Bokubitch chap 9 B. Indonesia

Chapter 9 Tidak mungkin aku menang melawan gadis licik terkuat.
Diterjemahkan oleh I-Fun Novel



Akhirnya, pagi hari ketika Aizawa akan diusir tiba.

Semua siswa sudah berkumpul di gimnasium, mereka duduk sesuai absen.

Di barisan depan adalah siswa tahun ketiga, belakangnya tahun kedua, dan yang terakhir tahun pertama. Dengan kata lain, ketika aku berbicara, diriku akan menghadapi sejumlah besar kakak kelas. Trauma saat di SD pun teringat kembali, hatiku yang bergemuruh hebat rasanya seperti sedang dicincang.

H-Hal semacam itu, bisakah aku benar-benar melakukannya?

Sedikit demi sedikit, tubuhku mulai gemetar. Di saat yang sama, percakapan dari siswa kelas tetangga bisa terdengar.

"Aizawa ya. Hmm, dia memang imut, tapi aku sudah mencurigai hal semacam ini dari dulu"

"Seorang perempuan erotis yang sering membeli dan gonta-ganti barang bermerek, kesan itu menegaskan bahwa dia pelacur"

Hal yang sama juga bisa terdengar dari para lelaki di kelasku.

"Dia ternyata pelacur sungguhan. Jika kita membayar uang, dia akan senang melakukannya, kan?"

"Jika si dada besar Aizawa melakukannya, pasti jadi yang terbaik! Sial! Sebelum dia diusir, aku ingin memintanya melakukan hal-hal mendebarkan!"

"....Kuu〜〜....!!"

Salah....Aizawa bukanlah gadis semacam itu. Dia bukanlah pelacur!

Meski penampilannya mencolok, kenyataannya adalah dia benar-benar murni, gadis yang sangat polos!

Lebih buruk lagi, penghinaan juga bisa terdengar dari arah para gadis.

Tapi aku tidak melihat perubahan apa pun pada sikap mereka dari sebulan yang lalu, membuat kemarahanku mencuat lebih tinggi lagi.

Aizawa merupakan gadis yang sangat baik, tapi tidak ada yang mendukungnya selain otaku sepertiku....

Akupun tersadar bahwa di atas panggung wakil kepala sekolah memberi instruksi, yang kemudian diikuti oleh duduknya semua setelah membungkuk.

Di atas sana, menempatkan diri di kursi pipa berkaki 4 yang dipersiapkan adalah guru bimbingan sipil dan wakil kepala sekolah, sedangkan yang duduk di kursi kedua paling dekat dengan podium adalah kepala sekolah, lalu di sampingnya....

"...."

Sambil melihat ke bawah, Shinonome Ibuki duduk dengan penampilan yang terkesan dingin. Dia tampak tidak memikirkan apa pun tentang pengusiran Aizawa, ketenangan itu persis seperti air tanpa riak.

Sesuai dugaan, dia gadis yang mendekati Aizawa hanya untuk mendapatkanku....

Takkan pernah kubiarkan. Aizawa benar-benar menyukai Shinonome dan menganggapnya sebagai seorang teman, namun....

Ketika aku berpikir demikian, semua orang membuat keributan disaat sosok siswa baru muncul di panggung.

"Eh....Kenapa....Aizawa....?"

Bukankah seharusnya kau menjadi tahanan rumah sekarang?

Dia mengambil tempat di satu-satunya kursi yang telah siap pada sisi kanan, sepertinya gadis ini akan mengatakan suatu kebohongan dimana dirinya mengaku salah dan siap menerima hukuman.

Siswa tahun pertama mulai membuat keributan. Para lelakinya lebih berisik daripada perempuan. Mereka pasti bersemangat karena bisa melihat seorang gadis erotis dengan mata kepala sendiri.

Kakak kelas (terutama anak laki-laki) tak ada bedanya, mereka memandangi Aizawa dengan mata tidak senonoh.

Seperti yang bisa diduga, orangnya sendiri yang terpapar tatapan penuh nafsu itu akhirnya tersipu dan menunduk.

Para guru segera menenangkan seluruh siswa, penjelasan tentang masalah bersangkutan diselesaikan oleh guru BK, wakil kepala sekolah kemudian memulai topik tegas yang terlihat seperti sedang menceramahi sehingga kejadian* serupa tidak akan terjadi lagi.
[Yg dimaksud ya tentang pelacuran]

Apa-apaan ini....

Para siswa sedang berbisik pada orang di sebelah mereka.

Kalau begini, bukankah dia seolah penjahat yang sedang dipertontonkan pada publik....?!

Ketika pidato wakil kepala sekolah selesai, kepala sekolah yang memiliki kumis dan tubuh luar biasa, berdiri di atas panggung. Meski dia hanya menyimpulkan topik dari dua guru lain dan mengakhirinya, pertemuanpun segera mencapai puncak.

"Selamat pagi bagi semua orang. Saya wakil ketua dewan, Shinonome Ibuki"

Suara semanis bunyi lonceng kemudian bergema melalui mikrofon.

Mataku yang menatap Aizawa segera beralih ke Shinonome.

Meski dia lembut di depan semuanya kecuali aku, suasana hari ini memang berbeda. Jika harus dikatakan, maka ini adalah perasaan dingin yang mirip ketika dia berkontak denganku.

"Seperti yang bisa terdengar dari ceramah guru, diketahui bahwa seorang siswa melakukan kencan kompensasi hingga berkembang ke situasi pengusiran. Tapi, di prinsip pendidikan sekolah kita, ada sesuatu yang disebut {Siswa menjadi inti untuk membangun sekolah}"

Itulah pembicaraan Shinonome tanpa mengubah ekspresi.

"Untuk alasan ini, jika ada perbedaan pendapat tentang keputusan sekolah, kami akan mendengar dan mempertimbangkannya"

Tapi bahkan ketika melihatnya, Aizawa tampak tidak sedih. Dia hanya mendengar dengan tenang sambil menatap ke bawah.

