....

Sasaraki melihat sosok Azrael dan itu memperkuat kesannya. Azrael memberi Kisara namanya, Azrael adalah yang paling dicintai Kisara. Agak menjengkelkan, tapi....dia iri, karena gadis ini bisa memikirkannya dengan sungguh-sungguh.

Sasaraki harus memberikan kekuatan padanya.

Meskipun dunia ini hanyalah digital, dia adalah istrinya.

Mereka melihat-lihat kota lagi.

Sekarang, keduanya berada di Teleport Plaza. Biasanya merupakan tempat yang tidak populer sama sekali, namun terlihat banyak orang di sekitar hari ini. Dan mereka bertindak aneh karena suatu alasan. Banyak pemain berjalan terbalik menggunakan tangan, yang lain menggendong orang di pundak mereka, beberapa bahkan mulai berduel di tengah kota secara tiba-tiba. Tak ada yang bersikap normal.

"Apa mereka semua sedang mencari ruang debugging?"

"Ada orang-orang dengan tongkat dowsing* juga"
[Dua lidi besi berbentuk "L" yg biasanya digunakan untuk mendeteksi keberadaan air bawah tanah]

Sasaraki melihat ke arah yang ditunjuk Azrael dan menemukan seorang pemain dengan batang logam panjang dan tipis di kedua tangan.

"Apa kita memiliki skill semacam itu dalam game ini?"

"Tidak, tapi ada benda-benda seperti tongkat dowsing"

Mereka mungkin mengandalkan skill yang tidak diterapkan untuk membuka jalan ke ruang debugging---pikir Sasaraki dan melihat lagi, tampaknya bocah itu menyadari dia dan Azrael.

Pandangannya mengembara ke baguette berwarna pelangi di lengan Azrael dan kulitnya berubah.

"UOOH! Barang itu ter-bug dengan luar biasa! Cara untuk pergi!"

"Tapi seperti itu. Jadi kau mencari item?"

"Juruselamat-chan kami sedang mencari 'Video Kristal', jadi kami membantunya"

"Juruselamat-chan?"

Rupanya, begitulah cara mereka memanggil Kisara.

"Sepertinya itu akan menjadi kartu truf kita dalam pertarungan melawan para pengembang, yo!"

Sasaraki bertukar pandang dengan Azrael. Apa dia berbicara tentang benda yang Kisara miliki sekarang?

"Detailnya masih rahasia, tapi....itu kelemahan pengembang!"

"Apa fungsinya?"

"Jika aku menebak, itu adalah sesuatu yang akan memberikan pukulan serius pada para pengembang---bukti penggelapan pajak. Akun rahasia, hal-hal semacam itu!"

Kelemahan yang sangat realistis.

"Bukankah aneh memasukkan data seperti itu ke dalam item?"

"Mereka yang membuat kusoge ini. Takkan aneh jika itu benar"

Sasaraki kesal karena dia tidak bisa memprotesnya.

"Yah, mungkin bukan akun rahasia, tapi siapa tahu, sesuatu mungkin muncul, yo!"

"Mh-mh-mhhh...." bocah itu bersenandung lewat hidung dan melanjutkan pencarian dengan tongkat dowsingnya.

"Kau terlihat seperti bersenang-senang, ya?"

"Ya, ini seperti kita sedang menggali kuil kuno, mengadakan festival atau apa pun"

Sasaraki menoleh ke sekeliling dan melihat semua orang mengobrol santai. Dia mendengar pembicaraan seperti,

{Apa kau beruntung dengan bug di sana?}

{Aku menemukan senapan serbu!}

{Mungkin itu data lama dari saat mereka ingin mengubahnya menjadi game perang}

{Ketika aku mencoba menembakkannya, benda ini meledak ke arah wajahku dan membunuhku!}

Itu benar-benar perburuan bug, atau bahkan semacam penggalian reruntuhan kuno.

"Ketika aku memberi tahu teman-teman yang sudah pensiun, bahkan mereka mengatakan ini tampak menarik dan kembali ke game"

Bocah itu tertawa terbahak-bahak pada leluconnya.

