Kusoge chap 1 (1) vol 2 B. Indonesia

Chapter 1 Hanya Ada Masalah Di Game Ini
Diterjemahkan oleh I-Fun Novel



Bunyi gelombang bergema di bawah matahari oranye.

Itu adalah suara laut dengan pemandangannya yang menyebar di bawah mata Sasaraki. Padahal lautan kecil dengan bentangan sekitar sepuluh kilometer. Namun di dalamnya ada sekelompok pulau. Salah satunya terdiri dari gurun dan piramida. Di sampingnya, ada yang terbungkus es bersama istana raksasa diatasnya. Di antara pulau-pulau itu terdapat pusaran air, berperan sebagai penghalang perjalanan.

Semua itu telah diatur oleh pemuda kita, Sasaraki.

Karena dia seorang gamemaster.

Si pencipta dunia maya ini, penguasa absolut dari {Sword & Magic Online}.

Kenapa seorang laki-laki sepertinya menjadi gamemaster? Karena semua pengembangnya telah melarikan diri.

Game ini adalah sebuah kusoge.

Mereka mengiklankan bahwa itu akan memiliki 255 lantai, namun hanya satu lantai yang benar-benar telah dijalankan. Sasaraki-pun mengisi bagian kosong demi para pengembang yang meninggalkan kusoge ini dan memutuskan sendiri menjadi gamemaster demi rekan-rekannya---lizna dan azrael.

"Hmm....aku selesai mengatur pulau-pulau pada ukuran besar, tapi....----"

Sasaraki bergumam ketika melihat monitor di depannya sambil duduk di sebuah perangkat bepergian seperti kursi, yang disebut 'Air Master'. Penerapan lantai kedua, 'The End of the Endless Ocean', lebih atau kurang akan sesuai dengan rencana. Dia sudah sekitar 50% selesai.

"---Tapi....aku merasa ingin lebih melihat 'kesenangan' di sana"

Seperti itulah ajaran dari seorang gadis misterius, Alice, yang telah menunjuknya sebagai gamemaster.

Dan salah satu ajarannya yang paling penting adalah ...

"100 aturan menjadi gamemaster, aturan nomer 4---kau tidak boleh mengungkap rahasia game!"

Jika para pemain melihat rahasianya---dengan kata lain, jika mereka mengetahui game secara keseluruhan, mereka takkan bisa lagi menikmati permainan. Rintangan yang sudah mereka pahami---dunia yang sudah mereka mengerti---akan jadi membosankan. Itulah kenapa mereka perlu 'kesenangan'.

"Yah, aku agak ingin biara di pantai, meskipun sebenarnya tidak berguna"

{Dimengerti}*
[Master Screen ini menjawab perkataan atau permintaan Sasaraki lewat tindakan. Misal Sasaraki bilang "ingin permen" maka akan muncul]

Kata itu muncul di 'Master Screen' yang terbuka dihadapan Sasaraki.

Setelahnya, sebuah pulah berubah. Asap membumbung pada dataran yang terselimuti es.

Mendadak, sebuah biara kecilpun terlihat di pantainya.

Mampu mengubah dunia dalam sekejap mata, kekuatan semacam itu merupakan salah satu fungsi utama dari 'Master Screen', 'Mode Penciptaan'. Ini bisa menciptakan semua jenis bangunan, acara, quest, monster, pokoknya sampai batas imajinasimu.

"Ah, tunggu sebentar"

{Menunggu sebentar}

"Kelihatannya pintunya terjebak di dinding es dan tidak bisa dimasuki"

{Apakah begitu?}

"Aku ingin kau memperbaikinya"

{Eeh? Itu akan sangat merepotkan}

"...."

Master Screen ini bisa melakukan apa saja.

Tapi tindakan yang dilakukan hanya sedikit tepat, terlebih lagi juga tak karuan.

Menurut Alice, "seekor peri ada di sana", tapi peri itu bertindak terlalu setengah-setengah. Dan karena itulah, kusoge ini tetap menjadi kusoge. Siapa yang memprogram AI canggih namun tak berguna? Kelihatannya bukan Alice---.

