Short Story: Miko-sama yang Suka Cari Mati
Diterjemahkan
oleh I-Fun Novel, -MrStar-
***
「…Awalnya, aku kira aku hanya
perlu menahan diri, itu yang kupikirkan… tapi, aku sudah nggak kuat!」
Orang
ini beneran pengen mati?
Itu
yang kupikirkan setelah mendengar pernyataan ‘Miko-sama’.
Oke,
supaya bisa melanjutkan cerita, perlu sedikit penjelasan.
Naratornya
adalah aku, salah satu pelayan Putra Kerajaan, Pangeran Pertama pewaris tahta
kerajaan.
Di
negara asalku,『Rizenheim』, seorang《Miko》dipanggil seratus tahun sekali dari dunia lain.
Alasannya,
karena ada upacara penyucian dengan skala yang sangat besar selalu diadakan
setiap seratus tahun.
Hanya
orang dari dunia lain yang dapat melakukannya.
Itu
sebabnya kenapa kami melayani 《Sang
Wanita Suci》dengan
ramah di istana.
…… Tapi.
Kali ini si《Miko》.
Dia
adalah gadis bodoh yang sangat tidak tahu malu.
Karena
ingin mendapatkan pria dengan wajah tampan, dia berkeliaran kesana~ kemari~
seperti serigala lapar.
Tidak
masalah kalau cuma wajah, tapi dia bahkan juga memperhitungkan anggota tubuh
yang lain.
Sampai-sampai,
alis Yang Mulia Raja luar biasa mengkerut.
Dan,
senyuman tuanku, Gilbert-sama menjadi cemoohan.
Wajah
tampan adalah salah satu senjata seorang bangsawan.
Pria
muda yang pandai dengan pekerjaannya, kalau dia menginginkan itu kami punya banyak
di istana.
Karena Miko-sama
tidak bisa diperlakukan dengan enteng, Yang Mulia Raja memerintahkan
wanita-wanita dari keluarga bangsawan ternama untuk mendampingi Miko-sama.
Maka
dari itu, tiga wanita dari tiga keluarga
bangsawan dipanggil dan ketiga wanita itu langsung bersedia menerima tugas
dengan senang hati.
Hingga
waktunya upacara penyucian, Miko-sama berburu pria-…. nn! memancing… nn! …
Pokoknya, tekadnya yang mengagumkan terpancar dari senyumannya.
Jadi
ketika Miko-sama pergi dari istana, semua pekerja di istana bersorak ria dan
bertepuk tangan dalam hati mereka.
Dan, masih
ada satu orang lagi yang perlu disebut.
Beliau
adalah Pangeran Ketiga, Diruol-sama.
Pangeran
yang satu ini, tidak boleh dibicarakan dengan keras-keras, tapi sejujurnya dia
sedikit bodoh. Hmmm, bukan bodoh.
Bagaimana
bilangnya ya, pemikiran dia jadi sangat sempit begitu dia sudah memutuskan
sesuatu?
Contohnya
seperti ini, anggaplah seorang teman berkecimpung dalam bisnis yang
mencurigakan dan dia memperkenalkan bisnis itu padamu.
Lalu
kira-kira kamu sudah mendengarkan penjelasan temanmu mengenai bisnis ini dan
menemukan banyak keanehan dari penjelasannya.
Biasanya,
kamu akan periksa dulu kebenaran dari penjelasannya, ya kan? Tapi, Diruol-sama
akan suka rela membantu.
Kalau
temannya bilang ‘tidak akan ada masalah’, dia akan langsung percaya begitu saja.
Itu adalah bentuk kesetiaan yang sangat bodoh.
Dan
sekarang, Pangeran satu ini sudah tertipu oleh Miko-sama.
Begitu
ketahuan, Gilbert-sama hampir menghancurkan cangkir sake di tangannya.
Lalu, mataku
bertemu dengan mata asisten Gilbert-sama, putra Perdana Menteri, Gwen-sama. Dalam
hati aku berteriak karena sedang berada di sini saat ini.
Bahkan
Pangeran Kedua, Freygil-sama, sedang menahan rasa sakit di kepalanya sambil
dihibur oleh tunangannya.
Kemudian,
dimulailah awal dari situasi ini.
Diruol-sama
sedang menenangkan Miko-sama yang sedang menangis.
…… Dilihat
dari dari ujung monas dengan sedotan pun, tetap saja ketahuan itu air mata
buaya, tahu?
Lalu kenapa
kamu bisa tertipu? Kalau tetap seperti itu, tidak lama lagi kamu akan menjadi
orang tua, sadar tidak?
