Loner and Juliet Bahasa Indonesia, Chapter 44-47

Chapter 44 - Imut


“Andou-kun, lihat! Ada light novel di sini!”
“Ya, seluruh lantai 9 baru saja direnovasi jadi toko buku Hinokuniya. Hebatnya, mereka punya banyak light novel bagus di sini.”
“Aku tidak tahu kalau ada toko buku luar biasa seperti ini di lantai 9.”

Asakura-san, aku bersyukur karena kamu sedang bersenang-senang. Sudah 2 jam kita di mal ini setelah makan siang tapi dari tadi kita sudah berkeliling melihat semua barang mulai dari lantai paling bawah… kamu tidak capek… (Andou)

***

-Kilas balik-

Lantai 2 – Lantai sepatu

“Andou-kun, lihat, lihat! Sepatu ini imut, ya?”
“Ya, sepatu itu terlihat imut.”

…Imut? Bukannya itu cuma sepatu putih biasa? (Andou)

Lantai 4 – Lantai pakaian wanita

Andou-kun, lihat, lihat! Gaun ini imut, ya!”
“Ya, imut.”

…Imut, tapi itu cuma gaun hitam biasa? (Andou)

Lantai 5 – Lantai pakaian wanita

“Andou-kun, lihat, lihat! Gaun ini juga imut!”
“Y, ya, imut.”

…Imut? Apa bedanya dengan yang tadi? Dari pada itu, kenapa pakaian wanita sampai ada 2 lantai? (Andou)

“Fuu… dengan begini kita sudah hampir melihat semuanya, ya.”
“Benar.”

Oooh! Asakura-san, apa kamu sudah puas? Lebih lama di lantai khusus pakaian wanita ini bisa membuatku mual. Apa yang ada di lantai selanjutnya – (Andou)

“Kalau begitu, ayo kita lihat-lihat lagi dari lantai 4.”
“Lagi?!”

Lantai 7 – Lantai peralatan makan

“Andou-kun, lihat, lihat! Peralatan minum teh ini imut banget!”
“Ya. Benar. Itu. imut.”

Asakura-san… aku sudah capek lihat semua peralatan makan ini… Dasar, walaupun kamu melihatnya berkali-kali, pola hiasannya tidak akan berubah, tahu? (Andou)

Lantai 8 – Lantai Perabotan Rumah Tangga

“Andou-kun, lihat, lihat! Sofa ini imut!”
“Wo-w, imu-t bange-t.”

Imut… apa itu ‘imut’? (Andou)

***

- Kamu tahu, ketika berkeliling bersama Asakura-san, aku merasa kalau dia sedang memeras pendapatku tentang berbagai benda. Contohnya, perabotan seperti apa yang akan kubeli kalau aku membeli rumah dan semacamnya… (Andou)
Ufufu♪ hari ini, aku bisa pergi belanja dengan Andou-kun. Kencan yang luar biasa! Setelah menanyai berbagai macam benda, aku bisa menggunakan jawabannya buat referensi untuk pakaian yang akan kupakai di kencan selanjutnya… atau jika kami… ya, perabotan seperti apa yang akan kami beli jika kami tinggal bersama suatu hari nanti… atau semacamnya! Karena Andou-kun ada di sini, aku jadi bisa membayangkan berbagai hal yang menyenangkan! Apa lagi, kami bisa mengunjungi toko buku besar di lantai terakhir! (Asakura)

“Andou-kun, lihat, lihat! Mereka bahkan punya rak khusus untuk novel dari [Syosetu]!”
“Uoooh, tidak mungkin! Ada volume terbaru [Mushoku-tte, sore wanaideshou!]!”
“Andou-kun, kamu juga baca [Mushoku-tte, sore wanaideshou!]?”
“Ya, aku baca hampir semua karya teratas. [Mushou] sangat menarik, ya kan!”
“Benar! Sangat menarik! Aku paling suka karya ini di [Syosetu]!”