Gadis itu mungkin percaya bahwa Shinonome telah melakukan banyak hal untuknya.

Namun, dia tidak menyadari perasaan semacam itu....

"Kemudian tanpa penundaan lagi, tolong angkat tangan jika kalian memiliki pendapat yang berbeda tentang pengusiran Aizawa Manaha-san"

'Dokun, Dokun!' Jantungku mulai berdenyut keras.

Jujur saja, aku berharap seseorang akan membantu pribadi populer seperti Aizawa. Tapi itu terlalu naif. Adegan di gedung menjadi sunyi, berhenti bagai lukisan di mana tak ada yang bergerak.

"Tak seorang pun? Siapapun yang memiliki pendapat berbeda, tolong angkat tanganmu...."

Pada saat itu, mata Shinonome bertemu denganku.

Matanya tampak agak cemas, membuatku berpaling sesaat.

A-Ada apa dengan dia, apa dia jengkel....?

Mencoba tenang dan berpikir, aku tidak menyerah padanya setelah sekolah kemarin, bisa dikatakan bahwa kemungkinan aku menjadi hewan peliharaannya menghilang. Jika aku menyatakan dengan keras di sini, ceritanya mungkin berbeda, hal semacam itu mustahil, aku pikir Shinonome tidak menginginkannya

Dengan kata lain, sekarang sudah terlambat. Hanya Aizawa yang akan lenyap dan Shinonome takkan memperoleh apapun.

Lalu, apa dia akan terkejut karena pengusiran Aizawa ternyata sia-sia?

Tidak, orang yang hanya memanfaatkan Aizawa takkan berpikir semacam itu.

"Apakah, apakah benar-benar tidak ada orang yang memiliki pendapat....?"

Lagipula, aku harus segera meminta banding demi ketidak bersalahan Aizawa!

Aku ingin membantunya dengan cara apapun. Oleh karena itu, aku memerintahkan anggota tubuh ini untuk bergerak maju. Tapi, mereka tidak mau mendengar apa yang kukatakan sama sekali. Mengingat masa lalu membuat napasku sesak, hingga seluruh tubuh menolak untuk berdiri.

A-Apa yang kau lakukan, diriku! Jika tak bertindak di sini, Aizawa akan diusir!

Tapi, Shinonome Ibuki adalah orang yang menciptakan situasi sekarang. Untuk membuatku menyerah terlebih dahulu tanpa gagal, dengan menumpuk analisis dan perhitungan, dia telah menyiapkan dinding mutlak yang mustahil di terobos, yaitu pertemuan ini.

Berbicara tentang hasil, seperti yang diduga aku tidak dapat menaklukkannya.

"A-Anu....benar-benar tidak ada perbedaan pendapat kah...."

"Wakil ketua dewan, sudah waktunya"

Melihat Shinonome mengambil lebih banyak waktu dari yang diperlukan di atas panggung, kepala sekolah menjadi tidak sabaran dan memanggilnya.

Tepat setelah itu, mataku bertemu dengan Shinonome lagi. Apa dia kebetulan mengharapkanku untuk angkat bicara?

"Eh? A-Ahh....be-benar"

Dia kembali berkonsentrasi, setelah mengambil sikap sambil sedikit gemetar, ekspresinya mengeras.

"Baiklah, saya akhirnya akan mengumumkan hukuman bagi Aizawa Manaha-san"

Shinonome berucap dengan ketenangan di wajah seperti sebelumnya. Adegan ini sungguh mirip dengan hakim yang memberi vonis kepada terdakwa.

Sudah berakhir. Ini benar-benar sudah berakhir.

Bagaimanapun juga diriku hanya seorang otaku biasa yang tak mampu melakukan apapun....

Penyesalan hebat mulai membanjiri, aku merasa seolah terlempar ke dalam keputusasaan setiap saat.

{Kaburlah jika memang menyakitkan, mengerti? Aku akan selalu berada di sisi Nii-san}

Be-Benar....Sharte ada di sisiku. Bahkan dengan seseorang sepertiku, kami akan selalu bersama.

"Kelas C tahun pertama, Aizawa Manaha-san, mulai hari ini dan seterusnya"

Oleh karena itu aku tak terlalu takut.

Sejak awal, pengusiran ini terjadi karena Aizawa lah yang salah----

Kemudian, pupilku bertabrakan dengan Aizawa di atas panggung.

Dirinya tersenyum tenang. Seakan mengkhawatirkanku sekaligus merasa lega....

"Kuh....!!"

"....Mulai hari ini...."

Kemudian kejadian abnormal terjadi.

Aku yang hendak berdiri berhenti bergerak, bagian dalam gedungpun menjadi ribut dalam sekejap.

"...."

Shinonome yang berada di tengah-tengah memberi keputusan tenggelam dalam keheningan, dia melempar tatapannya ke bawah.

Aku akhirnya yakin.

Sesuai dugaan, Shinonome saat ini bukanlah Shinonome Ibuki yang asli.

Aizawa membuka lebar matanya saat dia terkejut, menatap cemas ke arah Shinonome.

Kenapa Shinonome jatuh ke dalam keadaan seperti sekarang?

Tidak, tak perlu memikirkan hal semacam itu.

Lagipula, penilaian akan dimunculkan dan seorang gadis akan diusir. Dalam hal itu, orang itu akan terganggu.

Apa yang dikatakan Shinonome?

Dengan wajah tenang, apa dia akan berucap "Aku kepala berikutnya, jadi teman atau sahabat tidak diperlukan"? Sungguh bodoh. Lalu kenapa orang sepertimu menginginkan hewan peliharaan?

Kenapa dia bisa memberikan hukuman pada temannya?

Singkat saja, Aizawa adalah orang yang sangat berbeda dari harapan, diapun sama, kan? Sebenarnya hanya gadis kesepian, pemalu, dan canggung kan?

Lalu, kenapa hal yang tidak terpahami seperti itu....?