"Ayolah! Tak ada yang bisa memasukkinya kalau seperti ini"

{Apa anda ingin aku menghancurkan dindingnya?}

"Tentu saja tidak!!"

{Master banyak maunya, ya ampun....}

Dialah yang seharusnya berkata 'Ya ampun' di sini. Berkat 'Master Screen' yang tidak jelas ini, penerapan lantai kedua jadi sangat telaten. Jika dia memerintahkan untuk melakukan sesuatu, entah bagaimana si peri akan patuh, tapi cara yang dilakukan untuk memenuhi perintah tersebut luar biasa setengah-setengah.

"....Ngomong-ngomong, bagaimana perkembangan lantai satu?"

{Dimengerti, menampilkan lantai satu....}

Dia menciptakan lantai dua dunia virtual ini sekarang. Jika seseorang menyelesaikan lantai pertama, game ini akan memprogram agar membiarkan semua orang berpindah ke lantai dua. Belum lama sejak laju serikat penyerbuan dikacaukan oleh bos lantai pertama, jadi seharusnya masih ada waktu.

Tampilannya bergeser dan menunjukkan dungeon lantai satu.

Di depan dungeon ada tiga pemain.

"Baiklah! Kita akan menyelesaikan dungeon ini hanya dengan bertiga—!"

"T-Tapi bisakah kita melakukan itu....? Bahkan kelompok penyerbu tidak mampu, kan ...?"

"Aku punya beberapa informan, kita akan baik-baik saja! Hampir tidak ada monster sampah, yang tersisa hanya bos!"

"Persiapan kita sempurna. Tidak ada alasan untuk ragu-ragu, Sousla"

"Y-Ya....jika kalian berdua berkata begitu, aku akan....melakukan yang terbaik...."

Kelihatannya itu adalah party yang terdiri dari tiga pemain.

"Ooh, aku penasaran apa mereka bisa melakukannya"

{Itu dianggap mustahil}

"....Eh? Kenapa?"

{Lihatlah sendiri}

Ketika si gadis Sousla, menyentuh tombol ke pintu masuk dungeon yang tersembunyi....

BOOOOOMMM!!!

Mereka bertiga meledak.

Ledakan sekeras sebuah bom muncul dan hampir membuat bebatuan di gunung longsor.

Sasaraki menyaksikannya dengan heran, melihat pemberitahuan kematian semua dari mereka muncul di layar.

{Pemain Sousla Meninggal. Alasan: Menyentuh Tanah Terlarang}

{Pemain Douglas Meninggal. Alasan: Menyentuh Tanah Terlarang}

{Pemain Gogoss meninggal. Alasan: Menyentuh Tanah Terlarang}

"....Apa yang barusan terjadi?"

{Fury-san yang mengaturnya}

Yakni, setiap pemain yang menyentuh tombol ke bagian tersembunyi akan meledak.

"KENAPA?!"

"Eh? Tak ada alasan khusus☆"

Tiba-tiba, Fury si peri setinggi beberapa desimeter, muncul.

"Apa yang telah kau lakukan?!"

"Yahh~, bukankah Master mengatakannya sendiri?☆"

"Apa?!"

"Bahwa game ini butuh kesenangan---☆"

"HANYA KAU YANG SENANG MELAKUKANNYA!!!!"

Setelahnya, dia bergulat dengan 'Master Screen' dan entah bagaimana memperbaiki saklar.

---Game ini kusoge.

Alasan terbesarnya adalah karena implementasi terlalu setengah-setengah.

Dan semua itu telah dibuat oleh para pengembang yang berpikiran jahat.

☆☆☆☆

Setelah implementasi secara umum selesai, Sasaraki kembali ke ruang debugging.

Ruang debugging, area yang tak boleh dimasuki dan terbungkus oleh dinding hitam pekat. Seorang gadis ada di salah satu sudutnya. Duduk di kursi yang cukup tinggi hingga kakinya tidak menyentuh tanah, dia dikelilingi oleh banyak layar, sedang bermain-main dengan teks yang ditampilkan sambil memasang ekspresi panik di wajah.

