Baka To Test: Volume 3 Soal Ketujuh, B. Indonesia


Diterjemahkan oleh I-Fun Novel, -MrStar-

Soal Ketujuh
Silahkan jawab pertanyaan berikut.

"Ketika pengamat A bergerak dengan kecepatan V, sebuah ambulans dengan frekuensi suara f bergerak maju dengan kecepatan v’. Tolong sebutkan apa yang akan terjadi ketika kecepatan suara berada di V? Fenomena apa ini?


Jawaban Himeji Mizuki:
"Pengamat A akan mendengar sirene pada frekuensi f (V + v ') / (V-v'). Fenomena ini dikenal sebagai Efek Doppler."

Komentar guru:
Fenomena yang sama juga akan muncul saat balapan F1. Meskipun kebanyakan orang sering merasa bahwa fenomena fisika agak jarang, sebenarnya fenomena itu sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.


Jawaban Yoshii Akihisa:
"Pengamat A dihajar dengan kecepatan v '+ V. Fenomena ini disebut kecelakaan lalu lintas."

Komentar guru:
Melihatmu menulis rumus kecepatan relatif ini membuat sensei makin kesal.


***


"Aku tidak mengira sensei akan berpikir kalau aku bakal berhasil sampai sini. Padahal semua guru berpikir kalau aku tidak akan bisa sampai ke sini, kan?"

"Aku tidak pernah meremehkan lawan. Kamu memang idiot, tapi mobilitasmu itu tidak bisa diremehkan."

"Kalau begitu aku harus berterima kasih pada sensei — hiya!"

Kugunakan pedang kayu untuk menghindari serangan mendadak Tetsujin dengan sempurna.

Aku tidak akan sembrono seperti terakhir kali. Walaupun Tetsujin bertarung dengan kekuatan fisik, aku harus memperlakukannya seolah-olah dia adalah Syokanju yang tangguh!

"Tapi, aku berharap kamu bisa menggunakan bakatmu untuk hal lain. Kalian hanya sekelompok orang cabul. Memangnya kalian tidak takut diskors?"

Tendangan mematikan yang melayang ke arahku datang dengan kecepatan yang mengerikan. Kalau aku terkena tendangannya, aku mungkin tidak akan mati, tapi sekarat.

"Aku tidak takut dengan ancamanmu! Kami mengumpulkan begitu banyak orang, supaya kamu tidak bisa mengincar satu orang saja. Sekolah tidak akan berani mengeluarkan sekelompok siswa dan melepaskan yang lain, ya kan?"

Aku merendahkan tubuhku sejajar dengan lantai dan menerjang, kuangkat pedang kayuku dan mengayunkannya ke arah perut Tetsujin. Namun, lengan besar Tetsujin dengan mudah menepis seranganku ke samping. Jadi itu yang disebut armor daging?

"Karena kalian tahu kalau kalian akan diskors, kenapa kalian tidak menjadi penurut saja?"

"Kalau sensei ingin menskors kami, sensei harus menghafal semua nama murid yang ambil bagian dalam pertempuran ini!"

Dengan reflek, kugunakan momentum setelah terlempar ke samping, untuk menerjang  sekali lagi. Meskipun aku berhasil memukul kaki Tetsujin yang tanpa pertahanan, yang gemetaran dan terpental bukan Tetsujin, melainkan Syokanju milikku. Walaupun tubuh Syokanju itu ringan, tapi tubuh Tetsujin bukan tubuh manusia.

"Besar juga nyalimu! Aku akan mengalahkan kalian semua satu demi satu, kemudian akan kucatat nama semua orang!"

"—Khu!"

Sebelum Syokanju milikku berhasil menstabilkan dirinya, hanya dengan pukulan ringan Syokanju milikku terpental ke tembok. Saat Syokanju membentur dinding, rasa sakit yang tajam menjalar ke seluruh tubuhku.

"Dan kamu yang pertama!"

Tanpa membuang kesempatan, Tetsujin langsung menyerang Syokanju milikku dengan secepat kilat. Kalau aku ingin mengalahkan orang yang seperti monster, satu monster saja tidak akan cukup.