Aku tiba-tiba teringat kata-kata yang diucapkan Shinonome.

{Aku ingat apa yang perempuan itu katakan, tapi tidak ingat apa yang aku katakan}

Shinonome mengucapkannya untuk alasan apa?

Meski mencoba berpikir, kebisingan di sekitar semakin menjadi-jadi hingga tak mampu berkonsentrasi. Tapi ketika mengingat kata-katanya, itu menyambungkan titik ke titik dan kebenaranpun mencapai permukaan yang samar.

Bagi Shinonome, Aizawa adalah teman. Lalu siapa pelakunya?

Mata yang aku rasakan di depan ruang audiovisual.

Mata yang aku rasakan sebelum memasuki hotel cinta.

Tak mungkin Shinonome memanipulasi seseorang untuk mengatur situasi Aizawa yang merupakan temannya.

"!!"

Kalimat dari Shinonome sekali lagi berlari melalui kepalaku untuk sesaat, segalanya pun terhubung.

Shinonome terus terdiam tanpa perubahan seperti sebelumnya, para siswa masih membuat kebisingan sesuka mereka.

Tak ada lagi yang menakutkan.

Waktu ketika menjadi siswa kelas tiga SD, aku merasakan neraka karena dampak dari membantu Sharte. Tapi, itu salah kalau berkata diriku menyesal. Sebaliknya, aku pasti akan lebih menyesal jika tidak menolongnya. Dan lagi, di depan mataku sekarang ada dua gadis yang membutuhkan pertolongan.

Satunya adalah gadis lugu yang jatuh ke dalam masa kritis karena dikeluarkan tanpa alasan. Dan yang lain adalah gadis yang merajuk tanpa aku mengerti sedikitpun, telah mengundang situasi serius ini.

Dengan segenap kekuatan, aku menarik nafas dan berdiri---

"OIIII SEMUAAA SISWAAAAAA!!!!! TOLONG, SEBENTAR SAJA, DIAMLAAAHHHHH!!!!!!!"

Teriakan lantang bergema di aula, sosokku dengan cepat memfokuskan mata seluruh siswa dan membuat keadaan menjadi sunyi.

Tapi yang paling terkejut, adalah dua gadis di panggung yang kukenal baik.

Untuk melanjutkan, aku menatap kuat ke arah Shinonome.

"Oi Shinonome!! Apa yang kau katakan kepadaku, aku ingat penuh dan sempurna, kau tahu!!!"

"....A-....Apa yang kau katakan....?"

Karena kata-kata yang ditujukan pada dirinya, membuat dia menjadi sangat bingung.

Tunggulah. Aku akan menunjukkan kepadamu bahwa diriku benar-benar mampu menolong kalian berdua!!

Dengan pikiran sepenuhnya beroperasi, aku menyeret kalimat dari ingatanku.

"Seseorang takkan bersalah sampai terbukti bersalah!! Shinonome, itu adalah kata-kata yang kau ucapkan padaku!!"

"Ah...."

Sebulan yang lalu, aku ragu kalau Aizawa melakukan pelacuran, ketika aku bertanya pada Shinonome yang mengkhususkan pada peraturan sekolah kenapa dia tidak mengawasinya. Pada saat itu, Shinonome berkata demikian.

"Namun, sekarang, kau akan menghukum Aizawa tanpa bukti yang menentukan?!"

Ini bukan berarti aku hanya melempar topik hanya pada Shinonome.

Demi mereka berdua, pidatoku adalah untuk semua siswa di tempat ini.

"Bukti hanya berupa foto!! Dengan itu saja, bukankah menurutmu terlalu gegabah untuk menilai bahwa Aizawa adalah pelacur?! Di era modern sekarang, banyak sekali foto yang bisa diciptakan menggunakan photoshop! Selain itu, pihak lain yang mengirimkanya lewat klub surat kabar adalah seseorang yang tak di kenal!! Dan kau percaya hingga seorang siswi dipaksa untuk keluar, bukankah ini benar-benar konyol?!?!"

Sepertinya banyak siswa bisa setuju dengan kata-kataku, mereka secara tak terduga mendengarkan dengan seksama.

Kemudian, selanjutnya giliran guru.

"Ingatlah Shinonome, kau juga mengatakan ini! {Tanpa adanya bukti, orang jahat tidaklah jahat. Jika kau di adili karena alasan yang tidak pasti dan kemudian ternyata itu adalah tuduhan palsu, takkan ada yang mau bertanggung jawab}*!!!"
[Chapter 1]

Orang dewasa enggan dengan kata 'Tanggung jawab'. Beberapa guru yang menuju ke arah sini untuk menghentikanku, malah menghentikan gerakan mereka setelah mendengar ucapan barusan.

"Juga pisau cukur Occam. Teori pemikiran yang mengambil satu kesimpulan*!!!"
[Chap 6, cari kata occam]

Mungkin saat ini, aku harus mengungkap pelakunya untuk membantu Aizawa, diriku perlu meyakinkan semua orang di tempat bahwa dialah yang sudah menyebabkan semua ini.

Demi alasan tersebut, aku memutuskan untuk menghapus informasi yang tidak perlu dan hanya memberi yang berguna.

"Untuk mendorong Aizawa yang populer ke pengusiran, pelakunya berpikir tentang metode menyebarkan bukti foto ke seluruh sekolah sekaligus!! Prosesnya melalui berita klub koran! Mungkin, si pelaku tahu bahwa klub koran kita adalah klub profesional yang sering menerbitkan berita langka, dia juga tahu bahwa alamat klub dibuka untuk umum pada situs sekolah. Oleh karena itu, pelakunya pasti orang dari sekolah ini....Tapi, ada terlalu banyak tersangka! Jadi, aku akan menggunakan prinsip pertukaran Loire, cara berpikir terkenal dari dasar kriminologi!!!"

Sekarang baik guru dan siswa mendengar penuh perhatian pada teriakanku, cukup banyak gema di gedung bahkan jika aku berbicara normal.

