Short Story : Maria Dari Neraka!
https://ncode.syosetu.com/n7691ec/
By
Fujinohara Akihira
Diterjemahkan
oleh I-Fun Novel, MrStar
Hari
itu, aku, Marianne Phull Reheath mati. Benar-benar mati. Mata pisau pemenggal
kepala yang tajam memenggal kepalaku dan aku mati.
Ah,
mengingatnya saja membuatku muak.
“Urrrrrrgh.”
“Nyonya
Muda!?”
Ketika
muntah, pelayan pribadiku, Nelly, panik sambil berteriak lauabuuuoooagh.
Ah,
ngangenin sekali, sudah lama sekali semenjak terakhir kali aku melihat Nelly.
Sepuluh tahun, mungkin?
Ya,
benar, 10 tahun.
Aku
dieksekusi karena berkhianat, tapi begitu sadar, aku sedang muntah di rumah
yang dulu kutinggali 10 tahun yang lalu. Aku tidak tahu apa yang terjadi.
Tapi
alat pemenggal itu, kau tahu. Aku cuma membocorkan sedikit rahasia negara ke
musuh supaya bisa hidup nyaman, tapi hukum negara ini terlalu ketat.
Pokoknya,
yang sudah terjadi terjadilah. Tidak, mungkin ini masih perlu diurus.
Ketika
kuperhatikan tanganku, rasanya tanganku jadi lebih kecil dan mungil dari yang
kuingat. Bagaikan di cerita-cerita fantasi, bukan hanya aku dikirim kembali ke
masa lalu, tapi tubuhku sendiri berubah menjadi 10 tahun lebih muda.
Mungkinkah
ini mimpi… apakah kehidupanku 10 tahun yang lalu muncul dari kenangan…
Hanya
saja, yah, entah ini mimpi atau kenyataan, itu tidak mengubah apa yang akan
kulakukan.
“Nyonya
muda, Anda sudah baikkan?”
“Sedikit,
terima kasih Nelly.”
Mungkin
karena tidak jelas kenapa aku berterima kasih, Nelly terkejut sambil
terbelalak.
Tidak,
sepertinya itu reaksi yang normal. Singkatnya, di umur segini, aku adalah bocah
nakal. Sifat burukku belum berubah, tapi dulu, aku cuma gadis polos yang tidak
tahu caranya bersikap…
Seingatku,
aku memecat Nelly cuma karena keluargaku yang naik pangkat. Semenjak itu,
pelayan pribadiku selalu berganti-ganti, tapi setelah diingat-ingat, Nelly yang
paling cekatan di antara semua pelayan yang pernah melayaniku. Aku tidak ingin
memecatnya kali ini, jadi aku rasa aku harus bersikap layaknya anak baik
sebentar supaya dia tidak melarikan diri.
“O…
oh…”
Entah
kenapa tubuh Nelly gemetar, atau kukira begitu sampai tiba-tiba dia menangis.
“A-ada
apa, Nelly?”
“Akhirnya,
hari ketika Nyonya Muda menjadi manusia yang bermoral telah tiba… Saya… sangat
bahagia…”
Oi,
gadis ini sangat tidak sopan. Emang kau pikir aku ini apa? Aku ini Nyonya
Mudamu, loh! Padahal aku sudah memutuskan untuk tidak memecatnya.
Untuk
saat ini, aku akan menunggu sampai Nelly berhenti menangis sambil memikirkan
rencanaku ke depan.
Abaikan
apakah kilas masa lalu ini adalah mimpi atau ilusi, pokoknya ada sesuatu yang
harus kulakukan.
Ya,
untuk menghindari hukuman penggal.
Buat
apa aku mengulang hanya untuk mati lagi? Aku punya pengetahuan masa depan di
tanganku. Selama aku bisa merencanakan semuanya, menghindari kematianku hanya
urusan remeh. Walaupun aku baru saja muntah.
“Ma-maafkan
saya, Nyonya Muda. Saya hanya terkejut…”
“Tidak,
itu tidak masalah, Nelly. Setiap orang punya saat-saat ketika mereka ingin
menangis.”
“Waaaaah,
Nyonya Muda! Kebaikan Anda telah membuat saya merinding!”
Rasanya
ingin kutendang dia.
***
Kukira
dia sudah berhenti nangis, tapi sekarang dia malah menarik lengan segaram
playannya, “Lihat, ya kan!” menunjukkan bulu kuduk di tangannya, kuabaikan dia
dan memikirkan apa yang akan kulakukan. Aku harus mencari waktu yang tepat dan menendang
dia.
Kalau
cuma menghindari hukuman penggal tidak akan sulit. Bahkan kalau kamu menggali
lebih dalam tentangku, aku ini adalah putri bangwasan terhormat Keluarga
Reheath, dan selama aku bersikap dan menghabiskan hari-hariku seperti gadis
yang baik, menahan diri ketika harus, aku yakin aku bisa hidup damai dan
bermartabat.
***
“…Persetan
dengan itu.”
“Horeeeeeee!
Nyonya Muda sudah kembali!”