Apa yang harus kulakukan? Apa sebaiknya aku menyerah sekarang dan melarikan diri? Lalu berlutut di depan teman-temanku dan memohon belas kasihan mereka? Tidak, aku tidak akan membiarkan itu terjadi! Karena aku sudah berusaha sampai ke sini, sekalipun wajahku bonyok dan darahnya berceceran, aku harus memenangkan pertempuran ini! Aku~~ TIDAK AKAN MENYERAH!

"Ayo maju – [double]!"

Ketika aku meneriakkan perintah, Syokanju lain muncul menjawab panggilanku.

"KUH! YOSHII, SIALAN KAMU!"

Setelah memblokir serangan dari Syokanju yang lain yang tiba-tiba muncul, Tetsujin terkejut sambil melompat ke belakang untuk membuat jarak.

Jika satu Syokanju tidak cukup, aku akan memanggil yang lain. Untung saja aku punya senjata rahasia, senjata rahasia yang kudapatkan dengan susah payah.

"Apa itu gelang platinum? Kepala sekolah benar-benar membuatku kerepotan."

Tetsujin tidak lagi bersikap santai seperti biasanya.

Ini adalah hadiah yang aku menangkan dari Turnamen Syokanju sebelumnya - gelang platinum. Kemampuan gelang Yuuji menciptakan medan pemanggilan, dan gelangku memiliki kemampuan untuk memanggil Syokanju tambahan. Selama aku dapat menggunakan kemampuan ini dengan benar, mengalahkan Tetsujin bukan hanya mimpi belaka.

"Sensei, pertunjukan utamanya dimulai sekarang!"

Kedua memasang kuda-kuda bertarung, bergerak mengelilingi Tetsujin. Syokanju utama di sebelah kanan, Syokanju kedua di sebelah kiri ketika keduanya mengayunkan pedang kayu mereka ke arah Tetsujin pada saat yang bersamaan.

"Ugh, kuh!"

Diserang dari berbagai arah pada saat yang bersamaan, Tetsujin kehilangan keseimbangannya sesaat. Di saat berikutnya, dua Syokanju menyerang dengan kuat tempurung lutut Tetsujin, yang lemah. Namun, Tetsujin menarik lututnya dan membuat pahanya yang kuat menahan serangan Syokanju, dan rasa sakit memantul kembali ke arahku seolah-olah aku memukul ban mobil.

Syokanju milikku menyerang Tetsujin dengan tinjuan, tendangan dan pedang kayu. Situasinya benar-benar terbalik sekarang. Tetsujin jelas-jelas tidak berada dalam keadaan yang menguntungkan, dan semua seranganku tepat mengenai tubuhnya. Tapi-

"Dia sama sekali tidak terluka!"

Tetsujin melindungi kepala dan dadanya sambil menggunakan tubuhnya yang kuat untuk membelokkan seranganku yang lain. Sialan, orang ini pasti monster.

"Sekarang apa, Yoshii? Kamu kelihatan sangat cemas sekarang."

Melihatku sedikit panik, Tetsujin tanpa sadar menyeringai.

Awalnya, aku kelihatan memiliki keuntungan, tapi situasinya saat ini sangat kritis, karena aku harus mengendalikan gerakan Syokanju utama dan Syokanju kedua bersamaan. Aku harus membuat keputusan dengan cepat untuk memutuskan apakah aku harus membuat kedua Syokanju menghindari tendangan sebelum mereka menyerang atau mereka  harus bertahan. Terlalu sulit untuk memikirkan gerakan untuk dua tubuh pada saat yang bersamaan, dan kalau ini terus berlanjut, mungkin akan jadi tidak baik.

"WALAUPUN BEGITU, AKU TIDAK AKAN MENYERAH!"

Kuperintahkan Syokanju utamaku mengayunkan pedang kayunya dan Syokanju kedua mengayunkan tinju kanannya. Setelah menghindari pedang kayu, Tetsujin terkena tonjokkan dan membalas dengan lututnya. Sasarannya adalah Syokanju kedua — bukan, dia mengincar Syokanju utama? Aku cepat-cepat mengangkat lengan untuk menahannya dan mengayunkan siku kiri Syokanju ke perut Tetsujin. Tapi, Tetsujin memblokir siku dan menendang, berniat menyerang Syokanju utama, tidak, yang kedua—

"Gerakanmu semakin lebih lambat, Yoshii!"