"{Suatu insiden takkan lahir kecuali ada titik kontak}, memikirkan kasus ini dengan cara itu, jumlah target bisa dipersempit, kan?"

Mungkin karena mereka mencoba mencerna ucapanku perkata, daerah sekitarpun menjadi sangat hening.

"Kemungkinan besar pelakunya ada di kelas Aizawa, atau seseorang yang selalu bersama dengannya"

Tak ada reaksi dari kakak kelas maupun para guru sama sekali. Tapi pusat kelas C yang merupakan tempatku, dengan mengetahui kebenaran membuat para siswanya mulai membuat suara.

Di atas panggung, Aizawa tampak menyadari sesuatu, dia berbalik, menatap sesuatu dengan bingung. Berbicara tentang Shinonome, bahkan sekarang dia masih heran karena tindakanku dan menatap kesini dengan takjub.

Aku mengatur ulang pemikiranku untuk terakhir kalinya.

Orang yang mengintip gerakan klub sastra, mendorong kami untuk pergi ke hotel cinta.

Orang yang akrab mengambil foto Aizawa memasuki hotel cinta.

Aizawa memintaku untuk berkencan dengannya.

Aizawa punya permintaan untuk menciumku.

Hanya ada satu orang yang bisa membujuknya.

"Dengan kata lain, penjahatnya---!!"

"Ikuno-kun, sudah cukup!!"

Sebelum diriku selesai menyebut, di panggung Shinonome mengatakannya melalui mikrofon.

Aku menatapnya yang putus asa, dan menyadari bahwa di sebelah gadis itu, ada Aizawa yang menunduk.

Dia merupakan gadis murni dengan hati yang sangat jernih. Dia pasti terluka karena tahu bahwa temannya sendiri adalah pelakunya. Untuk alasan tersebut, Shinonome harus menghentikanku dari mengumumkan hal itu.

Shinonome, pada kenyataannya dia selalu sangat memikirkan Aizawa, ya kan?

Aku segera melihat si gyaru berambut coklat yurufuwa di kelas tetangga D. Dia melihat ke bawah dengan mata terbuka lebar, sedikit demi sedikit gemetar sambil mengatupkan giginya. Anak kelas pertama yang menyadari siapa pelakunya meracaukan jawaban dengan metode relai, akhirnya menyebar ke seluruh gedung dan menjadi keributan.
[Link ke Yurufuwa]

Baiklah, dengan ini Aizawa selamat, diputuskan bahwa aku akan membantu Shinonome yang terlibat dalam rencanaku dan belum bergerak sejak tadi. Untuk sesaat, aku pikir demikian. Tapi di atas panggung, kepala sekolah dengan wajah cemberut membisikkan sesuatu pada Shinonome, aku melihat dia menunduk, sosoknya tampak bingung.

Kalau dipikir-pikir, Shinonome memutuskan hukuman secara paksa. Maka sulit untuk mundur sekarang, kan? Jika yang melakukanya adalah wakil ketua dewan yang sampai berdebat panjang hanya karena satu siswa, reputasi sisi sekolah akan benar-benar hancur. Lalu, bukankah itu berarti tidak peduli seberapa banyak yang aku lakukan, hasilnya takkan berubah?

Aku langsung kelelahan dan seolah mau hancur berantakan.

Tapi sebelum bisa seperti itu, suara gadis cantik yang benar-benar tidak ingin kujadikan musuhpun bergema.

"Ikuno-kun, untuk penjelasan sesuai instruksi, terima kasih"

"Eh?"

Gadis yang cemas tadi tak ada lagi.

Berdiri di sana adalah Shinonome Ibuki yang menyisir rambut hitamnya dengan ekspresi dingin, sambil tersenyum bagaikan seorang ahli taktik.

"Pertama-tama, saya minta maaf kepada semua guru. Kali ini, ada perbedaan pendapat, saya mengemukakan pendapat sendiri dan memutuskan hukuman, saya sangat menyesal"

Orang-orang yang tahu perangai Shinonome membuat kegemparan.

"Namun, pada waktu itu muncul banyak pendapat tentang pengusiran, tak ada pilihan selain membuat keputusan seperti ini untuk sementara. Terlebih lagi, para siswapun digelisahkan, perlu untuk membuat keputusan berat demi mengendalikan situasi"

Mungkin Shinonome berpikir bahwa aku akan dengan pasti, 100%, menyerah sebelum pertemuan sekolah. Memang sempat ada ide seperti itu. Tapi demi menyelamatkan Aizawa, aku langsung melakukan tindakan yang bertentangan dengan diriku.

"Dalam situasi kacau, bahkan jika kami menjelaskan kemungkinan besar foto tersebut palsu, mungkin tidak ada yang akan percaya. Oleh karena itu, saya memilih metode pengambilan satu pendapat, menggunakan tempat ini di mana seluruh orang di sekolah berkumpul, untuk menjelaskan Aizawa-san tidak bersalah kepada semuanya"

Setelah itu, Shinonome menerima kerja samanya karena aku berkata ingin membantu Aizawa yang adalah anggota klub, dan mempercayakan penjelasannya ke penalaranku sendiri.

"Menurut penjelasan Ikuno-kun, dapat dibayangkan bahwa si pelaku adalah seseorang di kelas yang sama. Motifnya tak diketahui, tapi meski berada di satu tempat, Aizawa-san manis dan populer, dia juga seorang pelajar dengan beasiswa. Itu sudah cukup mampu menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan. Dengan kata lain, masuk akal untuk berpikir bahwa Aizawa-san akan dikeluarkan oleh skema orang lain"

Tapi jika foto itu asli, alasan ini tidak akan masuk akal. Jadi orang-orang yang tersisa, kelompok yang menolak menjadi berisik. Hanya saja Shinonome mengatakan terus terang dengan keras untuk melumpuhkan mereka.