Ah,
gawat. Ketika sedang memikirkan rencana masa depan, tanpa sengaja diriku yang
sebenarnya keluar. Entah kenapa, si Nelly sangat kegirangan, dia benar-benar
aneh.
Yah,
kita abaikan saja si Nelleh (Nelly Aneh) mulai sekarang, dan menyingkirkan
rencana masa depan bak neraka itu dari kepalaku. Nenek sihir mana yang
memaksaku untuk menjalani kehidupan yang membosankan dan basi seperti itu?
Jangan remehkan Marianne Phull Reheath!
Seharusnya
aku tidak berhak berkata seperti ini, tapi aku adalah penjahat paling busuk.
Boros, tidak tahu sopan santun dan tidak bermoral. Kalau ada pria yang aku
suka, sudah pasti aku akan mendapatkannya, tidak peduli jika dia sudah
beristri. Jika aku menyukainya, aku akan memilikinya, entah pria atau wanita.
‘Ketika Marianne Phull Reheath berjalan, setiap orang berhenti, semua orang tua
berdiri tegak dan semua anak laki-laki menjadi pria,’ begitu bunyi lagu terkenal
tentangku yang dilantunkan para penyanyi.
Aku
sangat suuuuuka melakukan apa yang kuinginkan! Itulah jati diri sesungguhnya Marianne
Phull Reheath, meskipun aku kembali ke 10 tahun yang lalu, itu tidak akan
pernah berubah. Namun kamu berharap aku menjadi baik? Menjalani kehidupan masa
muda yang asam manis? Menikmati masa tua yang bahagia? Kali ini aku yang
merinding.
Tapi,
meski begitu. Aku tidak segitu bodohnya sampai membiarkan hal seperti itu
terlihat. Kalau aku ingin memancing pria, aku akan berpura-pura, kalau ingin
menipu wanita, aku bahkan bisa bersikap baik. Meskipun pada akhirnya, aku hanya
gadis bodoh yang mati karena dihukum penggal, hahaha! Mungkin aku terlalu
berlebihan, ya.
Pokoknya,
mulai sekarang aku akan bersandiwara dan hidup bebas sampai batas aku tidak
akan dicap pengkhianat kali ini. Tidak perlu takut, aku sudah tahu apa yang
akan terjadi 10 tahun ke depan, ini mah gampang. Aku pemenang dalam hidup,
gahaha. https://www.youtube.com/watch?v=NFoi8WMynsY
***
“Penyihir
Marianne Phull Rehearth akan dibakar!”
Eh…
kok jadinya begini?
Aku
memang menghindari hukuman penggal, tapi bukannya ini jadi lebih gila?
Terlebih, kedua Negara yang seharusnya bermusuhan sekarang bekerjasama
mengeksekusi diriku? Luar biasa.
Belajar
dari kesalahan yang berakhir dengan hukuman penggal, aku tidak ingin
berhubungan lagi dengan urusan negara atau politik, lalu menikmati hidup
seenaknya, tapi kenapa berakhir seperti ini? Aku cuma memanfaatkan sedikit
posisiku sebagai murid pertukaran, “Pria putih tampan atau pria sawo matang hot,
kenapa harus memilih kalau bisa mendapatkan keduanya!” kemudian aku berkeliaran
berburu pria yang memiliki darah bangsawan dari kedua negara, membuat keduanya
diselimuti drama cinta dan kebencian, cuma
itu…
Tapi
kenapa berakhir dengan perang tragis yang panjaaaaaaaang, apa karena aku ini
memang luar biasa? Ha, daya tarikku memang mengerikan… jangan bertengkar
karenaku! Aku tidak peduli jika kalian memanggilku Maria si Wanita Jahat,
tahu!?
Oh,
sial, mereka mulai membakar kayu-
***
Yep,
aku kembali lagi ke masa mudaku.
Hora, lihat,
aku bangkit lagi. Tapi tetap saja, dibakar itu sangat menyakitkan.
“Uroooooaaagh.”
“Nyonya
Muda!?”
Sial,
aku muntah lagi. Dan lama tidak berjumpa, Nelly, kali ini dua tahun? Sedikit
kulirik wajah Nelly ketika dia membersihkan muntahku dan melap mulutku.
Di
tengah-tengah drama percintaan sebelumnya, semua wanita dan pria yang setia
pada negara berkata ‘wanita licik harus musnah’ dan mengirim pembunuh bayaran
satu per satu, tapi dari itu semua, Nelly satu-satunya yang tetap setia di
sisiku, hingga dia mati tertikam salah satu senjata pembunuh bayaran. Aku masih
ingat detik-detik ketika tubuhnya menjadi dingin di dekapanku.
Aku
kira dia sangat berguna dan tidak memecatnya terakhir kali, tapi dia sangat
aneh sampai akhir, gadis bodoh yang mati dengan cara paling bodoh yang pernah
dibayangkan, dan mengingat ketidakbergunaannya saja membuatku sulit menahan
tawa.
“Oke,
beres. A-ada apa, Nyonya Muda!?”
