Kusoge chap 2 (9) vol 2 B. Indonesia

Chapter 2 (9)
Diterjemahkan oleh I-Fun Novel



Menjilat telinga, maksudku, penyerapan aznium berakhir. Azrael terengah-engah, pipinya merona sangat merah. Dia gemetaran sambil memegangi sebuah pilar di dungeon. Tengkuknya yang begitu merah hampir membuat seseorang lupa kalau mereka sedang berada di bawah air.

"K-K-Kita....sekarang punya cukup TP....kan?!"

"Barusan kau menikmatinya, ya?☆"

"Diam dan mati sana, kau peri sialan!"

Gadis itu mengayunkan pedangnya saat masih menangis, namun Fury menghindar dengan indah.

"Ah, tolong hentikan☆ Jika mengenaiku, aku benar-benar akan mati☆"

"Eh?"

"Sistem memperlakukanku sebagai mob☆"

Kata Fury seolah itu wajar.

"Yah, aku punya HP lebih dari 30000, jadi kurasa akan baik-baik saja☆"

"Ah, be-begitu ya...."

Fury pun tertawa.

Bagaimanapun, mereka pergi dan melanjutkan perjalan melalui dungeon sampai ketiganya mencapai aula yang luas. Bagian ini masih terisi oleh air dengan sejumlah besar monolit batu raksasa berbaris di dalamnya. Batu-batu itu ditutupi dengan huruf yang bersinar. Sejumlah besar rangkaian huruf yang bersinar hingga sulit dipercaya.

"Tempat apa ini....?"

"Bagian bawah dunia---{Undercastle}☆"

Fury mulai menjelaskan.

"Monolit di tempat ini adalah perwujudan batu nisan untuk seluruh pemain"

"Batu nisan....?"

"Ya. Setiap kali seorang pemain meninggal, nama mereka akan terukir di sini"

"Jumlah yang tertera rasanya tidak masuk akal, benar kan?"

"Kita memiliki total sekitar 1.200.000 nama sejauh ini"

Monolit disini pada akhirnya mungkin tidak akan cukup.

"Kenapa tempat ini dibuat?"

"Kredit dimainkan setelah gamenya selesai☆ Disaat itulah nama para pemain yang terbunuh dalam aksi akan ditunjukkan☆"

"Durasi kredit kelihatannya takkan pernah berakhir...."

Kemudian....

Seluruh batu dungeon mulai bergemuruh dan bergetar.

"KYAA?!"

"A-Apa sekarang?!"

"{Mereka yang telah menginvasi makam terdalam....enyahlah sekarang....}"

Terdengar sebuah suara, dengan nada sangat dalam dan rendah hingga bergema ke segala penjuru.

"Ah, acara masuknya mau mulai, ya?☆"

Fury berkata dengan riang.

"Monster penjaganya sudah muncul. Kalian berdua, berusahalah yang terbaik~☆"

Diiringi bunyi keras runtuhnya bebatuan, sesosok raksasa mendekati Sasaraki dan Azrael. Itu adalah golem, terbuat dari logam hitam yang bersinar. Sangat besar.

Telapak kakinya saja setinggi Sasaraki. Bisa dibilang, rasa intimidasinya sama seperti seekor naga.

Melihat status monster ini, dia mengkonfirmasi namanya adalah {Nihility Stone Golem}.

Di sebelah Sasaraki, Azrael tertawa.

"Begitu ya. Inikah monster boss?! Baiklah, akan kulawan dulu, Sasaraki!"

Azrael menyeringai lalu menghunus {Magical Sword Gram}.

"Ah, tunggu dulu!!"

"TEI-YAAAAAAAAAA!!!!"

Tanpa mendengarkan peringatan Sasaraki, Azrael menendang tanah dan langsung menghadapi golem. Dihujani oleh serangan balasan raksasa itu, dia pun dikirim terbang. Ketika menabrak tanah, si gadis mati karena 8200 kerusakan.

"....Aku mencoba memperingatkanmu...."

"Lagipula, {Nihility Stone Golem} adalah bos rahasia yang sebanding dengan bos monster lantai 200~☆"

Azrael kembali sepuluh menit kemudian.

"MAHKLUK APA ITU SEBENARNYA?!?!?!"