"Jika benar adanya bahwa Aizawa melacurkan diri, pelakunya, silakan datang ke sini dan bersaksi bahwa foto itu tidak palsu dan sungguh tertangkap basah. Jika demikian, aku pikir ceritanya akan berubah....Ufufu"

Tidak mungkin si pelaku akan bersaksi. Ini sama saja mengungkap kepada semua orang bahwa dirinya adalah sejenis orang terburuk yang mencoba membuat temannya sendiri putus sekolah.

Shinonome dengan senyum lembut yang biasa, mengamati setiap sudut kerumunan untuk memastikan tidak ada orang yang menentang, dan memperbaiki posturnya.

Tercengang oleh perkembangan tak terduga, Aizawa hanya bisa menatap Shinonome.

Sebagai wakil ketua dewan, dia langsung menajamkan ekspresi dan dengan penuh hormat mengumumkan.

"Menggunakan otoritas ketua dewan, saya menarik pengusiran Aizawa Manaha-san"

Sebuah suara bergemuruh melalui mesin. Namun, tak ada yang menanggapi. Tapi segera sesudahnya, tepuk tangan bocor dari suatu tempat dan dengan cepat menjadi lebih keras, mengungkapkan pendapat massa konsensus. Kemudian, dalam sekejap mata, bagian dalam gimnasium dipenuhi dengan tepuk tangan meriah.

☆☆☆

"Gusu, gusu*....se-semuanya baik-baik saja. Aizawa-san tidak akan diusir〜...."
[Tersedu-sedu]

Selama periode 1 kelas kami, Hiiragi-sensei menangis kencang.

Guru wali kelas ini yang memahami Aizawa dengan baik, harusnya menjadi guru pertama yang menentang pengusirannya.

"A-Ara ara....Maaf ya. Hanya saja, sensei sangat lega...."

Hiiragi-sensei menyeka air matanya dengan saputangan, lalu segera tersenyum cerah seperti biasa.

"Emm, selain itu, tentang Aizawa-san....untuk berjaga-jaga, Sensei memperbolehkannya untuk absen sampai dia bisa tenang. Meski mungkin butuh beberapa waktu baginya untuk kembali, ketika dia bersekolah, tolong rukun seperti sebelumnya ya〜"

Walau respon semua orang membosankan, Hiiragi-sensei berpikir bahwa itu tak bisa berubah, memulai kelas.

Aizawa yang dianggap pelacur, terbukti tak bersalah dalam waktu lusinan menit. Akan membutuhkan sedikit waktu agar kenyataan tersebut diterima.

Tapi mungkin selain alasan itu, semua orang melihat ke bawah dengan wajah murung karena perasaan bersalah yang kuat, ya? Hampir seluruh siswa berbicara buruk tentang Aizawa dalam pertemuan....

"Oh iya, aku lupa mengatakannya〜. Tentang Shinonome-san, dia memiliki banyak keperluan untuk ditangani sebagai wakil ketua dewan, aku pikir dia tidak bisa datang ke kelas hari ini. Oleh karena itu, jika dia belum mencatat sesuatu, seseorang tolong tunjukkan catatan kalian besok, oke〜"

"""Dimengerti....!!"""

Atas permintaan sensei, baik siswa maupun siswi membalas dengan suara ceria berbaur bersama.

Khususnya tentang keputusan Shinonome untuk mengusir Aizawa sementara, semua orang tampaknya menunjukkan pemahaman, ya? Maksudku, gadis itu masihlah yang luar biasa dan populer....

"Juga, terima kasih Ikuno-kun〜. Sensei, tidak tahu bahwa Ikuno-kun secara tak terduga adalah anak pemberani, sungguh mengejutkan〜. Fufufufufu〜"

"Ah, y-yah....ha-hahaha"

Meski aku sempat terkejut karena dia tiba-tiba mengangkat topik itu, Hiiragi-sensei, selain berucap terima kasih, tidak menggalinya lebih jauh.

Waktu ketika aku tenang setelah seluruh pertemuan sekolah berakhir, kakiku tak bisa berhenti gemetar.

Yah, aku telah sangat menonjol. Mengingat pengalaman selama SD, penyesalan sekaligus kegelisahan hebat melonjak ke depan.

Tapi, anehnya, ini serasa bukan apa-apa....

Dulu di SD, segera setelah menolong Sharte, pengasingan langsung terjadi.

Namun, seusai meninggalkan gimnasium sampai kelas dimulai, hal seperti itu seolah diabaikan dan tidak pernah terjadi. Sebaliknya, aku menerima ucapan terima kasih dari banyak orang, baik lelaki maupun perempuan....Hal-hal seperti tatapan bermusuhan, tak terasa sama sekali. Diriku tidak dalam keadaan menarik perhatian, hampir tetap seperti biasa.

Untuk alasannya, mungkin karena aku bergerak sesuai instruksi Shinonome?

Oleh karena itu, reputasi Shinonome tiba-tiba terangkat, tingkat perhatiannya juga naik, dan aku tidak terlalu menonjol.

Si pelacur itu....caranya menggunakan masa krisis untuk meningkatkan reputasi sendiri benar-benar menakjubkan.

Tapi, mendadak aku berpikir.

Mungkin untuk melindungiku, dia sengaja menarik perhatian pada dirinya sendiri?

Alasanku menerima siksaan semasa SD, adalah karena aku secara kebetulan berdiri dihadapan semua siswa.

Kemudian, bergerak dengan pemikiran itu, Shinonome akan menderita hal yang sama sepertiku....

....T-Tidak, tidak, aku terlalu banyak berpikir.

Di atas menjadi orang yang populer, dia adalah wakil ketua dewan. Tidak ada yang ingin menentangnya, kan?

Aku menggelengkan kepala dan mencoba berkonsentrasi di kelas.

Meski masalah Aizawa dan Shinonome telah diselesaikan, aku harus menghadapi masalah baru.

Hanya 2 hari....mungkin, kupikir ini sudah mustahil....