Sasaraki dan Lizna mengawasi punggung Azrael bersama.

"Azrael-san, apa yang kau lakukan?"

Tanya Lizna, keheranan.

"Aku sedang mengembangkan 'sistem perceraian'"

Azrael adalah programmer game ini. Dia bisa mengubah aturan dunia sepenuh isi hatinya---imajinasi dan keterampilan adalah batasnya. Imajinasinya di atas rata-rata, keterampilannya, yah, tidak juga. Sebenarnya, dia seorang amatir.

Tapi gadis ini adalah pekerja keras.

Itulah sebabnya dia mencoba membaca kode dengan hati-hati setingkat seorang amatir---....

"A-A-Aku tidak boleh kalah di sini....!"

....---untuk menerapkan sistem perceraian. Lebih tepatnya, untuk mengatur perceraiannya sendiri.

"....Ini benar-benar....bug yang mengerikan, ya?"

Sasaraki menatap tangan kirinya. Sebuah cincin perak menghiasi jari manis. Kata 'Sasaraki & Azrael' terukir dalam bahasa Jepang. Benda yang sama harusnya ada juga di jari Azrael. Sungguh pengerjaan rinci yang tak berguna

Mereka adalah pengantin baru.

Sebagian besar alasannya adalah bug. Dan niat buruk pengembang.

Karena itulah Azrael berusaha sekuat tenaga demi mengembangkan sistem perceraian.

"Hm, hm, jadi begitu?"

Lizna mengangguk di sampingnya seolah-olah dia memahami sesuatu.

"Itu sebabnya Sasaraki mengawasi Azrael dengan ekspresi lembut seolah berkata 'kau tidak perlu melakukan semua ini', benar kan?"

Sasaraki jatuh dari kursinya.

"TIDAK, SIAPA YANG BILANG?!?! AKU JUGA INGIN BERCERAI!!!!"

"Azrael imut saat dia putus asa, kan? Aku akan suka mengawasinya seperti ini terus~"

Lizna berkata, berpura-pura seolah telinganya tuli.

"Tapi apa ini baik-baik saja? Kita tidak punya banyak waktu lagi, kan?"

Dia mengambil kertas dari meja terdekat.

Tertulis di sana adalah 'Pemberitahuan Akhir Layanan'.

"Dua minggu lagi sampai akhir layanan dan kita harus mengambil tindakan"

"Fufu~ Kau harus berpikir sebaliknya, Lizna"

Sebuah suara kemudian terdengar dari belakang. Ketika mereka berbalik, ada si gadis gamemaster Alice dengan rambut perak berkibar. Dia mengungkapkan senyum yang tak bisa membuat orang percaya. Sasaraki mengenal sangat baik senyuman itu. Pada dasarnya, ini menandakan bahwa dia sedang tidak memikirkan sesuatu yang baik.

Alice menunjuk Lizna dengan tajam dan berteriak....

"JIKA MASIH ADA DUA MINGGU TERSISA, TAKKAN ADA MASALAH JIKA KAU MEMBUANG SATU ATAU DUA HARI!!!"

"Tidak tidak tidak"

Ketika Sasaraki berpikir bahwa itu lebih buruk dari yang diduga, Alice tertawa kecil.

"Hanya bercanda. Sistem perceraian takkan sia-sia"

"Tapi hanya Azrael dan aku yang sudah menikah di sini, kau tahu?"

Berkat konten dari mantan pengembang jahat, selama satu jam penuh, game telah berubah menjadi dunia di mana orang akan menikah hanya dengan berpegangan tangan. Seharusnya cuma dua orang yang terpengaruh. Dan apa boleh buat kalau dua orang ini ingin bercerai.

"Dengar, masih ada banyak hal lain yang harus kita lakukan"

Sepuluh ribu pemain aktif. Itulah syarat agar game bisa berlanjut. Jumlah pemain sekarang adalah 10255. Sekitar 20 orang berhenti setiap harinya, dan jika terus berlanjut, mereka punya 13 hari lagi sampai game over.