“…”
Supaya
menahan… tawa, aku memeluk Nelly dengan kuat. Diriku yang sekarang masih kecil,
dan jika aku memeluk Nelly yang 8 tahun lebih tua dariku, perbedaan tinggi
badan kami membuat wajahku berada tepat di bawah dadanya.
Lembut,
hangat. Ahh, ini bau Nelly, Nelly yang masih hidup. Dia tidak dingin sama
sekali, dia juga tidak bau darah. Pelayan bodoh mana yang mati dan meninggalkan
tuannya sendirian? Kau pikir hidupku mudah setelah dipaksa menerima keadaan?
Semua pelayan yang melayaniku setelah itu, mereka semua tidak ada yang pandai
dan lambat. Mereka semua sampah yang sama sekali tidak memahami diriku.
“…Nyonya
Muda, Anda menangis?”
“…Tidak
apa-apa, tidak apa-apa. Nelly.”
Dasar,
mengingatnya saja membuatku menangis.
“…
Nelly, jangan mati tanpa izin dariku.”
“Eeeh,
kenapa Anda berkata seperti itu? Apa Anda ingin saya mati!?”
Ketika
dia berkata seperti itu sambil memasang tampang bodoh dan bersikap heboh
sendiri, dia sangat lucu sampai-sampai aku jadi tertawa. Benar, benar, ekspresi
idiot seperti itu sangat cocok dengan dirimu. Mana mungkin ekspresi puas
bahagia ketika mati cocok denganmu.
Baikah,
dengan begini, sekali lagi waktunya untuk serius, dan hidup dengan
sebebas-bebasnya!
Untuk
menghidari hukuman dibakar, aku tidak akan belajar di luar negeri kali ini. Aku
akan merindukan pria sawo matang yang hot, tapi yang sudah terjadi terjadilah.
***
“…
Kalau saja… kalau saja tidak ada dirimu, Maria! Teganya kau mempermainkan
diriku seperti ini… aku… padahal aku mencintaimu sepenuh hati!”
Haaaaaaaaah?
Kenapa berakhir seperti ini?
Setelah
kembali untuk kedua kalinya, aku menjalani masa kecilku dengan aman dan masuk
ke sekolah negeri untuk menikmati masa remaja yang menyenangkan dan genit
bersama pria dan wanita muda. Itu adalah sekolah mewah dan ternama yang hanya
bisa dimasuki orang-orang beruntung dari keturunan bangsawan, dan aku
menikmatinya sepenuh hati.
Ya,
singkatnya, mereka semua berparas lumayan, banyak kemajuan di perburuanku.
Iblis cabul sekolah, Maria si Pelacur bukan lain adalah aku!
Mulai
dari pelayan pria muda sampai pria muda pewaris tahta kerajaan, kumakan mereka
semua! Gahaha!
Kemudian
aku ditikam dari belakang.
Ditikam
beneran, inilah alasannya kenapa para perawan yang salah pengertian kalau kau
bersikap sedikit baik kepada mereka…! Tidak, ini aneh loh. Sebelumnya ketika
hidupku berakhir dipenggal, aku juga bikin keributan di sekolah, tapi tidak
jadi seperti ini.
Mungkinkah?
Karena aku tahu masa depan, tanpa sadar aku bersikap terlalu baik? Atau mungkin
karena ini? Karena aku juga makan si gadis heroine
(Senyum menawan, kembang desa, gadis dari keluarga biasa. Karena alasan
tertentu, dia selalu bersinar-sinar layakanya karakter heroine di novel
romantis, jadi sengaja aku kasih julukan itu untuknya. Aku juga tidak masalah
dengan wanita, maka dari itu aku juga makan dia. Akhir cerita.) di rute perburuan
cintaku dan mempermainkan dia!? Tehe.
Tapi
aku sama sekali tidak tahu apa penyebab kesalahan yang berakhir dengan
kematianku.
Ah,
sial, kesadaranku mulai hilang, ini yang terburuk.
Umm,
siapa dia? Orang yang menikamku dari belakang masih menggumamkan sesuatu yang
tidak jelas, tapi, sepertinya aku tidak kuat lagi.
Kemudian,
terdengar suara ketukan dari arah pintu. Pandanganku mulai buram, kulihat
pelaku terburu-buru melarikan diri lewat jendela. Karena tidak ada jawaban,
“Nyonya Muda!? Saya masuk ya!?”sautan Nelly terdengar oleh indra pendengaraku
yang mulai melemah. Ah, sepertinya aku tidak akan berhasil kali ini, tapi
setidaknya, aku akan melihat wajah bodoh Nelly untuk terakhir kalinya.
Pintu
terbuka.
“…
Nyonya Muda?”
Ketika
kesadaranku hampir lenyap, hanya suaranya yang terdengar jelas. Sensasi ketika
dipeluk, suaranya yang putus asa ketika mencoba membangunkanku, semua itu
semakin menjauh dan jauh. Di antara kesadaranku yang perlahan-lahan menghilang,
hingga akhir, aku melontarkan caci maki.