"Kita tidak punya Invincible Barrier sekarang, jadi mungkin saja golem itu hanya perlu diabaikan?"

"Tidak mau! Akan tetap kukalahkan! Takkan ada artinya jika kita selesai menjelajahi dungeon dengan mengabaikannya!!"

"Hmm...."

Melihat Azrael bersikeras dengan mata berkaca-kaca membuat lelaki ini ingin entah bagaimana mengabulkan keinginannya.

Akhir-akhir ini kami memang tidak melakukan apapun selain pekerjaan gamemaster, bahkan tidak ada petualangan.

"Hmm, kalau begitu aku akan menarik perhatian golem itu, sedangkan kau menyerangnya, bagaimana?"

"Apa kau akan baik-baik saja?"

"Mungkin"

Sasaraki menghunus 'Pedang Kokoh Alondite' dan tersenyum.

"Lagipula, tak ada yang bisa menandingiku kalau bersama pedang ini"

Sasaraki tidak melebih-lebihkan, pedang tersebut memang memiliki kemampuan semacam itu. Alondite adalah senjata terbaik ketiga dalam game. Di atas kekuatan serang yang luar biasa, pedang ini juga memberi Sasaraki nilai-nilai tinggi penghindaran dari seorang master pedang. Itu saja sudah memungkinkan dia untuk bersaing dengan golem.

Azrael mengangguk dan mengisi ulang semangat juangnya sekali lagi, "Baiklah!"

"Ayo, Sasaraki!"

"Ya....AKU DI SINIIII!!!!"

"GUOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO!!!!"

{Nihility Stone Golem} bereaksi terhadap keduanya, dan menghujani hantaman pada mereka.

Mahkluk yang bertindak cepat sesuai perkiraan---Namun, berkat pedangnya, kelincahan Sasaraki meningkat.

Menggunakan Alondite, dia menghentikan pukulan golem dan----!

(PAKIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIINNN!!!!)

"GUUOOOOOOOOOOOOoooooooooooo...."

"Hah?"

Tanpa sadar, suara keheranan bocor dari Sasaraki.

Menghentikan pukulan mahkluk itu dengan pedangnya---memang telah berhasil.

Bahkan, dia telah memotong tinjunya menjadi dua.

Tidak, tidak hanya tinju, dia juga telah membagi setengah dari keseluruhan tubuh {Nihility Stone Golem}.

"OOOOOOOOOOooooooooo...."

Sosoknya pun runtuh sambil meraungkan jerit merana.

Tersisa disana adalah Sasaraki dengan mata terbuka lebar, dan Azrael yang gerakannya membeku ditengah mengangkat pedang di atas kepala.

"....Maaf, sepertinya aku tidak sengaja menghancurkannya"

"TUNGGUUUUUUUUUUUU!!!!!"

Azrael berteriak lagi.

"Bukannya ini terlalu anti-klimaks?!"

"Yah, begitulah, aku benar-benar minta maaf...."

"Ulang! Aku menuntut agar pertarungannya diulang!"

"Eh? Pertarungan ulang? Apa bisa....?"

"{Nihility Stone Golem} akan muncul setiap lima menit setelah hancur~☆"

"Jadi....Anu, emm, Azrael, ingin mencoba lagi?"

"Ya!"

Setelah begini-begitu, lima menit kemudian.

"{Apa kalian pikir bisa mengalahkanku, wahai penjajah makam terdalam....?}"

"Yah....Aku akan menghindar saja dan kau menghancurkannya"

Total HP Sasaraki telah maksimal ketika dia menjadi seorang gamemaster.

Bahkan jika dia terserempet serangan, itu tidak akan membunuhnya.

"Ya, serahkan padaku!"

Dan pertempuran pun berlangsung.

Dia menghindari hantaman golem yang datang dari atas dengan kekuatan luar biasa, sedangkan Azrael mengayunkan 'Magical Sword Gram'. Mungkin karena statistik pertahanan golem yang mencengangkan, hanya serangan kritis yang bisa benar-benar merusaknya. Untunglah keutamaan 'Magical Sword Gram' adalah demi mengimbangi peluang serangan kritis tersebut.

Pada akhirnya, setelah beberapa puluh menit, {Nihility Stone Golem} runtuh ke tanah sekali lagi.

"Kita berhasil! Kita menang, Sasaraki!!"