Aaa… belum lama ini, aku tidak bisa bicara tentang [Syosetu] dengan Andou-kun seperti ini… tapi sekarang, kalau aku ingin membicarakan sesuatu dengannya, dia akan menajawab dengan jujur! Uu… kalau saja dia bersemangat seperti ini tiap kali kami bicara! Haah, mulai sekarang, aku ingin semakin dekat dengan Andou-kun… (Asakura)

Oh iya… di kertas, adikku bilang buat mencari hadiah buat Asakura-san di mal ini, tapi sampai sekarang aku masih bingung apa yang harus kubeli? Menurutku memberikan hadiah seperti baju terasa seperti pelecehan seksual, tapi perabotan terlalu mahal… dasar, gimana kalau light novel? (Andou)

“Andou-kun, lihat, lihat! Bukannya ini imut?”

Ini dia! Serangan ‘imut’ Asakura-san!? (Andou)

“Hm? Ini… pembatas buku?”
“Benar! Pembatas buku alumunium dengan ukiran karakter burung hantu, sangat imut!”
“He~~ Maskot ya, hu-!”

- uh! Benda aneh apa ini! Burung hantu!? Apa benar ini burung hantu!? Eh… kenapa ada sepasang tangan dan kaki di badannya…? Atau mungkin, makhluk ini bipedal? (Andou) (TLN: Bipedal; berjalan dengan kedua kaki)

“U, um… ya. Ini imut.”
“Ya kan? Maskot karakter ini sangat terkenal dikalangan perempuan akhir-akhir ini~”
“He, hee… ini terkenal di kalangan cewek, ya…”

A, aku rasa aku tidak akan pernah memahami selera anak cewek… ah, itu dia! (Andou)

“Asakura-san, pembatas buku ini… kalau kamu mau, aku bisa membelikan ini sebagai hadiah untukmu.”
“Eh! Andou-kun… kamu serius?”
“Tentu saja! Kan memang itu tujuan kita pergi hari ini untuk mencari ‘hadiah’ untukmu, ya kan? Lagipula, aku pikir pembatas buku ini imut.”
“Andou-kun… Un! Aku mau pembatas buku ini!”

Yessssss! Dengan begini, hadiah sudah ditemukan! Sejujurnya, aku tidak tahu apa yang imut dari maskot ini, tapi Asakura-san terlihat menyukainya jadi tidak masalah! Apa lagi sebuah pembatas buku nggak bakalan maha --, kenapa ini mahal bangeeeeet!? 800 yen untuk sebuah pembatas buku!? Apa kamu bercanda! Kamu bisa beli 2 light novel bekas dengan harga segitu! (Andou) (800 Yen = ± Rp 100.000)

“Andou-kun, terima kasih untuk hari ini!”
“U, un…”

Ah, ya sudah. Mau bagaimana lagi… Kalau Asakura-san senang maka – (Andou)

Ah, aku punya ide bagus! (Asakura)

“Oh! Kalau begitu, aku akan beli pembatas buku ini juga dan memberikannya padamu sebagai hadiah!”
“Ee, kenapa?”
“Karena, Andou-kun, kamu dapat nilai sempurna di Matematika juga, ya kan? Karena itu, aku merasa sedikit tidak enak kalau cuma aku yang dapat ‘hadiah’. Lagi pula, aku sangat bersenang-senang hari ini, jadi anggap saja ini sebagai ucapan terima kasih dariku… oke?”
“Asakura-san…”

Sejujurnya aku tidak butuh pembatas buku itu. Tapi tidak pantas mengatakan itu padanya, ya kan… (Andou)

“… Kalau begitu, akan kuterima dengan senang hati.”
“Un!”

Haa, aku rasa aku akan menggunakan pembatas buku ini mulai dari sekarang… (Andou)

Ufufu, dengan begini aku punya pembatas buku yang sama dengan Andou-kun! (Asakura)

““Permisi, aku ingin beli ini.””
“Terima kasih atas kunjungannya!”