"Kuh!"

Terasa sakit yang tajam dari pergelangan tangan kananku. Siapa yang diserang? Utama atau kedua? Oh tidak! Saat aku berhenti menyerang, Tetsujin masuk untuk membunuh. Pokoknya, aku harus mengayunkan pedang kayu untuk memblokirnya — tidak! Sudah terlambat!

Kali ini, dia berencana meninju Syokanju kedua— kelihatannya seperti  itu, tapi bukannya dia mengincar Syokanju? Sial, ini tipuan!

"Gu, hu!"

Aku menahan rasa sakit yang tajam di dadaku saat punggungku menghantam lantai.

"Sudah berakhir, Yoshii."

Pemenangnya sudah ditentukan. Tetsujin seakan-akan menyatakan kemenangannya sendiri saat dia kembali menatap dengan tatapan tidak peduli.

Melihat lengannya yang tebal dan berotot yang seperti baju besi hidup, seranganku bahkan tidak menggelitiknya, apalagi menggaruk.

Mungkin aku terlalu sembrono karena memanggil dua Syokanju. Bahkan jika aku konsentrasi, otakku akan kebingungan sampai aku tidak dapat memutuskan instruksi apa yang harus diberikan kepada Syokanju. Tidak, sebelum aku mengkhawatirkan bagaimana caranya mengendalikan dua Syokanju secara bersamaan, yang paling penting adalah aku tidak dapat melukai lawan.

"Bahkan sekalipun itu untuk memenuhi hawa nafsumu, konsentrasimu hanya sebatas ini!"

Tetsujin perlahan mendekatiku ketika aku masih tergeletak di lantai.

Itu benar, Tetsujin benar. Konsentrasiku tidak cukup, itulah sebabnya aku tidak dapat mengontrol gerakan Syokanju milikku dengan benar.

Tapi bahkan jika aku mengerti ini, aku tidak bisa konsentrasi untuk mengendalikan dua Syokanju secara bersamaan. Sepertinya aku kalah kali ini, lebih baik menyerah untuk mengintip, dan mulai melatih diri untuk konsentrasi! Konsentrasi — konsentrasi?

"Itu dia!"

Dengan antusias, aku bangun dari lantai. Itu benar, masih ada metode ini!

"Oh ... jadi kamu masih ingin bertarung? Hanya tekadmu yang lebih kuat dari yang lain."

Ketika melihat aku berdiri lagi, Tetsujin tampak agak senang. Tidak peduli bagaimana situasinya, orang ini akan selalu menunjukkan sikap yang hati-hati. Tapi, terus tersenyum, kali ini, aku akan membuatmu tidak dapat tersenyum lagi!

"Tetsujin, aku harus berterima kasih padamu karena memberiku ide."

"Ide?"

"Bukannya kamu baru saja mengatakan 'konsentrasi'?"

Karena aku memberikan instruksi yang berbeda pada dua Syokanju, aku jadi kebingungan. Jika aku menyerang bagian yang berbeda dan ketika lawan meningkatkan kewaspadaannya, pukulan dan tendangan tidak akan bisa mengeluarkan kekuatan penuh mereka. Ini masalah yang aku hadapi sekarang, tapi ada cara untuk menyelesaikan ini.

"Itu benar, itu untuk berkonsentrasi! Aku harus mengurangi area serangan. Tidak peduli itu pukulan, tendangan, atau ayunan pedang kayu, Syokanju utama atau Syokanju kedua, mulai sekarang, seranganku hanya perlu fokus pada satu area."

Jika satu serangan tidak cukup untuk menembus armor otot miliknya, maka aku harus menyerang tempat yang sama berkali-kali.

Konsentrasi! Saat ini, aku harus memfokuskan semua seranganku pada satu titik—

"Aku akan fokus menyerang Biji-mu!"

"Kamu, kamu bajingan, bagaimana bisa kamu memiliki rencana yang begitu mengerikan!?"

"LIHAT INI, TETSUJIN!"