Aku lelah disebabkan masalah hari ini, Life*-ku sekarang 0....
[Life point. Atau bar nyawa yg biasanya ada pada karakter game]

Kehilangan tempat penting untuk membenamkan diri ke hobiku benar-benar menyakitkan. Tapi karena telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menyelamatkan para gadis yang ingin kutolong, aku takkan merasa buruk bahkan jika kehilangannya.

Aku mengatakannya sampai setelah sekolah.

☆☆☆

"Biarkan aku menginjakmu"

"Sangat mendadak....apa?"

Memasuki ruang klub, aku membalas tanpa sengaja.

Berdiri di samping jendela, Shinonome sedang melihat hujan yang jatuh di luar.

Aku duduk di sofa dan menatap pihak lain dengan banyak hal yang ingin kudengar.

"Shinonome, meski terburu-buru tapi aku ingin mendengar kenapa kau membiarkan Aizawa diusir"

Mengibaskan rambut hitamnya yang indah, dia menjawab dengan nada dingin sambil memandangi arah jendela.

"Kau, tidak mengerti hal seperti itu?"

"Ka-Karena aku tidak mengerti jadi aku ingin mendengarnya...."

Tidak ada hal baik yang akan datang jika aku marah. Kali ini demi membuktikannya, aku memeluk diriku sendiri, sedikit takut pada Shinonome yang mulai memancarkan suasana marah.

Tapi aku samar-samar memiliki petunjuk.

{Aku ingat apa yang perempuan itu katakan, tapi tidak ingat apa yang aku katakan}

Dan jika tidak salah, keadaan aneh yang aku rasakan sebelum dan sesudah mendengar kata-kata ini.

Lalu, seperti itu? Tidak, tidak peduli bagaimana kau melihatnya, melakukan itu untuk alasan yang bodoh---

....Tapi, itu satu-satunya yang masuk akal....

"Meski ini hanya dugaan. Kebetulan, kau melakukan hal seperti itu karena cemburu pada Aizawa....?"

"Ini bukan cemburu, iri hati atau apa pun"

Dia segera menoleh ke belakang dan menatapku dengan mata tajam. Tapi, aku merasa rona di pipinya sedikit memerah.

Haah, lalu apa....

Meski berpikir demikian, aku mengerti Shinonome Ibuki lebih dari sebelumnya.

Dia pada kenyataannya, orang yang kesepian, pemalu, kikuk, pribadi busuk, hanya gadis biasa.

Karena itu, aku dengan tenang berkata.

"Salahku. Tapi aku benar-benar tidak ingat apa yang kukatakan padamu. Oleh karena itu, bisakah kau memberitahuku jika mungkin?"

"....Sepertinya kau benar-benar tidak ingat. Astaga, seberapa jauh ternak ini mengecewakanku, aku sampai heran? Ku pikir kau sebaiknya berhenti menjadi manusia"

"Un, mungkin begitu"

Menuju punggung Shinonome, aku dengan baik menjadi seorang Yes-man.

"Kau, sangat patuh hari ini. Mungkinkah kau mencoba membodohiku? Hanya karena aku menyukaimu sedikit, jangan sombong, mengerti? Karena, aku akan marah dan berpikir untuk tidak menginginkanmu menjadi hewan peliharaanku"

"Aku tidak sedang membodohimu. Hanya saja, aku ingin mendengar alasan kemarahanmu. Apa begini tidak boleh?"

Kali ini, aku yakin bisa mencegah ketenangan Shinonome menghilang. Oleh karena itu, aku bertanya dengan nada lembut untuk menghibur hatinya yang terluka.

"Kau benar-benar tolol, di bawah rata-rata, jenis pria paling buruk....Meski seorang gadis imut sepertiku dengan sukarela bersedia mengurus seseorang sepertimu, kaulah yang terburuk dari yang terburuk karena tidak menunjukkan minat sama sekali"

Jika kau pikir aku yang paling buruk, kau seharusnya tidak berpikir untuk bertemu berdua saja. Tapi sekarang, Shinonome telah menungguku di ruang klub sastra.

"....Seseorang, dengan banyak usaha, memesan seluruh restoran secara pribadi, mengenakan youfuku baru persis seperti yang kau inginkan, semuanya dipersiapkan dengan sempurna. Tapi pada akhirnya, kau mengusutkan pakaianku....Mengkhawatirkan Aizawa-san secara berlebihan, lalu kembali ke rumah dan lupa berjalan-jalan denganku. Namun, aku masih percaya dan menunggu sepanjang waktu"

"Ah...."

Aku akhirnya ingat apa yang kukatakan, keringat lalu keluar dari seluruh tubuh.

Benar. Hari itu ketika mengantar Aizawa ke rumahnya, aku berjanji untuk berkencan dengan Shinonome.

"Ma-Maaf Shinonome!! Aku benar-benar tidak memiliki niat buruk!!"

Aku bergegas ke jendela di mana Shinonome berada, dan meminta maaf segera.

"Pada saat itu, kepalaku penuh dengan hal-hal mengenai Aizawa, jadi tentang merusak pakaianmu, bahkan janji itu....benar-benar tidak disengaja!!"

"Jangan sentuh aku"

Tangan yang meraih pundaknya tersingkir dengan satu kibasan.

Ditolak oleh pelacur seperti Shinonome seharusnya takkan masalah, tapi entah kenapa hatiku terasa sakit.

Setelah itu, aku bertanya-tanya berapa lama dia di sana menungguku?

Dia membuat berbagai persiapan. Meski mengejutkan, gadis ini pasti sudah menantikan kencannya.

Namun, aku mengkusutkan pakaian baru yang dia siapkan dengan banyak usaha, dan meninggalkannya sendirian seperti itu....

Shinonome Ibuki yang selalu cantik dan elegan. Gadis semacam ini memakai youfuku robek dan lusuh, menggumamkan beberapa kata di ruangan itu sendirian, hanya memikirkannya membuatku merasa ingin melarikan diri.

"Aku benar-benar minta maaf...."