Pasti enak kalau aku bisa pergi kencan seperti ini dengan Andou-kun lagi… (Asakura)

“… … … …”
“… … … …”

Hmm? Bukannya itu Asakura-san –

=========================================================



Chapter 45 – Yamada


*bisik* *bisik*
“Pagi, Asakura-san.”
“A, Andou-kun! Selamat pagi…”

Eh? Aku tidak pernah mengira Andou-kun akan menyapaku duluan hari ini… ya ampun, ini seperti mimpi! (Asakura)

*bisik* *bisik*…
*bisik* *bisik*…
*bisik* *bisik*…

Asakura-san, dia bawa pembatas buku yang kami beli kemarin… kenapa dia senyum-senyum bahagia sambil memegangi pembatas buku? Apa dia sangat menyukainya… Oh, tiba-tiba Inchou nyamperin Asakura-san dengan wajah seram. (Andou)

“Asakura-san,  bisa bicara sebentar?”
“Ah, selamat pagi, Inchou. Ehehe~~ kamu tahu, Inchou~~”
“Kita akan bicara setelah ini, yang penting ke sini sebentar.”
“Huh? Ada apa…”

Ada apa? Jadi penasaran, apa yang mereka bisikkan di belakang kelas? (Andou)

“Asakura-san, ini buruk!”
“Eh~~ kenapa~~?”
“… Asakura-san, kamu pergi kencan dengan Andou-kun, ya kan?”
“Ya! Benar! Kami pergi kencan!”
“Sssh--! Suaraku terlalu keras! Aku akan dengarkan ceritanya nanti, oke? Sebenarnya… ada orang yang melihat kalian berdua kemarin jadi sekarang sedang tersebar rumor tentang kalian berdua.”

Ini buruk… aku pikir kalau Asakura-san dan Andou-kun pacaran, Asakura-san akan berterima kasih padaku, dan sebagai teman terpercayanya, posisiku di sekolah akan aman… atau seharusnya begitu, tapi kalau rumor ini membuat hubungan mereka memburuk, ini juga mempengaruhi hubunganku dengan Asakura-san… lebih buruk lagi, ada kemungkinan kalau Asakura-san yang saat itu sedang sakit hati menganggapku saingan cintanya. Karena itu, aku harus menyingkirkan rumor ini bagaimanapun caranya… (Inchou)

“Apa! Kalau begitu, yang sekarang lagi digosipin di kelas itu…”
“Benar… itu kamu, Asakura-san.”
“Dengan kata lain, hubungan kami sudah resmi diketahui semua orang!”
“Asakura-san, tenanglah… hei, kenapa aku merasa kamu sedang melayang di langit ketujuh dari tadi?”
“Ehehe~~ Karena – Hari ini, Andou-kun - -”
“Aah, aku sudah paham!”

Aaaaaaaaargh! Andou-kun, kenapa kamu bersikap seenaknya cuma buat menyenangkan Asakura-san di saat seperti ini! Lihat, seranganmu seperti biasa sangat mulus dan menggetarkan dada sampai membuat Asakura-san meleleh kaya slime, tahu! (Inchou)

“He, hei… Andou?”
“Hm?”

Tunggu, sialaaaaaaaaaaaaaaaaan! Selagi sibuk ngurusin Asakura-san, anak laki mulai bicara dengan Andou-kun! Gimanapun, aku harus merahasiakan hubungan mereka! (Inchou)

“Kamu… apa benar kamu kemarin bersama Asakura-san di mal di depan stasiun?”
“Eh!”