Entah bagaimana caranya mereka harus meningkatkan game dan membuat para pemain bertahan. Demi itu, mereka melakukan dua hal besar : Menerapkan lantai dua, 'The End of the Endless Ocean' diiringi penambahan komponen-komponen baru dan penghancuran sekumpulan bug kritis pada saat yang sama (ada banyak yang perlu dihancurkan!) yang merupakan penyebab akhir dunia.

"Kitalah yang menerapkan lantai dua, bukan Azrael, ingat?"

"Tapi masih banyak bug yang tersisa, kau tahu?"

Dalam game ini, hukum-hukum fisika seperti gravitasi atau daya tarik dihitung oleh algoritma yang sangat setengah-setengah, jadi jika pemain melakukan sedikit saja tindakan tak terduga, mereka bisa menghancurkan langit dan bumi. Pernah ada kasus di mana hujan bukanlah air melainkan pedang panjang sebelumnya, yang lalu dikenal sebagai 'Insiden Hujan Pedang'.

"Tidak apa-apa, itu tidak membuat banyak pemain berhenti"

"Semua orang sudah terbiasa dengan hal semacam itu, ya....? Tapi kita tidak bisa membiarkannya terus begini"

Kesampingkan mereka yang sudah terbiasa, pemain baru akan segera berhenti.

Tidak mungkin ada orang yang ingin datang ke dunia di mana segunung pedang tiba-tiba jatuh dari langit membunuh mereka tanpa tahu apa yang harus dilakukan.

"Bukannya akan lebih baik kita membiarkan Azrael fokus memperbaiki bug?"

"Sasaraki, kau naif"

"Kenapa?"

"Seorang amatir takkan mampu memperbaiki bug sebuah VRMMO"

"Bukannya kau barusan meniadakan seluruh arti keberadaan Azrael di sini?!"

"Dengarkan orang sampai selesai bicara---terutama jika mereka adalah gamemaster"

Alice tertawa "Fufun", dan menatap Azrael.

"Sistem perceraian itu cukup rumit, kau tahu? Mengelola alur hubungan pemain yang dibentuk oleh cincin kawin, pembagian item, atau kode Perlindungan Pemuda....jika dia bisa mengatasi sistem rumit semacam itu dengan hanya semangat, Azrael takkan lagi jadi seorang amatir"

Dengan kata lain, dia mungkin ingin berkata, 'Jika kau punya motivasi, belajar itu urusan gampang!'

"Lagipula, aku juga harus melakukan sesuatu"

"Apa itu?"

"Aku sudah membuat strategi tentang bagaimana kita berencana meningkatkan game, dan menyiapkan kertas-kertas permohonan pembiayaan secara offline untuk Organisasi Pendanaan Neo Dunia Virtual*, dan---Nah, hal-hal tersebut membosankan. Sementara itu, ayo kita jadikan Azrael sebagai master program"
[Permohonan pembiayaan secara offline, yah, maksudnya membuat permintaan secara langsung]

Jika begitu...., Sasaraki-pun setuju.

Azrael lalu bergumam....

"Baiklah....jadi ini parameter percintaannya....Aku punya banyak---"

Azrael mengangkat tangan dan menggeliat.

Kursipun berputar. Dia lalu bertatap mata dengan Sasaraki dan yang lain.

"Ah, kalian semua di sini?"

"Kau tidak sadar? Konsentrasimu....luar biasa...."

Sasaraki kehilangan kata-katanya di sepanjang jalan, disebabkan oleh angin kencang yang tiba-tiba bertiup, meskipun disini ruangan tertutup. Rok mini hitam yang dikenakan Azrael bergoyang dan berkibar dihembus angin.

Oleh karenanya, jika kita harus bicara terus terang---si lelaki melihat sepotong kain putih berbentuk segitiga.

"----KYAAAAAAAAAAA?!?!?!"

Gadis inipun panik dan menurunkan rok mininya untuk menyembunyikan itu.

"Tung---....Ap---A-A-Apa kau melihatnya?!"