Gadis
bodoh, apa-apaan ekspresimu itu?
Apa
yang aku pinta adalah wajah bodohmu itu selalu dipenuhi kebahagiaan tanpa
akhir.
Apa-apaan
wajah penuh linangan air mata itu?
Apa-apaan
suara gemetar tanpa nada ceria itu.
Dasar
sialan bodoh brengsek kau buat Nelly-ku
menangis
menangis
Ah itu aku
Dasar sia lan
“NNEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEELLYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY!”
“Gyaaaaaaah!?”
Hai
sayang, aku pulang. Kita bertemu lagi.
Kembali
ke masa muda setelah kematianku lagi, aku langsung melompat ke arah Nelly di
sampingku, menutupi seluruh wajahku dengan tubuhnya sekuat mungkin sambil menaikkan
sudut bibirku sedikit.
“Nelly!
Nelly! Dasar Nelly bodoh! Seharusnya! Seeelalu! Tertawa! Oke! Kamu! Ngerti! Aku
tidak akan memaafkanmu kalau kamu menangis!”
“Guwaaaaaaaaah!
Nyonya Muda sekarang makin tidak masuk akal dari biasanya!”
Setelah
mendorong Nelly lagi dan lagi sampai dia terjatuh, aku merasa puas dan melepas
pelukanku. “Tapi ini sama sekali tidak buruk,” wajah aneh Nelly makin aneh.
Yah,
bodo amat, untuk sekarang apa yang sudah kupelajari setelah mati 3 kali…
hati-hati, jangan terlalu berlebihan! Tapi aku tidak tahu bagaimana cara
menahan diri, apa yang harus kulakukan!?
Lupakan
dulu kesimpulan bodoh itu, saatnya serius, apa yang harus kuperbuat? Aku tidak
peduli jika harus mati beberapa kali lagi, tapi membayangkan suatu saat
keajaiban ini tiba-tiba habis, dan aku berakhir mati bagaikan sampah, itu
membuatku sangat kesal.
Coba
pikirkan, ketika aku berusaha menghindari hukum penggal, aku berhasil menghindarinya,
dan begitu juga dengan dibakar. Aku yakin pasti ada cara supaya aku menghindari
mati ditikam. Artinya, jika aku berhati-hati menghancurkan takdir kematian satu
per satu, dan kemudian berhasil hidup bebas sebagai Maria si Pelacur,
menorehkan namaku selama generasi ke generasi sebagai wanita penggoda
legendaris.
Karena
sudah diputuskan, itu membuat semua urusan cepat kelar. Aku yakin aku akan mati
lagi dan lagi setelah ini. Aku yakin aku akan muntah dan memaksa Nelly bekerja
banting tulang setiap hari! Tapi So What!
Kau pikir itu cukup untuk menghentikan Marianne Phull Reheath dari jalan
hidupnya!?
“Nelly,
aku akan melakukannya!”
“Ya?
Oh, baiklah. Um, lakukan yang terbaik?”
Dengan
begitu, perjalananku menelurusi dunia dimulai.
“Ah,
Nyonya Muda terbakar gosong disambar petir!”
“Ah,
Nyonya Muda diinjak-injak sekawanan domba gila!”
“Ah,
entah kenapa, Nyonya Muda menjadi bajak laut terkenal, kepalanya dihadiahi uang
yang sangat banyak sampai melampaui rekor kriminal negara dan tercabik-cabik
oleh pemburu hadiah!”
“Ah,
Nyonya Muda dibedah oleh makhluk dari langit!”
“Ah,
Nyonya Muda menginjak kulit pisang dan membentur kepalanya!”
“Ah,
Nyonya Muda!”
“Nyonya
Muda!”
“Whoah,
ada di sana!?”
“Ah,
Itu luar biasa! Nyonya Muda!?”
“Nelly…
Aku capek…”
“Nyonya
Muda? Ada apa, tiba-tiba? Itu bukan kata-kata keluhan yang seharusnya diucapkan
gadis muda!”
Beri
tepuk tangan, ini dia Marianne Phull Reheath yang telah kembali dari kematian…
Semenjak
itu, aku melawan. Aku melawan dan melawan dan melawan musuh yang bernama takdir
kematian. Melawan dan mati, bangkit dan mati lagi, kalau dilihat dari waktu
yang sudah kuhabiskan, aku sudah mengulang waktu dan hidup lebih dari 100 tahun.
Dan ada sesuatu yang kupelajari setelah mengalami begitu banyak variasi
kematian.
Kenyataan
bahwa wanita bernama Marianne Phull Reheath ditakdirkan mati dalam 10 tahun ke
depan.
Nelly,
aku sudah kering… aku yakin rambut pirangku berubah menjadi seputih abu… ah,
tapi setiap kali aku mengulang, aku tidak pernah berhenti berburu pria, dan aku
rasa bisa dibilang kalau kemampuanku sudah terpoles dengan sempurna. Di ronde
terakhir, “tidak ada satu orang pun yang tidak bisa ditaklukkan oleh Marianne,”
aku dibicarakan di seluruh pelosok negeri. Aku berhasil membuat legenda untuk
diriku sendiri. Ketika aku berjalan di kota, mereka berbondong-bondong meminta
tanda tangan dan jabat tangan. Ngomong-ngomong, jabat tangan sudah cukup untuk
menaklukkan mereka. Oh ya ampun, menjadi terkenal itu berat sekali! Ho ho ho.
