Kusoge chap 3 (1) vol 2 B. Indonesia

Chapter 3 Aku Hamil Karena Bug, Tapi Tidak Masalah Sama sekali!
Diterjemahkan oleh I-Fun Novel



Itu terjadi pada hari berikutnya.

Layar Utama di dalam ruang debuging menunjukkan sebuah surat.

Si pengirim adalah Watarai Kirine, (tiga puluh tahun), presiden dari studio pengembangan game ini.

{Untuk Alice dari Kirine - Yang Ingin Meninggalkan Kehidupan

Halo, Alice.

Ini mungkin mendadak, tapi apa kau tahu kalau pemandangan dari atap rumah sakit sangatlah indah? Terutama abu-abu solid dari aspal di bawah yang memberi kesan menyegarkan untuk warna yang mampu membuatku terkaku. Satu-satunya penenang diri adalah pagar yang terpasang di atap.

Ah, umm, aku akan memberimu laporanku sekarang.

Langsung ke intinya, jumlah pemain menurun satu persen.

Dari 10.282, kini menjadi 10.190 pemain.

Dua ratus orang lagi sampai akhir layanan.

Dewi kekejaman, benar-benar hal yang brutal.

Aku sangat terkejut hingga bahkan tidak bisa menulis angka lagi, tapi jangan khawatir.

Hanya saja, masa tenggang untuk berakhirnya layanan telah dipersingkat.

Perkiraan sebelumnya adalah dua puluh empat hari, namun sekarang telah lebih banyak terpotong.

Umm, dengan kata lain, kita dalam masalah besar.

Alice, tak ada siapapun selain kau yang bisa kuandalkan.

Tunggu, sejak awal memang cuma kau.

Aku minta maaf, tapi tolong, tolong selamatkan dunia kita yang menyedihkan ini.

Aku tak bisa berbuat apa-apa, tapi setidaknya aku akan berdoa untuk kelanjutan dunia kita dari sini.

Dan juga, berdoa agar pagar di atap menghilang.

Dengan hormat,
Kirine - yang Pada Akhirnya Memutuskan untuk Hidup}


Sasaraki menatap kata-kata disana sebentar, kemudian menghela nafas....

"....Orang ini selalu di ambang kematian, ya....?"

"Dia selalu berada di ambang kematian sejak aku mengenalnya"

"Pasti menyenangkan bergaul dengannya...."

Lelaki ini menghela napas sangat dalam.

Jumlah pemain telah lenyap satu persen diiringi penundaan waktu sekitar sepuluh hari.

Tapi masih lebih baik daripada langsung ke akhir layanan.

"Jumlah pemain menurun 1% merupakan pukulan keras, tapi itu kurang dari yang aku harapkan"

"Sebuah keajaiban karena masih ada lebih dari 99% pemain yang tersisa...."

"A-Apa aktingku seburuk itu, ya....?"

Lizna membiarkan bahunya terkulai karena kecewa.

"Emm...."

Sasaraki tak bisa berucap kalau itu tidaklah buruk. Penafsirannya tentang seorang dewi benar-benar tidak terlalu pas.

"Kita harus segera memikirkan solusinya"

Aku merasa, tak peduli apa yang kami lakukan, itu malah akan jadi bumerang....

"Pertama-tama, kita harus mempromosikan lantai dua yang akan segera rilis"

Alice menjentikkan jari, lalu potret Azrael dalam pakaian renangnya muncul di layar.

Diambil dari sudut yang cukup mesum.

"A-Apaaaa?!?!"

"Kita akan mengiklankan kalau banyak NPC dengan daya tarik seks sebanyak ini sedang menunggu di lantai dua"

"Itu sangat menipu, ya kan?"

"Tunggu, tunggu. TUNGGUUUUUUUUU!!!!!"

Azrael menggelengkan kepala dengan wajah merah tua, dan hanya diabaikan sepenuhnya.

"Jadi, ayo kita gunakan iklan ini dan bersiap untuk perilisan lantai kedua---"

"Le-Lebih penting lagi! Perceraian kami!! Ayo cepat bercerai!!"

"Aku pikir akan lebih baik jika kau membiarkannya saja"

"Hubungan kalian berdua berjalan sangat baik! Dan bahkan sampai berciuman juga!"

"Kuu....!"

Melihat bagaimana dia tidak bisa mengandalkan Alice dan Lizna, Azrael berbalik ke Sasaraki.

"Sa-Sasaraki! Kita berdua akan melakukan sesuatu tentang hal ini sendiri!"

"Tapi aku merasa kalau apa pun yang kita perbuat, hasilnya akan percuma...."

"Kita akan melakukan sesuatu! Mengerti?!"

"Hei, Azrael-san?"

Lizna mendekatkan wajahnya ke wajah Azrael dengan gerakan cepat dan halus.

Dia berucap sambil tersenyum manis....

"Bukankah akan baik-baik saja jika kau tidak terlalu khawatir?"

"Apa----"

"Ini hanya game. Walau andaikan kau membiarkan hubungan pernikahan itu untuk sebentar lagi, takkan ada masalah kan?"

"Itu....Itu tetap masalaaahh!!"

Azrael keberatan dengan kata-kata Lizna yang anehnya persuasif.

"Seseorang tak boleh menikah hanya demi bersenang-senang!"

"Kita di sini memang untuk bersenang-senang, jadi apa memang bermasalah ya~"

"Coba katakan itu setelah kau dipaksa berciuman!!"