Tolong,
lihat ekspresi Onii-sama… dia terlihat sangat muak… kami, para pelayan memang
tanpa ekspresi, tapi apa kamu tidak bisa merasakan atmosfir yang aneh di sini?
「…Tidak tahan lagi? Apa
maksudmu?」
「Tolong dengarkan aku,
kakak tertua! Ada orang kejam yang mengganggu Kiyomi! Dia didorong ke air
mancur di taman dan gaunnya dirobek! Walaupun nyaris, tapi dia hampir jatuh
karena didorong dari atas tangga, untungnya Kiyomi tidak terluka, aku tidak
tahan lagi, aku tidak akan tinggal diam!」
Aaah, maksudmu
waktu Miko-sama melihat ke sekeliling dengan gerak-gerik mencurigakan dan
melompat ke air mancur dengan sendirinya?
Salah
seorang pelayan tanpa sengaja melihat itu semua dan melaporkannya ke
Gilbert-sama, kamu tahu?
Soal
gaunnya, salah seorang hakim wanita menyaksikan Miko-sama merobek gaunnya
sendiri sambil bersuara 「Hmph!!」, setelah itu dia langsung melaporkannya sambil tertawa.
Gara-gara itu, beberapa pekerja Istana
menghindari Miko-sama karena tidak bisa menahan tawa mereka begitu melihat
Miko-sama.
Peristiwa
di tangga karangan buatan dia juga!
Tapi,
tetap saja dia terus bercerita, tapi semakin banyak dia bicara semakin dalam
dia menggali kuburannya sediri, ya akan…?
Dan,
Diruol-sama yang sedang menggenggam Miko-sama dalam pelukannya juga mengetahui
itu semua, ya kan?
Tapi
siapa yang ‘diincar’ Miko-sama?
Miko-sama
tiba-tiba langsung mengangkat wajahnya yang berlinangan air mata dan menatap
wanita-wanita di depannya.
「A, aku tidak menyangka kalian sangat kejam padaku…! Kenapa?
Bukannya aku memperlakukan kalian sangat baik!!」
Miko-sama
menuduh dan para wanita yang menerima tuduhan menerima perkatannya dengan
tenang.
Benar,
mereka adalah wanita-wanita yang ditunjuk oleh Yang Mulia Raja untuk memonitor
Miko-sama.
…… Miko-sama,
coba lihat wajah Diruol-sama yang dengan memelukmu. Ekspresinya menjadi sangat
tegang seakan-akan dia bisa mati kapan saja.
Kini
saatnya aku harus memperkenalkan wanita-wanita muda yang diberi tugas untuk
memonitor Miko-sama.
Yang
pertama.
Putri
bangsawan ternama, Lidia-sama.
Dia
adalah tunangan tuanku.
Penampilannya
yang sangat cantik dan tubuh rampingnya sangat luar biasa, penampilannya sangat
menggoda.
Tapi,
wanita muda ini yang tubuhnya kaya akan kekuatan sihir dan sangat tertarik
dengan pedang telah berhasil keluar dari bagian terdalam dungeon yang sangat sulit tanpa terluka sama sekali.
…… kalau
orang ini jadi serius, tidak mungkin Miko-sama bisa bertahan tanpa terluka sama
sekali.
Sudah
pasti raga dan jiwanya bakal remuk.
Ngomong-ngomong,
Diruol-sama sudah berlatih pedang dengan Lidia-sama semenjak kecil.
Yang
kedua.
Arialise-sama,
juga berasal dari keluarga bangsawan ternama.
Dia
adalah tunangan pangeran kedua, Freygil.
Dia
adalah wanita yang menawan dengan senyuman yang hangat, tapi jangan sekali-kali
buat dia marah.
Sekalinya
dia marah, istana benar-benar akan hancur terbakar.
Arialise-sama
berasal dari keturunan ahli sihir yang terkenal dan sangat berbakat dengan
sihir tipe penghancur sekala besar.
…Miko-sama,
Anda sudah pasti bakal lenyap tanpa jejak.
Sekarang,
yang ketiga.
Adalah
wanita muda dari keluarga bangsawan terhormat, Saria-sama.
Tunangan
Gwen-sama.
Berambut
perak dan berpenampilan yang membuat dirimu tergerak ingin melindunginya, tapi
sebenarnya dia yang paling berbahaya.
Kedua
orang tuanya adalah dokter kerajaan.
Mereka
sangat menguasai berbagai macam racun.
Langsung
mati? Hahaha! Tidak, tidak, tidak… kamu pikir kamu bisa mati semudah itu?
Jadi,
karena aku sudah memperkenalkan sampai sedetail itu, apa kalian semua mengerti?