Tapi,
tetap saja, aku selalu mati. Hidup ini seperti permainan sampah, ya kan?
“Hei,
Nelly… ketika bertemu lawan kuat yang tidak bisa dikalahkan meski berkali-kali
melawan, apa manusia tidak punya pilihan lain selain menyerah…”
“Uwah,
saya tidak pernah menyangka akan mendengar pertanyaan seperti itu dari gadis
kecil, dan saya sekarang merasa sedikit ketakutan.”
Nelleh
panik? Tidak mungkin. Itu cuma bikin nambah depresi.
“Hmmm,
yah, saya pikir Anda hanya perlu terus berlatih sampai Anda menang, ya kan?
Anda tahu, dulu mereka sering bilang meningkatkan level dan menerobos
penghalang dengan otot!”
“Kedengarannya
bagus,” aku merasa seperti orang bodoh karena berharap pada gadis tukang ketawa
dengan otak kosongnya. Dari awal juga, aku bakalan mati dalam 10 tahun,
bagaimana caranya aku… menerobos…
Saat
itu, listrik dalam kepalaku bekerja cepat.
Begitu,
begitu rupanya. Sangat sederhana. Kenapa aku tidak pernah menyadari hal
sederhana seperti itu?
“Nelly…”
“Eeep!
A-ahaha, cuma bercanda! Bercanda, Nyonya Muda, Anda tidak perlu menganggapnya
se…! … Nyonya Muda?”
Dipenggal,
dibakar, ditikam, disambar petir.
Domba
gila, pemburu hadiah, alien dan pisang!
Semua
yang kubutuhkan adalah ‘kekuatan’ untuk tidak kalah, kekuatan yang mampu
menaklukan sebuah negara.
“Nelly!”
“Y-ya!”
“Aku
akan menjadi kuat!”
Waktu
itu, aku yakin aku sedang merasa kelelahan dan kehabisan ide.
***
Angin
berhembus di bawah langit mendung. Udara kering menerbangkan debu-debu dari
tanah gersang, dengan sedihnya meniup
rumput layu yang terinjak-injak. Daratan gersang yang dinjak-injak tapal kuda
perang dan sol sepatu bot tentara.
“Nyonya
Reheath. Pasukan musuh sudah terlihat.”
Mengendarai
kuda perang, mengamati pasukan musuh yang menyerang dengan teropongnya,
prajurit muda, Azure, melapor ke komandan pasukannya. Menjawab laporannya,
“begitu,” hanya balasan singkat. Memang balasan yang singkat, namun itu adalah
nada yang menggoda yang mampu menggetarkan gendang telinga dan melelehkan otak.
Melepaskan perhatiannya dari teropong, Azure melirik si pemiliki suara.
Seekor
kuda perang yang sedikit lebih besar dari yang ditunggangi Azure, hitam pekat
seakan-akan kegelapan mengambil bentuk seekor kuda. Penunggangnya memiliki
rambut pirang panjang yang meliuk-liuk terhembus angis; terlepas dari baju besi
kasar yang dikenakannya, dia adalah wanita iblis yang mampu menaklukkan setiap
orang yang melihatnya.
Kaisar
Petir, Pembunuh Naga, Penakluk Negara. Ada banyak sekali julukan, legenda
tentangnya, dan tidak hanya di lantunan lagu para penyanyi, bahkan namanya
muncul di lagu nina bobo untuk menidurkan bayi. Dia berhasil menorehkan namanya
sendiri menjadi sebuah legenda, dan bahkan sekarang pun, dia masih melanjutkan
jalan penaklukannya.
Tapi
di antara itu semua, para prajurit akan mengikutinya; entah tujuannya neraka
atau yang lebih dalam, para pemujanya dengan senang hati mengikutinya menuju medan
perang, dan ada sebuah julukan yang biasa digunakan para pengikutnya. Azure
sendiri pun menyukai julukan itu, dan julukan itu sendiri yang menurut
pemiliknya sangat cocok dengan dirinya.
Tidak
terkalahkan dan tiada tara, raja medan perang, dewa darah segar, dewa
kemenangan, dia lah… Dewa perang, Marianne Phull Reheath.
“Azure.”
“Ya!”
Hanya
dengan kata-kata dari pemimpin yang dia hormati, Azure langsung memperbaiki
posturnya. Dan untuk membalas rasa hormat Azure, Marianne bicara dengan
ekspresi terus terang.
“Ngomong-ngomong,
kudengar kau masih perjaka.”
Azure
tersedak.