"Semua berkat Juruselamat-chan, yo! Hahaha"

"....Ya, ku-kurasa begitu"

Azrael yang dari tadi terdiam pun, sekarang bergumam lega,

"Syukurlah....Kisara diterima oleh pemain lain, ya?"

Apa kau bisa menyebut semua ini 'Diterima?'

Pikir Sasaraki, tapi karena Azrael tampak sangat bahagia, dia tidak ingin men-tsukkomi sekarang.

"Apa kau tahu di mana penyelamatmu saat ini?"

"Dia bersama kelompok berlevel tinggi, secara sistematis sedang menjelajahi dungeon, yo"

"Kenapa begitu?"

"Mengalahkan bos dungeon mungkin memberikan mereka peti harta biru dan item rampasan peringkat A. Sepertinya daftar item rampasan hanya tergantung pada warna, jadi mengecatnya dengan warna emas sebelum dibuka akan memberimu item-item hebat. Itu juga berkat Juruselamat-chan"

"Apa kau benar-benar yakin bahwa hasil itu ada hubungannya dengan dia....?"

"Ya, kami menemukan itu selama maraton dungeon 24/7 Juru Selamat-chan"

"Itu stamina yang luar biasa, ya?....Hm?"

Dia adalah seorang NPC, jadi itu semacam berkah, tapi Kisara login 24/7.

Tidakkah mereka curiga bahwa seorang gadis SD yang harusnya memiliki batasan waktu login sekitar dua atau tiga jam malah masih di dalam game melebih itu?

"Namanya terkena bug, jadi batas loginnya mungkin ada bug-nya juga"

Bug membuat segalanya mungkin, ya? Pikir Sasaraki.

Pokoknya, setelah menanyakan nama dungeon dan lokasinya, mereka berdua pergi.

Selama tahu tempatnya, mereka bisa berteleportasi kesana dengan bebas menggunakan kemampuan Sasaraki. Dengan demikian, mereka berteleportasi ke dungeon 'Hutan No. 128'. Sesuai namanya yang terlampau sederhana, itu adalah dungeon tipe hutan. Keduanya memasuki ruang kontrolnya---ruangan untuk para gamemaster dengan panel mekanik untuk mengendalikan seluruh dungeon---mereka lalu menyalakan monitor.

Terlihat Kisara bersama seorang gadis dan seorang anak laki-laki.

Sepertinya kelompok itu sedang bertarung dengan bos dungeon. Kisara berteriak dengan ekspresi berlebihan,

{SEMUANYA, MUNDUR!!! JIKA DITERUSKAN, KITA BISA MATI!!!}

{Tidak apa-apa, Juruselamatku, bahkan jika mati, kita akan hidup kembali!}

{TIDAK!!! HARGAILAH KEHIDUPAN---KAU HARUS LEBIH MENGHARGAI KEHIDUPANMU!!!}

Kisara berteriak putus asa dan mengayunkan pedangnya ke bawah. Sebuah kilatan emas datang terbang dari 'Pedang Messian' dan menabrak binatang bertanduk yang mereka lawan. Itu adalah semburan cahaya terang yang hampir tampak seolah-olah mengambil bentuk suara keras Kisara. Serangan tersebut merobek kulit, sayap, dan kepala binatang buas itu.

{Kau telah menaklukkan Hutan No. 128! Selamat!}

Terdengar suara pemberitahuan dari sistem, Kisara menghela nafas dan menyeka keringat di dahinya.

"Syukurlah, dia baik-baik saja"

Gumam Azrael dengan lega.

"Bagaimana, Azrael? Menghampirinya?"

"....Jika kita memberinya roti secara langsung, dia mungkin akan curiga"

"Ya, lagipula kita diposisi sebagai bawahan dari sisi pengembang, ya?"

Keduanya menyilangkan tangan dan mengerang, "Hmmm...."

"Haruskah kita memasukkannya ke dalam peti?"

"Bukankah jadi tidak wajar kalau ada baguette pelangi di peti harta?"