Miko-sama
sudah skak mat.
Kebetulan
aku melihat semuanya dari awal, jadi aku mengetahui alur cerita, tapi aku tidak
sekali pun merasakan simpati untuk Miko-sama yang tanpa pikir panjang mendobrak
pintu neraka dan bersikap seperti wanita suci.
「Selalu! Selalu saja
disiksa…..! Tapi! Tapi, Dir bilang aku tidak boleh diam menyikapinya……!」
Opps…… Sepertinya
sandiwara Miko-sama telah berakhir.
Diruol-sama
membatu setelah melihat Lidia-sama tersenyum di balik kipas lipatnya.
…… Tentu
saja. Ekspresi ini adalah ekspresi yang dipakai ketika Lidia-sama akan
mengeluarkan teknik mematikannya ketika latihan pedang.
「…… Ki, Kiyomi! Tunggu,
tunggu dulu! Apa benar kalau pelakunya adalah mereka!?」
「…… Dir? Ada apa……?
Bukannya kamu bilang kalau kamu memercayaiku?」
「Ya, aku memang bilang
begitu, tapi…… mungkin saja kamu salah lihat?」
Diruol-sama
yang akhirnya kembali bergerak masuk ke dalam situasi panik.
Dia
ingin menyelesaikan ini semua dengan bicara baik-baik… akan tetapi, dengan
ketiga wanita ini sebagai lawannya, beliau langsung paham kalau Miko-sama tidak
akan berakhir dengan selamat, jadi dia berusaha membuat Miko-sama menarik
perkataannya
Kemudian,
para wanita muda mulai membalas.
「…… Fufu, aku sudah
paham apa yang kamu katakan…」
「! Kenapa kamu malah
ketawa? …… Gilbert-sama! Apa Lidia-sama selalu seperti ini--」
Ekspresi
Miko-sama menjadi aneh.
…Miko-sama,
tolong lihat baik-baik ekspresi Pangeran Pertama kami.
Bibirnya
tersenyum, tapi matanya tidak.
「Dari awal, aku tidak
pernah mendorongmu ke air mancur」
「Bohong!」
「Kalau aku yang dorong,
aku akan dorong kamu ke bukit Garea tanpa ragu」
「Eh」
Ah. Itu
dungeon tingkat A.
「Tempat itu cuma punya tangga sempit di dinding jurang, hutan
dipenuhi monster. Prajurit biasa tidak akan bisa kembali hidup-hidup dengan
mudah dari sana. Tempat itu sangat cocok untuk pembohong tidak tahu malu
sepertimu, ya kan? Itu juga sangat bagus supaya kamu benar-benar serius dengan
tugasmu」
「Hii!」
Lidia-sama
mengatakan itu semua sambil tersenyum, tapi isinya sangat mengerikan.
……
Diruol-sama? Hallooooo? Anda sudah
pingsan?
「…… Aku merobek
pakaianmu, katamu…? Aneh sekali……」
「Apanya yang aneh!?」
「Itu sangat aneh. Kalau
aku yang merobek pakaianmu…… aku pasti merobek kulitmu juga, ya kan?」
「Eh!?」
「Aku ini penyihir. Terlebih,
sihir tipe menyerang adalah keahliaku. Aku tidak pandai mengendalikan
kekuatanku, jadi selain merobek gaunmu, aku pasti akan merobek semua kulitmu
sekalian… ya kan? Bukannya itu aneh? Kulitmu sama sekali tidak tergores… aahhh!
Kalau kamu mau, aku bisa buktikan sekarang, mau!?」
「Tidaaak!!!」
…… Ahh,
wajah Miko-sama jadi pucat. Apa sekarang dia sudah sadar dengan situasinya?
Mata
semua pelayang berubah dingin.
「…… Kamu bilang aku
menyirammu dengan air kotor?」
「Apa lagi kali ini」
Ohhh~……
Miko-sama sekarang benar-benar terlihat ingin menangis……
「Kalau aku yang siram, aku pasti akan campur air itu dengan racun
yang tidak bewarna dan berbau dengan efek lambat. Sekali terkena, tubuhmu yang
terkena air akan meleleh lalu menjadi uap dalam beberapa jam, kamu pasti akan-」
「…… Hentikaaaaaaaaaaaan!!!」
……. Miko-sama.
Kenapa
Anda ingin sekali menjatuhkan nama baik mereka?
Diruol-sama,
apakah Anda menyadari ekspresi saudara tertua Anda dan Gwen-sama?
Karena,
walaupun mereka tersenyum tipis, tapi atmosfer di sekitar sangat gelap.
***
Comments
Post a Comment