Kenapa
harus pertanyaan itu? Marianne sendiri tahu kalau sebentar lagi daerah ini akan
berubah menjadi zona peperangan berdarah dan gila, tapi karena itulah dia
menyinggung topik ini. Pria biasa seperti Azure tidak bisa memahami pola pikir
Dewa Perang.
“Oh,
ya ampun.” “Tidak bisa dipercaya…” “Oh Azure, kau masih hijau.” “Kawai~”
“Masih
perawan setelah lewat masa remaja adalah sesuatu yang tidak bisa diterima!”
“Bacot,
berhenti bercanda!”
Setelah
Azure meneriaki rekan-rekannya yang kebanyakan pria paruh baya yang tiba-tiba
bersikap seperti wanita-wanita genit dan melenggang-lenggongkan tubuh mereka
sambil berkata, “Oh, serem,” dan tertawa kencang lalu meninggalkannya. Melihat
wajah merah Azure membuat Marianne tertawa kecil, lalu membawa kuda perangnya
mendekat ke arah Azure dan memanggilnya.
“Nelly
kemarin mengeluh, tahu. Di umurmu, tidak ada satu pun cerita cinta yang bisa di
ceritakan.”
“Kakak…!
Dasar, seenaknya saja…”
Nelly
adalah kakak tertua Azure, dan pelayan yang sudah melayani Marianne dari kecil.
Ketika dia meratapi umurnya yang telah melewati masa remaja beberapa waktu yang
lalu, kemudian di saat dia menikah dan menikmati masa pengantin barunya. Meski
Azure tidak akan mengatakannya. Dia merasa dia hanya akan jadi beban bagi
kakaknya, dan suaminya, yang telah menjadi abang iparnya adalah pria yang
sangat baik hati yang tidak akan pernah menolak. Dia merasa sangat menyedihkan.
“Tapi
tidak pernah kubayangkan si idiot itu bisa mendapatkan pria yang sangat bagus.
Mungkin nanti kucoba merebutnya.”
“Nyonya
Reheath, tolong jangan bercanda berlebihan…”
“Ha
ha ha, oke, oke.”
Dewa
Perang Maria tertawa riang. Itu adalah kebiasaan buruknya, atau mungkin bisa
dibilang ciri khas seorang pahlawan, tapi pokoknya, kalau soal percintaan, dia
tidak bisa dianggap remeh. Kalau kata rebut terucap dari mulutnya, dia
benar-benar akan melakukannya, tapi kalau menyangkut Nelly, itu jadi ‘tidak
mungkin’, semua orang yang sangat mengenalnya pasti tahu itu.
Marianne
sendiri pasti tidak akan pernah mengakuinya. Seperti biasa, dia akan menyebut
dia idiot, bodoh, aneh. Tapi yang telah mengenal mereka begitu lama dan
menyaksikan hubungan antara Marianne dan Nelly, pasti tahu. Kenyataan bahwa…
“Marianne sangat menyayangi Nelly.”
Baginya
Nelly sangatlah berharga, Marianne memperlakukan Nelly sangat tinggi
sampai-sampai tidak aneh kalau Marianne mencintai Nelly. Tidak peduli seberapa
buruk mulutnya, Nelly selalu tertawa, itu sesuatu yang hampir menyamai candaan
kecil seorang sahabat, dan dia tidak akan pernah menyakiti Nelly, atau
semacamnya.
Pernah
suatu hari, ada seorang anak bangsawan bodoh yang mencoba merebut kehormatan
Nelly, Marianne berubah menjadi sesosok iblis menakutkan ketika itu.
Ketika
Marianne dan Azure kebetulan ada di sana, melihat seragam pelayan Nelly yang
compang camping dan wajahnya yang penuh air mata, Azure langsung mengetahui apa
yang terjadi dan amarah mendorong dia untuk menarik pedangnya. Tapi tidak bisa.
Dia tidak perlu melakukannya.
Bangsawan
yang ketakutan setelah melihat sosok Marianne dan Azure, dilangkah pertamanya,
dia langsung menjadi tumpukan daging cincang.
Azure
tidak bisa melihat apa yang terjadi. Satu-satunya yang dia dengar adalah nada klik
ketika pedang panjang Marianne kembali ke sarungnya, seketika dia sadar kalau
seorang manusia baru saja dicincang menjadi bagian-bagian kecil tanpa bisa
diikuti oleh matanya.
Marianne,dengan
pedangnya, telah menunjukkan kecepatan yang melampaui akal sehat manusia
normal, tapi “Tidak apa-apa,” “Apa kau ketakutan?” katanya sambil menenangkan
Nelly. Punggung sang Dewa Perang, bagi Azure saat itu terlihat seperti seorang
gadis kecil yang sedang menghibur ibunya. Marianne tidak ingin Nelly merasakan
kesedihan atau tersiksa. Bahkan bisa dibilang dia sangat waspada pada semua
gerakan di sekitar Nelly.
Setelah
itu, ada beberapa bangsawan seperti ayah dari bangsawan bodoh yang menyerang
Nelly yang ribut mencoba meminta maaf, tapi celotehan orang biasa dibungkam
oleh kekuasaannya, kekuatannya dan kekejamannya.