Wow, apa yang harus aku katakan sekarang....tapi, putih, ya? Itu tidak terduga tapi cocok untukmu, apa kau benar-benar memakai pakaian dalam putih di kehidupan nyata juga, ini membuat jantungku berdebar kencang, tidak, tunggu, jika aku bilang, Azrael akan membunuhku, lagipula aku butuh alasan cepat---?!

"Aku tidak melihat apa-apa! Tentu saja tak ada yang putih, sungguh---?!"

"Jadi kau benar-benar melihatnya?!"

"Waa~h! Pertengkaran standar sepasang kekasih, ya?!"

"Angin tidak bisa ditebak di sini. Seharusnya kau lebih siaga"

Lizna dan Alice menyuarakan ketidakpuasan dan absurditas mereka.

"Kenapaaa?! Kenapa ada angin bertiup padahal ini di dalam ruangannn?!"

"Ada alasan untuk itu"

Alice menjawab dengan nada tenang.

"Jika kau memakai rok mini di dalam area tes, kesempatan 'angin kencang bertiup mendadak' meningkat sebesar 20%"

"APA-APAAN FITUR JENIS PELECEHAN SEKSUAL INIIIIIII?!?!?!"

Azrael mengerang sambil menahan rok mininya.

"Tunggu, barusan ini pelecehan seksual, kan?! Fury! Fury, di mana kau---?!"

"Aye-aaaye☆ Aku Fury-chan, peri penyelamatmu☆"

Saat Azrael meneriakkan itu, peri kecil dalam gaunnya muncul di udara. Bernama Fury, AI yang berperan sebagai layanan kontak pemain untuk menyuarakan keluhan dan laporan bug mereka. Salah satu tugasnya adalah mengebom pemain yang melecehkan orang lain secara seksual, sebenarnya itulah satu-satunya tugas yang benar-benar ia usahakan untuk dilihat.

Dia tidak bisa menahan kesenangan yang dirasakan saat menghabisi pemain.

"Sayangnya, Fury-chan tidak melihat pelecehan seksual di sini☆"

Fury terkikik dan mengedipkan mata pada Sasaraki dengan pose imut.

"Sasaraki mengintip celana dalamku, kau tahu....?"

"Itu bukan pelecehan seksual☆"

"Ap---?!"

"Karena, kalian berdua terdaftar sebagai pengantin baru dalam sistem~☆"

Dia menunjuk Sasaraki dan Azrael secara bergantian.

Pipinya lalu memerah sambil menutup mulut dengan tangannya.

Si peri kemudian berkata seolah mengatakan sebuah rahasia....

"Kalian dapat melakukan 'berbagai hal' yang tercantum dalam Pelanggaran Kode Perlindungan Pemuda, kau tahu?☆"

"BERBAGAI---?!?!"

"HAL?!?!"

Fury tertawa sementara suara Sasaraki dan Azrael tumpang tindih.

"Fury sudah memecahkan masalah kalian, kan? Kalau begitu, aku permisi dulu☆"

Dia berputar membentuk lingkaran dan sosoknya pun menghilang.

Yang tersisa adalah Azrael dan Sasaraki, saling memandang secara bersamaan.

----Kalian dapat melakukan 'berbagai hal'☆

Kata-kata Fury dari sekarang berdering di telinga Sasaraki.

Sebagian besar karena refleks, pandangannya beralih dari payudara Azrael, ke pinggul, lalu paha.

Berbagai hal---membayangkan itu membuat pipinya berkobar.

"Tung---Hei!! Apa yang kau lihat?! Berhenti menatapku, jangan berkhayaaall!!!"

Sambil meneriakkan itu, dia menyembunyikan kedua payudara sekaligus pahanya, dan berubah merah padam.

"AKU PASTI AKAN MEMBUAT PERCERAIAN TERJADI!!!!!"

☆☆☆☆

Ke Halaman utama Kusoge Online (BETA)
Ke Halaman selanjutnya

Comments

Popular posts from this blog

Kusoge Online (BETA) Bahasa Indonesia

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]