"Jika orangnya aku, tentu saja aku takkan keberatan"

"Aah, sudah cukup!"

Azrael menunjuk ke arah Sasaraki dengan tajam.

"Bagaimanapun, tidak tetaplah tidak!!"

"Hmm, masih tidak jujur pada dirinya sendiri meskipun mereka sudah berciuman....Apa yang harus kita perbuat tentang ini, ya....?"

"Jangan pikirkan itu lagi!!"

Lizna meletakkan tangan ke dagunya dan membuat pose berpikir, "Hmm...."

"Ayo, Sasaraki, kita pergi!"

"Y-Ya"

Sasaraki diseret melalui tangannya menuju ke hadapan konsol.

"Ya ampun, apa yang dipikirkan Lizna...?"

"Yah, dalam arti, itu mudah ditebak...."

Dia tidak akan keberatan untuk menikah dan berciuman, dan tak peduli apa yang terjadi dalam game ini, reaksinya selalu agak aneh. Satu-satunya waktu dia bertindak seperti tipikal orang normal adalah ketika Azrael mengalami omong kosong chuuni-nya beberapa waktu yang lalu. Mungkin dia hanya tidak memperlakukan game ini sebagai sesuatu yang jauh dari kenyataan lagi.

Dan hal yang sama berlaku untuk sebagian besar pemain.

Uninya, keberadaan tipe pemain seperti Azrael yang menekankan permainan peran ternyata ada.

Tapi....

Sasaraki mengirim lirikan ke arah profil Azrael.

Lelaki ini tak bisa menahan pandangannya dari bibir merah muda sang gadis.

Dia benar-benar---menyukai pemain bertipe ini, yang dipenuhi dengan romansa.

"Jadi, ayo kita buat perceraian!"

Azrael mengumumkan dengan penuh semangat dan mengepalkan tinjunya.

"Aku tidak keberatan, tapi....bagaimana kita akan melakukan itu?"

Menghancurkan cincin tidak berhasil. Mendapatkan TP mungkin juga sudah tidak berguna sekarang.

"Kalau begitu aku punya ide bagus~☆"

"Tidak ada yang lebih jauh dariku selain perasaan baik tentang perkataanmu ini, tapi memangnya apa, Fury?"

Fury mengeluarkan sebah 'Data Cube'.

"Ini berisi kode sumber untuk sistem poligami☆"

"Kedengarannya seperti sistem yang mengerikan, ya....?"

"Tapi ini patch yang berhubungan dengan pernikahan jadi harusnya menjadi referensi bagus, kau tahu?~☆"

"Baiklah, ayo kita coba sekarang"

Azrael menghadap konsol dan memulai.

"Hei, Sasaraki, apa pendapatmu tentang menggunakan ini untuk beriklan?"

Alice mengusap jarinya di udara dan layarnya dipenuhi dengan warna kulit yang mempesona.

"Apa yang aku----WAWAWAWA?!?!?!"

Itu potret pinggul Azrael yang montok, diambil dari sudut rendah.

Kulitnya dengan lapisan kain putih, memantulkan sinar mentari dan menjadi hal yang memesona.

"Haruskah ku umumkan pada publik? Setidaknya aku harus mendapat izin dari si suami"

"Bagaimana dengan izinku lebih dulu?!?!"

"Kau tahu, dirimu itu milik Sasaraki sekarang"

"Tidak, aku bukan milik---"

30 menit berlalu dengan begini dan begitu.

"Aku....Aku berhasil! Patch perceraian!!"

"Eh? Benarkah?"

"Fufufu, aku sudah terbiasa dengan hal ini sekarang"

Azrael tertawa bahagia sambil memegang 'Data Cube' merah muda di tangannya.

"Patch ini, kau tahu, mengubah sistem poligami menjadi sistem monogami"

"Heeh....? Dan bagaimana efeknya pada kami?"

"Kau harus mendengarkan sampai akhir. Ini adalah sistem monogami, jadi jika kau menemukan pasangan baru, itu akan membuatmu bercerai dengan yang sebelumnya"

"Jadi aku butuh pasangan baru"

"Aku tidak bisa berbuat apapun tentang bagian itu...."

Ini mungkin kutukan yang pernah dilemparkan bekas majikan Fury terhadap mereka.

Azrael menunjuk ke arah Sasaraki dengan tajam.

"Jadi, Sasaraki, pergi dan cari sendiri istri baru!"

"Jangan ngawur"

"Apa? Kau tidak kenal satu atau dua gadis yang mau menikah denganmu?"

"Lizna?"

"Kau pikir dia akan membiarkan kita bercerai?"

"....Benar juga...."

Keduanya merenung.

"Bagaimana denganmu?"

"Aku tidak punya teman laki-laki"

(Whooooosh).

Kita memiliki dua penyendiri di sini.

"Ah....Jadi ingat, aku sepertinya punya beberapa teman perempuan"

Rigel dan kedua gadis sebelumnya pun muncul di dalam benak. Mereka telah berpetualang bersama, bisa dibilang dalam hubungan yang rukun.

"Kalau begitu pergi dan nikahi gadis itu. Sekarang"

"Apa ini benar akan baik-baik saja, ya....?"

"Jika kita tidak bercerai secepatnya, aku mungkin hamil, dan aku tidak mau!!"

Bagaimanapun, itulah yang terjadi.

☆☆☆

Ke Halaman utama Kusoge Online (BETA)
Ke Halaman selanjutnya

Comments

Popular posts from this blog

Kusoge Online (BETA) Bahasa Indonesia

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]