Serangan yang terlihat seperti tinju ke bawah sebenarnya adalah tipuan yang akan berubah menjadi tendangan yang diarahkan ke bawah sana. Setelah tendangan, pedang kayu akan diarahkan ke selangkangan Tetsujin. Juga, pukulan yang ditujukan ke dada akan diubah dan bergerak ke bawah perut. Semua ini untuk menyerang bagian penting milik Tetsujin!

"Sialan, ini pertama kalinya aku bertemu orang yang berniat menyerang Biji orang lain..."

Tetsujin tidak terlihat tenang sekarang.

Pertunjukan sebenarnya dimulai sekarang! Syokanjuku mengincar perutnya, dan tampak seperti ingin meraih lututnya, tetapi sebenarnya mengincar selangkangannya. Aku akan menyerang bagian bawah tubuhnya, serang, serang, serang. Pokoknya, aku akan terus menyerang Biji-nya!

Setelah kuperhatikan, aku sadar kalau Tetsujin mengeluarkan banyak energi hanya untuk melindungi diri.

"MATI KAU, TETSUJIN!!!"

Karena dia tidak bisa menyerang, Syokanjuku akan melepaskan pukulan berat dengan semua kekuatan yang tersimpan di dalamnya.

"KUUH!!"

Tetsujin dengan panik melindungi selangkangannya dengan tangannya.

"Hehe, kamu kena tipu, ya?"

Tapi dalam sekejap, Syokanju utama membungkuk untuk menjadi pijakan untuk Syokanju kedua untuk melompat ke punggung Tetsujin. Tapi gerakan ini adalah tipuan, yang benar-benar menyerang masih Syokanju utama!

"Siala-"

"RASAKAN ITU!"

Karena tangannya sedang melindungi selangkangannya, Tetsujin tidak akan sempat melindungi kepalanya tepat waktu. Dengan begitu, Syokanju bergerak ke belakang kepala Tetsujin yang tanpa pertahanan.

"Khiu ... Yo, Yoshii, kamu bajingan ..."

Dengan thonk, Tetsujin tidak dapat menopang dirinya lagi dan perlahan-lahan jatuh ke tanah.

"Akhirnya... AKHIRNYA!!!"

Perjalanan yang sangat panjang! Aku ingin menyerah berkali-kali, dan tidak pernah berhenti merasa putus asa. Tapi sekarang, Surga Impian ada di depan mata.

"Dada datar Minami, tunggu aku!"

Foto-foto yang mewakili gambaran Dunia Impian ada di depanku! Aku sangat senang sampa-sampai tidak bisa — eh? Aura membunuh?

"MAKAN INI!"

Karena insting alamiku, aku langsung menunduk. Kemudian, aku mendengar suara biri biri melintas di atas kepalaku.

"Aku tidak akan menyerahkan keperawanan Onee-sama kepadamu!"

"Shimizu-san!"

Dengan Stun Gun di tangan, Shimizu-san muncul di depanku. Bukannya itu 200.000 volts Stun Gun yang Yuuji pinjamkan padaku? Sekali terkena setrumannya, sekalipun diblokir dengan pakaian, akan langsung membuat siapa pun tidak sadar. Stun Gun itu jelas-jelas senjata yang berbahaya!

"Onee-sama melamun sejak tadi malam, bahkan tidak melihat Miharu. INI SEMUA KESALAHANMU! AKAN KUBALAS PERBUATANMU DENGAN KEMATIAN!"

Shimizu-san mengayunkan senjata di tangannya, tetapi dibandingkan dengan kecepatan Tetsujin, gerakannya sangat lambat, seakan-akan memintaku untuk menghindarinya.

"BANGSAT! SIALAN! SIALAN!!"

"Heh, hoh!"

Aku dengan mudah menghindari semua serangan Shimizu-san. Kalau seperti ini, aku hanya perlu menunggu batterainya habis, kan?

Saat aku memikirkan cara bertarung, Shimizu-san sepertinya mengetahui maksudku, lalu dia merogoh sakunya dan menunjukkan sesuatu di depanku.

"Kalau kamu tidak mau nurut, aku akan menyebarkan foto-foto ini!"

"Eh? Kamu bilang foto — WAH! ITU ADALAH FOTO-FOTO MEMALUKANKU !!"