"Kau tidak perlu meminta maaf, aku tidak punya niat untuk memaafkan"

Aku telah merobek harga diri seorang gadis di kasta tinggi hingga berkeping-keping, jadi wajar saja ya.

Namun, Shinonome melanjutkan.

"Yah, Meskipun aku berpikir untuk melakukannya....kali ini aku akan secara khusus memaafkanmu"

"Eh?! Kau benar-benar memaafkanku?!"

"....Lagi pula, kau ingat banyak hal yang aku katakan...."

Aku menatap Shinonome yang berpaling dengan wajah malu tercermin di kaca jendela.

Kebetulan, kau senang bahwa aku ingat apa yang kau katakan?

Namun sayang, sesaat setelah aku melihat wajah itu, Shinonome sadar dan menoleh ke belakang.

"Ufufu, meski disimpulkan ingat, kau masih membuat kesalahan. Karena kau mengucapkannya dengan penuh percaya diri tanpa menyadari suatu hal, aku hampir tertawa tanpa sengaja, tahu?"

"Eh? I-Itu, itu bohong! Aku tidak membuat kesalahan apa pun, mungkin?!"

"Kau membuat kesalahan. Apalagi, pada momen paling penting. Sebuah insiden tidak terlahir tanpa titik kontak, sebelum itu, {Prinsip pertukaran Loire} adalah apa yang kau katakan, ya kan?"

"Aku memang mengakatan begitu. Tapi, menurut ingatanku harusnya benar"

"Tidak, itu salah. Yang benar bukan Loire, tapi {Locard}*. Meski berbeda satu karakter, aku mendengarnya dengan jelas. Fu-Fufu....Kau, terlihat sangat bangga. Sungguh, karena situasi sedang serius, aku harus menahan tawa, kau tahu?"
[ロワール – rowaaru/Loire. ロカール – rokaaru/Locard]

Kuh....aku benar-benar malu dan ingin mati ketika dia menjelaskannya....

"Apa boleh buat! Tidak sepertimu, aku tidak sempurna!!"

"Fufufu, itu benar. Tapi karena kau menyebutkan Loire, aku ingat warisan dunia Prancis, lembah Loire yang terkenal. Ada banyak kastil tua di sana kau tahu? Misalnya Amboise, Blois, Chambord dan Chenonceau. Semua itu adalah kastil indah yang ingin kukunjungi sekali"

Beberapa saat yang lalu, kau sangat marah, dan sekarang malah menunjukkan senyum tak berdaya seperti seorang gadis.

Apa, tiba-tiba memiliki wajah seperti itu meski kau selalu terkesan bangga dan dingin.

"Oh baiklah, sudah kuputuskan. Ketika kau menjadi hewan peliharaan resmiku, kita akan lakukan perjalan dua orang ke Loire"

"Perjalanan....Lagi, pembicaraan yang tidak terduga"

"Kau takkan bilang tidak ingin, kan? Karena kau melakukan hal yang mengerikan kepadaku kali ini, jika tidak mau menemaniku ke Eropa, itu tidak akan layak sebagai pembayaran. Janji....akankah kau menjaganya?"

Yah, pastinya aku sadar bahwa apa yang kulakukan itu kejam. Oleh sebab itu, janji barusan agak bagus.

"Aku mengerti. Yah, aku tidak akan menjadi milikmu atau sesuatu semacam itu"

"Aku akan menunjukkan kepadamu bahwa aku pasti bisa mendapatkanmu. Tidak hanya membuat pakaianku tak bisa digunakan, kau juga tipe pria terburuk yang melupakan janjinya....Namun, kau tidak menyerah meski menghadapi kekuatan musuh kali ini. Aku memiliki kesan sangat baik tentang hal itu darimu. Jadi, suatu hari nanti aku akan menunjukkan kepadamu bahwa aku pasti bisa menjadikanmu hewan peliharaanku"

Shinonome adalah gadis pemalu yang memanfaatkan sesuatu seperti berjalan-jalan hanya untuk makan di antara dua orang.

Lalu, apa yang akan dia maksud dengan 'mencoba mendapatkanku sebagai hewan peliharaan'?.

Karena hewan peliharaan adalah keberadaan yang dekat, setingkat pacar, atau baiklah....seorang rekan atau pasangan. Kalau begitu, Shinonome ingin menci-ciumku....dia juga berpikir melakukan hal seperti itu....

---Tidak, tidak, tidak! Itu mustahil!!

Aku tidak mengerti hal seperti rasa nilai ojou-sama, mungkin artinya adalah hewan peliharaan. Tidak, pasti begitu!

"Ke-Kesampingkan itu Shinonome, pertanyaanku belum selesai. Jika Aizawa yang benar-benar kau anggap penting pergi, apa yang akan kau lakukan?"

Orang ini berusaha mengusir Aizawa, adalah hasil dari keinginannya untuk menjadikanku hewan peliharaan dengan cara apa pun.

Namun, ada kemungkinan bahwa aku tidak menyerah sebelum pertemuan, dia seharusnya mengerti bahwa kemungkinan temannya yang penting Aizawa dikeluarkan tidaklah nol.

Shinonome membuang muka agak canggung.

"Itu....Setelah menganalisa dirimu sebelumnya, aku memperkirakan bahwa sampai pertemuan, kau pasti akan menyerah jadi aku memulai pengeluaran siswa. Namun tentu saja, artinya juga untuk menenangkan lingkungan sementara. Tapi sehari sebelumnya, kau pergi begitu saja. Dengan kata lain, aku tidak berpikir bahwa kau tidak memiliki keberanian untuk meninggalkan anggota klub pentingmu. Dalam aspek itu, benar-benar salah perhitunganku"

"Si-Singkat kata, ketidakmampuanku berada di luar apa yang kau harapkan, faktanya adalah bahwa Aizawa yang harusnya benar-benar aman malah terancam, seperti itu ya...."

Ini berarti, sampai akhir , Shinonome menggunakan keberadaan foto itu dan Aizawa yang berada dalam posisi berbahaya untuk sesaat.