Atau begitulah yang Sasaraki katakan, tapi memperoleh baguette pelangi masih akan berkesan tidak normal terlepas di mana pun kau mendapatkannya.

"Ini item yang aneh, jadi tidak masalah dimanapun penempatannya, kan?"

"Y-Ya"

Dan Sasaraki mengambil baguette pelangi. Dia menukarnya dengan item jarahan asli dari peti harta, kemudian dia berpikir bahwa akan sangat menyedihkan untuk menyingkirkan item-item yang berguna, jadi dia memutuskan untuk menaruh dua item disana. Itu benar-benar melanggar aturan 'Satu Peti Harta, Satu Item', hanya saja selalu ada bug, jadi mungkin ini takkan jadi masalah.

{Hm, cermin dan....baguette?}

Ketika Kisara membuka petinya, dia memiringkan kepala dengan heran.

Azrael dan Sasaraki menelan ludah. Apa dia akan memakannya?

{Warnanya pelangi, ini tidak normal, kan? Mungkin Item Bug}

{Hmph, ini pasti hanya makanan palsu tanpa rasa yang lain}

{Apa kau akan membuangnya?}

Kisara terlihat masih mempertimbangkan.

{....Ini mungkin bisa menjadi petunjuk untuk mengalahkan pengembang. Aku akan mencoba mencicipinya}

Gadis kecil itu membuka mulut, {Hamu---}, kemudian menggigitnya.

{Mh---?!}

Kisara menutup mulut dengan tangannya, terkejut.

{Ini....berasa!}

{Apa kau baik baik saja? Itu tidak meledak di mulutmu?}

{Belum. Ini luar biasa!}

Di sebelah Sasaraki, ekspresi Azrael menjadi cerah. Dan segera setelah itu, (palim-palim), efek suara konyol penurunan level berdering. Sistem mengumumkan: {Level Kisara turun: 43 → 42}

{Jadi ini hanya jebakan licik para pengembang?!}

"HAU?!?!"

Ekspresi Azrael mendung seolah-olah tenggelam dalam lautan kegelapan.

{SA-SAMPAI MEMIKATKU DENGAN MAKANAN, MEREKA PENGECUUUTTT!!!!}

"Auuuuuuuuu...."

Azrael hampir siap menangis. Oh tidak, aku entah bagaimana harus menghiburnya!

{Penyelamat ku! Rambutmu memanjang!!}

{EEEEEEHH?!?! BAHKAN ADA KUTUKANNYA?!?!}

"HAAAAAUU!!!"

Azrael berlutut, menangis dengan suara keras. Sudah terlambat, ya.
{Kalau begitu, kita buang saja}

[Y-Ya! Tidak ada hal baik yang akan datang dari menyimpan benda ini!]

Kemudian, secara mendadak Kisara terkaku. Tatapannya mengembara ke bagian dalam peti harta. Pada sebuah cermin. Kelihatannya dia sedang melihat rambut yang sudah tumbuh dewasa pada pantulan dirinya. Dia menggerakkan jari-jari ke rambutnya dan berkedip tanpa henti.

{....Apa aku terlihat seperti dia?}

{Ada apa, Juruselamatku?}

Untuk sementara, Kisara tampak tenggelam dalam lamunan. Akhirnya,

{....A-Aku akan membawanya}

{Eh? Apa kau yakin? Item ini jelas-jelas berisi kutukan}

{Pasti akan baik-baik saja. Sudah kuputuskan. Rasanya seperti roti, dan....}

Kisara dengan hati-hati memasukkan roti pelangi ke dalam ranselnya.

Sambil membelai rambutnya yang panjang ke arah cahaya, dia tersenyum bahagia.

{Yang ini seperti milik Mama}

Azrael menangis lagi. Kali ini, sepertinya tidak perlu dihibur.

☆☆☆

Ke Halaman utama Kusoge Online (BETA)
Ke

Comments

Popular posts from this blog

Kusoge Online (BETA) Bahasa Indonesia

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]