Shimizu-san memegang fotoku dengan pakaian Maid? Kenapa dia punya foto-foto ini? Jangan-jangan-

"—Shimizu-san, jangan bilang kamu suka padaku?"

"MENJIJIKAN!"

Aku tanpa sengaja meneteskan air mata.

"Tapi, mengapa kamu memiliki foto-fotoku?"

"Itu karena ketika aku sedang mengambil foto onee-sama dengan cheongsam, aku melihatmu mengenakan pakaian yang menjijikkan, dan kupikir aku bisa menggunakannya untuk memerasmu, jadi aku ambi! Aku tidak tertarik dengan laki-laki menjijikan sepertimu!"

Tidak perlu memanggilku laki-laki menjijikan, bisa!? Ya sudah, bagaimanapun, setiap orang memiliki preferensi mereka sendiri.

"Shimizu-san, apa kamu punya luka bakar di pantatmu?"

"Bagaimana, bagaimana kamu tahu itu? Apa kamu mengintip atau mengambil foto aku?"

Tidak mungkin salah, Shimizu-san adalah pelakunya yang aku cari-cari. Kalau begitu, Kudou-san bukan pelakunya? Jadi dia tidak berbohong padaku.

"Ngomong-ngomong, kusarankan kamu untuk patuh, atau aku akan menyebarkan foto-foto memalukanmu ini!"

Shimizu-san tidak lagi berpura-pura saat dia memerasku. Oh~ sepertinya aku harus menghukumnya sedikit.

"Hoo!"

"AH! KEMBALIKAN PADAKU!"

Aku merebut Stun Gun di tangannya dan menurunkan output tegangan ke minimum.

Pzzt!

"Ack, tu, tubuhku, tubuhku mati rasa!"

Sebelum Shimizu-san bereaksi, dia jatuh pingsan ke lantai.

"Sekarang, semua musuh sudah kalah, kan?"

Pelaku utama dibalik ini semua telah dikalahkan olehku, dan sekarang, tidak ada yang bisa menghentikanku.

"...Akihisa."

Terdengar suara memanggil dari belakang. Suara ini —

"Muttsulini! Kamu baik-baik saja?"

"...Tentu saja."

Muttsulini jelas kelihatan lelah. Sepertinya dia mendapatkan pertempuran yang lumayan berat, ya? Tapi, dia tidak terlihat kelelahan akibat pertempuran, tapi dia menunjukkan senyum sedikit puasnya.

"Kerja bagus, Akihisa!"

"Yuuji! Semua orang di sini!"

Yuuji dan anak-anak lain dari kelas lain ada di sini. Semua orang tersenyum karena telah mencapai tujuan mereka.

"Yoshii, kamu benar-benar mengalahkan Tetsujin!"

"Tidak diragukan lagi kamu adalah MVP kali ini."

Suara rekan-rekanku yang memujiku terus menggema.

"Berkat bantuan semua orang! SEMUA ORANG, TERIMA KASIH BANYAK!"

Teriakanku ditanggapi semua orang. Aku benar-benar ingin berterima kasih kepada semua yang hadir.

"Baiklah, kita harus bergerak!"

Sangat jarang Yuuji menunjukkan ekspresi bersemangat seperti ini, tapi orang ini adalah pria normal! Begitu melihat kami akan mencapai tujuan kami, siapa pun akan membanggakan diri mereka.

"SEMUANYA! KITA MENANG JUMLAH KALI INI, DAN SEKOLAH TIDAK BISA MENCARI PELAKUNYA. DAN SEKARANG SETELAH KITA MEMBERSIHKAN SEMUA PENGHALANG, KITA TIDAK PERLU KHAWATIR AKAN DISKORS ATAU DIKELUARKAN, JADI MENGINTIPLAH SEPUASNYA!!! "

"WOOOOHHHH!!!"

Raungan semua orang tampak seperti hampir menggetarkan seluruh gedung.

Kami memiliki begitu banyak orang saat ini, bagaimana para guru dapat mengingat semua orang? Dengan kata lain, kami tidak perlu khawatir akan diskors. Semua orang jelas tahu tentang ini, jadi tentu saja kita harus memanfaatkan kesempatan ini!