"Kemudian akhirnya setelah aku menjadi milikmu, kau bermaksud membantu Aizawa. Tunggu, itu artinya, kau sudah tahu siapa pelakunya dari awal?"

"Ya tentu saja. Ngomong-ngomong, Kuroki Ami telah mengaku setelah dipanggil ke ruang ketua dewan untuk penyelidikan ulang. Motifnya tidaklah berharga seperti iri pada kemanisan Aizawa-san. Karena akan masuk akal jika tidak ada hukuman apapun, aku berkata kepadanya untuk tidak mendekati Aizawa-san untuk sementara"

"Sesuatu seperti itu, sesuai dugaan ya"

Si gyaru itu, dia ingin orang beranggapan kalau dirinya sebagai yang tercantik....

"Kembali ke topik. Aku tahu pelakunya. Karena itu, akan bagus jika Ikuno Kousuke menyerah. Tapi aku terkejut, kau tidak mengatakan apa-apa sehari sebelumnya. Hanya saja aku yakin pasti kau harus mengambil tindakan, entah bagaimana, di pertemuan...."

Karena alasan itu, dia menatapku dengan cemas ketika tidak ada perbedaan pendapat yang muncul.

"Tapi itu hanya sebuah alasan. Semua adalah tanggung jawabku karena salah membaca orang bernama Ikuno Kousuke.....Namun, jika mungkin aku ingin kau diam tentang hal ini padanya...."

Alasan Shinonome bertindak gegabah adalah karena aku lupa janjiku. Juga Aizawa yang polos akan terkejut jika tahu bahwa Shinonome, meski hasilnya telah memanfaatkan dirinya. Aku tidak punya pilihan selain mengangguk.

"Terima kasih, ternak...."

"Tidak apa-apa. Selain itu, aku takut menjadi milikmu, fakta kalau untuk sesaat aku ingin meninggalkan Aizawa tidak berubah. Setelah semua, aku tidak berbeda darimu...."

Seperti yang diduga, aku tidaklah baik.

Gadis seperti itu, aku yakin hanya seseorang seperti adikku Sharte yang dapat mengurusnya.

Tapi, begitulah, pipiku dibelai dengan lembut.

"Kau tidak perlu pesimis. Tentu saja, mungkin kau ingin meninggalkan Aizawa-san untuk sesaat. Tapi pada akhirnya, bukankah kau menyelamatkan gadis itu dengan tanganmu sendiri?"

"Tidak, itu karena kata-katamu...."

"Kau terlalu rendah hati. Karena hanya aku yang tahu bahwa itu benar-benar pencapaianmu, boleh saja untuk menyombongkan diri bahkan lebih di depanku, kau tahu?"

"Aku tidak ingin membual. Aku hanya bertindak karena ingin membantu Aizawa dan Shinonome"

"Eh...."

Karena terkejut, Shinonome membuka lebar matanya, segera pipi putihnya pun tersipu.

A-Apa? Apa aku mengatakan sesuatu yang aneh....?

"Fufu, seperti yang diharapkan, kau....sangat menarik...."

"?!"

Segera setelah itu, Shinonome bergegas mendekat dan meregangkan tubuhnya, ada perasaan panas kemudian yang menyebar di pipiku.

Sementara diriku linglung mengeras, Shinonome berbisik lembut ke telingaku.

"Tolong jangan salah paham. Barusan adalah terima kasih yang dikombinasikan dengan sterilisasi"

Untuk menghindar dari melihat wajahku, dia berjalan menuju pintu masuk dengan langkah yang sedikit cepat.

"Tung----....Ka-Kau....?!"

Apa sterilisasi dalam kaitannya dengan ciuman dari Ten-nee, apa yang orang ini tiba-tiba lakukan, kata-kata tidak bijaksana seperti itu tidak keluar karena aku tidak bisa menyembunyikan ketakjubanku.

Karena, Shinonome Ibuki adalah pribadi yang busuk.

Gadis yang berucap berbeda dari perasaan aslinya, pasti memiliki beberapa makna tersembunyi dalam tindakan itu....

Ti-Tidak tidak tidak, tidak mungkin gadis itu menyukaiku kan?!

Dia sejenis pelacur rapi, mungkin, mungkin untuk membuatku berpikir demikian adalah tujuannya.

Sambil menggelengkan kepala, menahan kebingungan, aku ingat sesuatu tentang hal itu.

"O-Oi Shinonome! Tolong jawab satu pertanyaan terakhir. Kau, kenapa kau bilang kalau isi dari apa yang aku katakan pada pertemuan itu adalah instruksimu?"

Pada awalnya, aku berpikir dia seperti pelacur cerdik dan rapi, itu pasti demi meningkatkan reputasinya sendiri.

Tapi, kelihatannya tidak begitu.

"Kau, tidakkah kau lemah ketika menjadi bahan perhatian?"

"Eh?"

"Aku tiba-tiba menyadari kondisimu saat di kelas. Meski tidak mendengar apa yang terjadi di masa lalumu secara detail, 'hewan peliharaanku pasti sedang kesakitan, ya' adalah apa yang aku pikirkan"

"Shinonome, kau...."

"Ini hanya iseng. Secara khusus bukan untukmu"

"...."

....Sial, seperti yang diduga aku tidak sepadan dengan si jalang ini.

Shinonome berkata kalau demi mendapatkanku, dia akan menanamkan poin baiknya kepadaku.

Oleh karena itu, untuk tidak bertindak seperti yang dia inginkan, aku berpikir keras dan seharusnya berhati-hati....

Karena hanya sedikit, aku memang berpikir baik tentang itu.

"Shinonome, terimakasih"

Meski tahu bahwa Shinonome adalah seorang 'pelacur', sekarang aku hanya bisa berterima kasih padanya dengan patuh.

☆☆☆Chapter 9 berakhir disini☆☆☆

Ke Halaman utama Bokubitch

Comments

Popular posts from this blog

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]