“Gara-gara
kau, kerjaanku bertambah banyak, Nelly bodoh!”
“Ow,
ow, ow! Pipiku, pipiku bisa berdarah! Tapi ini tidak buruk juga!”
“Nelly,
kau benar-benar menjijikan!”
Azure
menyaksikan dari seberang dan, “Yah, kalau dia aku rasa tidak apa-apa,” dia
ingat bagaimana sosok kesepian Marianne yang memberkati pernikahan Nelly.
Mungkin abang iparnya adalah pria yang diakui oleh Dewa Perang dari seluruh pria
di negeri ini, sebesar itulah perasaan Marianne pada Nelly.
Tapi
itu beda cerita!
Ngapain
kau ceritakan keperjakaan saudaramu yang seorang perwira pasukan, hah, kakak
bodoh!?
“Ha
ha ha! Jangan khawatir, aku yakin tidak lama lagi kau pasti akan menemukan
gadis yang baik, Azure! Kalau soal percintaan, oh iya, begitu kita kembali, aku
akan bawa kau ke toko yang bagus. Aku ini sangat ahli soal itu.”
Azure
tidak lagi melihat wajah nyengir Marianne. Rasa malu. Kenapa tidak bunuh aku
saja sekarang? Tidak, tunggu, kalau aku mati di sini, itu artinya aku kalah
perang, itu membuatku kesal, jadi ayo pulang dan bicara dengan kakak sebelum menyerahkan
diriku.
Dengan
mengabaikan niatan menyedihkan Azure, Dewa Perang meneriakkan auman perang.
“Oke,
oke, saatnya berburu! Anjing-anjingku yang perkasa dan haus darah! Semuanya,
cabut pedang kalian!”
Berkat
teriakan gemuruh itu, tidak peduli apa yang mereka pikirkan, moral seluruh
pasukan meningkat drastis. Meski wajahnya masih memerah, Azure juga ikut
memasang ekspresi serius, menampilkan harga dirinya sebagai prajurit dan
menegakkan punggungnya. Marianne yang berada di sampingnya juga terlihat sangat
berbeda dari sebelumnya, dengan menggenggam pedangnya di depan, sudut bibirnya
terangkat bagaikan singa sambil mengucapkan bom terakhir.
“Atau,
kalau kau mau, aku bisa memanjakanmu begitu kita kembali. Azure.”
Sekali
lagi Azure tersedak.
Sambil
melirik sedikit ke belakang, Marianne menerjang sendirian ke arah musuh sambil
berteriak, “Yiiiihaaaa, Marianne Phull Reheath maju duluan.” Jendral pasukan
menerjang duluan biasanya cuma dilakukan oleh petarung gila, tapi ‘namanya juga
Marianne Phull Reheath,’ bahkan tindakan gila seperti itu sangat cocok dengan
Dewa Perang.
Tapi
dari pada pemandangan gila di hadapannya, Azure lebih terkejut dengan kata-kata
terakhirnya.
…
Aku bisa memanjakanmu. Itu apa? Tidak, jangan bilang…
Perkataan
Marianne yang terakhir tadi menggema di kepalanya, imajinasi gila membuat wajah
Azure lebih merah dari sebelumnya.
“Oh,
lihat, si bocah jadi merah.” “Ufufu, Azure, kawai~” “Begitu kita kembali, Maria
si Pelacur akan menelanmu bulat-bulat, hooo.” “Aku harap dia tidak akan
trauma.”
“Kau
ingin aku membunuhmu sebelum musuh sampai!?”
Rasa
malu, semangat dan amarahnya telah melapaui batas, pembuluh di hidung Azure
meledak ketika dia berteriak marah, rekan-rekannya yang kepanasan di
sekitarnya, “Hiiii, Azure menggila,” “Lari, lari, injak semua musuh hingga ke
ujung dunia!” mereka tertawa sambil menerjang ke arah musuh.
“AH,
SIALAN!”
Sambil
menyeka hidungnya yang mimisan, Azure memecut kuda perangnya untuk mengejar
rekan-rekan di depannya. Tidak mungkin dia akan kalah di perang ini, apa lagi
mati.
Dia
pasti akan kembali hidup-hidup, memarahi kakaknya, meminta abang iparnya untuk
membungkam mulut kakaknya dengan segala cara, dan kemudian… kemudian… dengan
Marianne…
“…
tidak mau berhenti.”
Peperangan
hari itu dipenuhi teriakan kemenangan oleh tentara kerajaan yang dipimpin oleh
Marianne, dan dari semua yang terjadi di medan perang, ada rumor tentang
ksatria muda Azure yang mimisan tanpa henti selama peperangan.
***
Haaaaiiiii~,
Marianne Phull Reheath di sini melapor dari medan perang. Apa aku sedang bersemangat?
Oh kalian ini, aku ini adalah wanita yang akan melakukan semua yang kuinginkan
dengan cepat dan kuat, kau tahu? Tidak mungkin setengah-setengah!