"SEMUANYA, BUKA LEBAR-LEBAR MATA KALIAN DAN LIHAT DENGAN SEKSAMA, INI ADALAH KEMENANGAN YANG SUDAH KITA PERJUANGKAN DENGAN SUSAH PAYAH!"

Yuuji menggeser pintu kamar mandi perempuan ke samping.


Kulit yang kencang.

Lengan yang kurus.

Rambut putih panjang sepinggang.


Itu adalah wajah yang kami semua kenal, dan tubuh telanjang yang sialnya kami lihat saat ini biasanya tertutup baju.

Jika kami melewati kesempatan ini, kami mungkin tidak akan pernah bisa melihatnya lagi—

"Kalian, apa-apaan kalian ini! Kalian mengumpulkan begitu banyak orang di sini, apakah kalian datang untuk melihat tubuh telanjang nenek tua ini!?"


BTS vol 03 237.jpg
Kami baru saja melihat kepala sekolah dengan posisi seksi.

"BAGAIMANA BISA INI BERAKHIR JADI SEPERTI INIIIIIIIIIIIIIIII!!!"

Kami semua meneteskan air mata pria kami karena adegan yang tak dapat dijelaskan ini.



"Selamat pagi, Minami-chan."

"Ah, Mizuki. Selamat pagi..."

"Apa yang salah? Kamu terlihat agak lelah. Apa ada yang salah?"

"Itu, itu bukan apa-apa! Tidak ada yang salah! Aku hanya sedikit lelah!"

"Begitukah? Training camp minggu lalu memang agak merepotkan, jadi tidak heran kalau kamu kelelahan."

"Ah, mm. Banyak hal yang merepotkan yang terjadi..."

"Tapi, semua anak laki-laki berwajah punyak karena kaget. Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Ah, itu? Yah, siapa yang tahu~ mungkin mereka melihat sesuatu yang mengejutkan?"

"Sesuatu yang mengejutkan, ya...?"

"Bahkan kepala sekolah yang sedang berkunjung tampak terkejut. Siapa yang mengira anak laki-laki bakal membuat keributan seperti itu?"

"Maksudmu tentang anak-anak kelas dua yang mengintip? Akihisa-kun dan yang lain yang memulai ini duluan, pada akhirnya jadi tidak karuan."

"Ya... oh ya, ngomong-ngomong, masih ingat kamera di dalam ruang ganti? Pelaku sebenarnya..."

"Eh? Pelaku sebenarnya? Bukan Akihisa-kun dan yang lain yang memasangnya?"

"Bukan, itu sepertinya dipasang oleh Miharu."

"Miharu, maksdumu Shimizu Miharu?"

"Ya! Pas hari terakhir training camp, aku kebetulan melihat dia mengeluarkan kamera dari ruang ganti. Setelah diinterogasi, dia mengatakan alasannya adalah untuk 'mengambil foto Onee-sama', dan mengakui kesalahan."

"Apa? Jadi artinya Akihisa-kun dan yang lainnya..."

"Sepertinya kita salah paham. Tapi, mereka tetap mengintip pada akhirnya, jadi agak aneh untuk meminta maaf kepada mereka..."

"Ah, ah haha ​..."

"Aku sudah menyita kamera Miharu, jadi tidak perlu khawatir."

"Syukurlah~ senang mendengarnya."

"Mn, sudah waktunya belajar mandiri. Ayo cepat."

"Ah, kamu benar. Ayo."

"Hanya ada kita berdua selama seminggu ini, jadi terasa sepi, tapi kita harus bekerja keras."

"Ya, kalau begitu aku akan mengandalkanmu."



Pemberitahuan

Semua siswa kelas dua Akademi Fumitzuki, dengan total 149.

Para siswa di atas diskors selama 1 minggu.




Fumitzuki Gakuen Kepala Sekolah Todou Kaoru



[Tidak berpikir dua kali, saya melakukannya karena terbawa suasana.

 Sekarang saya benar-benar menyesalinya.] Diambil dari surat penyesalan salah satu siswa.


Comments

Popular posts from this blog

Kusoge Online (BETA) Bahasa Indonesia

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]