"Ya, benar (meskipun ini kedua kalinya)!"

"Ahaha, selama Master dan teman-temannya bersenang-senang....☆"

Fury berkata sambil tertawa bahagia.

"Ya....Haahh, kurasa ini bukan masalah, karena menyenangkan"

Meski hanya berupa pertarungan palsu, masih saja menegangkan.

Kami bahkan bisa menikmati petualangan semacam ini.

Jadi, yah, rasa ini memiliki arti.

"Nah, Sasaraki, ayo selesaikan!! Kita hanya perlu menghancurkan tanah di sini, kan ?!"

Azrael mengangkat 'Magical Sword Gram' ke atas kepalanya sekali lagi.

"Melalui serangan ini, akan kuputuskan seluruh benang nasib!"

"Ah, maaf, Azrael. Tapi, tolong bisakah kau tidak terlalu sering berteriak seperti itu?"

"KENAPA MEMANGNYA?!?!"

"Setiap kali kau mengumumkan sesuatu, kelanjutannya pasti akan kacau"

"Kau benar-benar kejam padaku belakangan ini, Sasaraki!!"

Azrael menunjukkan ketidakpuasan.

"Tidak apa-apa, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Ini akan berjalan sesuai rencana"

"Kau benar-benar berusaha keras demi memasang alur peristiwa yang kacau ya...."

"Kau hanya terlalu cemas. Apa kau beepikir sesuatu akan terjadi?"

"Aku pikir sesuatu yang sangat buruk akan terjadi"

"Kalau begitu, apa yang kau ingin aku perbuat?!"

"Sudah tidak ada yang bisa kita perbuat"

"Langsung putus asa?!"

Tentu saja tak ada harapan. Malahan, dari awal game ini memang tidak ada harapan.

Tak peduli apa yang mereka lakukan, segalanya cenderung mengarah ke kegagalan. Dia tidak bisa memperkirakan hal akan berubah berbeda.

"Aaah, cukup! Ayo, begini saja! 'Pemotongan Kue Pertama!'"

"Kurasa sekarang sudah bukan yang pertama, tapi...."

"Hentikan protesmu!---TAAAAAAAAAAAHHH!!!!"

Lelaki inipun mengayunkan 'Magical Sword Gram' bersama Azrael.

Sekali lagi, pilar cahaya dilepaskan.

Sinarnya begitu terang, seperti yang bisa sering di lihat dalam game, membelah lantai, langit-langit, dinding, dan juga batu nisan. Setiap benda yang ada di tempat itu tertelan dalam cahaya pekat yang dilepaskan oleh pedang sihir---hingga tercabik-cabik.

(ZUGOOOOOOOOOOOOOOOH!!!!)

Pusaran perkasa membesar hingga menjadi lubang hitam yang menganga di lantai.

Kelihatannya air mulai terhisap kesana.

"Lihat? Kita melakukannya dengan tepat kali ini, kan?!"

"Tunggu"

"Apa sekarang?!"

"Yah, aku hanya berpikir sesuatu mungkin terjadi"

"'Sesuatu' yang bagaimana?!"

"Sesuatu yang sangat buruk"

Sepuluh detik kemudian. Tak ada yang terjadi.

Azrael meletakkan tangan di pinggulnya dan berpose kemenangan, tertawa angkuh "Fufun".

"Dan? Tidak ada yang terjadi!"

"....Baiklah"

Mungkin aku memang terlalu khawatir?

Mungkin game ini tidak menghadiahimu jika berusaha sangat keras?

Mungkin tidak perlu sampai meninggalkan harapan? Ya, pasti begitu.

Adalah apa yang lelaki ini pikirkan, ketika selanjutnya....

"Sasaraki! Kita punya masalah!"

Suara Alice bergema di tempat itu.

Hologram dirinya muncul di depan mata.

"Server yang memproses data sumber sedang dimakan!"

"Aku tidak benar-benar mengerti, tapi mengerti"

"Maksudmu apa?!"

Entah bagaimana, dia merasa lega.

Dalam game ini, kau benar-benar tidak bisa mencapai apa pun dengan cara normal.

☆☆☆

Ke Halaman utama Kusoge Online (BETA)
Ke Halaman selanjutnya

Comments

Popular posts from this blog

Kusoge Online (BETA) Bahasa Indonesia

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]