Bahkan
hari ini, atau akhir-akhir ini, aku sedang sangat bersemangat. Maksudku,
setelah mati dan kembali, mati kembali, mati dan kembali lagi, setelah
perputaran neraka itu, aku sudah mendapatkan berbagai pencapaian luar biasa.
Ya
benar, akhirnya aku berhasil menghancurkan ‘takdir mati 10 tahun lagi’, aku
akhirnya berhasil berumur 20 tahun untuk pertama kalinya dalam seumur hidup!
HORE!
Melihat
ke belakang, itu perjuangan yang sangat panjang.
Setelah
mendapatkan pencerahan dari Nelly, aku terus menerus berlatih untuk menjadi
kuat. Tentu saja memperkuat tubuhku, aku juga melatih otakku. Abaikan dulu soal
perburuan pria-ku, dibandingkan diriku yang dulu, bisa dibilang aku hidup
dengan damai (Super hancur dari sudut pandang orang biasa) ketika aku menghabiskan
seluruh perhatianku untuk mencapai puncak tertinggi.
Dan
yang mengejutkannya adalah sepertinya aku memiliki bakat yang besar. Semakin
banyak berlatih, aku semakin kuat, dan semakin banyak belajar, semakin mudah
aku mengalahkan musuh.
Menangkis
sambaran petir, melompat-lompat di atas punggung sekawanan domba gila,
mencincang semua pemburu hadiah yang mengincar hadiah untuk kepalaku yang dipasang
oleh musuh negara, membelah kapal yang berasal dari langit, dan hati-hati
membuang kulit pisang. Kalian bisa bilang aku ini adalah manusia super.
Selain
itu, aku juga membunuh naga, dengan mudah menginvasi dan menaklukan negara
kecil, melakukan hal-hal gila dan mendapat julukan pahlawan, aku benar-benar bersemangat
soal itu, dan biar kukatakan padamu, aku sama sekali tidak membencinya! Puji
aku lagi! Puja aku!
Aku
adalah wanita busuk yang suka menyombongkan diri, kalian tahu. Semangatku bisa menembus
ke langit kesembilan. Dan aku akan mengambil keperjakaan adik Nelly juga! Semua
itu penting tahu. Azure itu sangat polo dan manis.
Aku
juga bisa saja merebut suami Nelly yang sia-sia karena telah memilih dirinya,
tapi, yah, aku abaikan saja kali ini. Aku telah kembali dari kematian lagi dan
lagi, hidup di dunia yang selalu berubah sedikit demi sedikit. Di antara semua lingkaran
neraka itu, pernah keluargaku menentang keputusanku, dan begitu juga negaraku,
ada saat ketika negaraku sendiri adalah musuhku.
Tapi
meski begitu, tidak peduli di dunia mana pun, hanya Nelly seorang yang tidak
akan pernah mengkhianatiku. Nelly selalu berada di sisiku. Yang selalu
menangisi kematianku di akhir, selalu Nelly.
Hanya
Nelly, dia adalah… Pokoknya, aku akan menyerah soal merebut suaminya! Gahaha!
“Sepertinya
kamu adalah Marianne Phull Reheath! Aku akan memenggal kepalamu!”
Oh,
kemenangan mutlak kami sudah dipastikan dan yang tersisa adalah mengejar dan
membunuh pasukan musuh yang tersisa, jadi aku memikirkan berbagai hal sambil
mengendarai kuda perangku, tapi sepertinya masih ada seseorang dengan mental
baja di antara mereka. Prajurit muda dari pasukan musuh melompat dari kuda
perangnya. Kujawab dengan berteriak.
“Oh!
Baiklah, maju sini! Akan kuhadapi kamu sendirian!”
Bagus,
bagus, itu bukan tatapan orang yang pasrah dengan kematian, itu adalah mata
yang membara ketika seseorang berjuang menghadapi kematian. Aku tidak membenci
tatapan itu! Bahkan aku bersimpati!
Oh,
terlebih, begitu kuperhatikan dia, wajahnya tidak buruk juga. Aku akan
menjadikannya tawanan perang. Yep. Oke.
Oh,
pria sawo matang yang namanya tidak kutahui, berjuanglah melawan musuh kuat
yaitu aku. Kalau kamu berhasil bertahan, hari ketika kamu akan menang melawan
takdir akan tiba.
Benar!
Seperti Marianne Phull Reheath!
Tiga
tahun kemudian, tanpa peringatan, dunia kiamat. Semua kehidupan musnah. Umat
manusia binasa. Begitu juga denganku.
“Jadi
seluruh dunia adalah permainan sampah!”
“Eeep!
A-ada apa Nyonya Muda?!”
Oh,
Nelly muda, lama tidak bertemu.
Ketika
aku kembali untuk pertama kalinya setelah 13 tahun, aku berakhir mengamuk, dan
memutuskan untuk menyiksa Nelly muda sepuasnya dan menyaksikannya dengan kedua
mataku.
Hingga
hari aku menyelamatkan dunia, sepertinya lingkaran nerakaku, Marianne Phull
Reheath, akan terus berlanjut.
Comments
Post a Comment