Ah, begitu… jadi itu sebabnya dari tadi aku ditatap terus-terusan. Seseorang melihat kami, ya? Aku harus ngomong apa… (Andou)

Andou-kun, jangan jawab! Hindari saja pertanyaannya! (Inchou)

“Yaaah - …”
“Aku sendiri yang lihat! Hei, Andou! Bukannya kamu ada di laintai 9 bareng Asakura-san kemarin?”
“Eh, benarkah…?”

Siapa orang ini…? Aku yakin kalau tidak salah namamu...
YAMADAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA! Kamu pelakunya! Apa yang kamu lakukan, dasar goblok! Gara-gara kamu, aku yang menerima imbasnya, TAHU!? (Inchou)

“Yamada-kun! Aku yakin itu cuma kebetulan!”
“Ah, Inchou.”

Inchou, kamu datang untuk membantuku… oke, kalau begitu aku akan ikuti arus. (Andou)

“Ya, benar! Itu cuma kebetulan.”
“Li,lihat! Andou-kun sendiri yang bilang! Ya kan? Ya kan?”
“Apaa – jadi itu cuma kebetulan –” *bisik*
“Sepertinya begitu” *bisik*
“Aku tidak bisa membayangkan kalau mereka berteman.” *bisik*

O, oke! Dengan begini rumor tentang mereka berdua akan - - (Inchou)

“Eh, tapi sumpah aku lihat Asakura-san dan Andou saling ngobrol dengan akrab di toko buku.”

YAMADAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA! Padahal aku hampir berhasil membuat mereka salah paham, tapi kamu malah menyiram minyak ke api! (Inchou)

“Tidak mungkin! Apa mereka sedekat itu?!” *bisik*
“Apa lagi, ini Asakura-san dan Andou-kun?!” *bisik*
“Ini berita besar kalau mereka berteman, ya kan?!” *bisik*

Aaaaaaaaaaaaaaaah! Sia-sia! Rumornya sudah melewati batas! Kalau begitu, satu-satunya cara adalah dengan orangnya sendiri yang membantah—(Inchou)

“He-hei! A, a, Asakura-san! Kemarin, orang yang bersamamu… itu, umm, Andou-kun…  bukan? Itu, katanya kamu pergi kencan dengannya di mal… apa itu benar?”

Oke! Asakura-san, kamu hanya perlu membohongi mereka satu kali lalu – (Inchou)

“Benar!”

ASAKURA-SAAAAAAAAAAAAAAAAN! Dasar goblok! Sepertinya pikiran Asakura-san masih belum normal! Pikirannya masih dipenuhi Andou-kun, sama sekali tidak ada cela buat berbohong! (Inchou)

“Kyaaaaaaaaaaa!”
“Jadi benar!”
“Tidak mungkiiiiiin!”
“Ini akhir dari duniaaaaaaaaaaaa!”
“Dewi kamiiiiiiiiiiii!”

“Oi, Andou! Kamu, beneran kencan dengan Asakura-san?”

“Sudah kubilang, aku melihat mereka! Aku serius! Asakura-san dan orang ini beneran kencan di mal kemarin!”

Yamada, diam! Bisa tutup bacotmu dulu, ga! Andou-kun, kumohon! Aku cuma bisa berharap padamu sekarang! Apapun nggak masalah, alihkan mereka! (Inchou)

“Ee-tto…” *lirik*

Hei, Andou-kun… kenapa kamu melihat ke arahku? (Inchou)

“Aku serahkan sisanya ke sekretarisku, Inchou, untuk menjawab pertanyaan kalian.”
“Hah?”

A, Andou… kun? (Inchou)

“Inchou, apa maksudnya ini!”
“Inchou, kamu tahu sesuatu!?”
“Apa maksudnya dengan jadi sekretarisnya! Inchou!”
“Kasih tahu kami, Inchou!”
“Tu, tunggu! Gyaaaaaaaaaaaah!”

Si, siapa juga yang mau jadi sekretarismuuuuuuuuu! (Inchou))

Maaf, Inchou… ini mustahil bagiku, seorang penyendiri, untuk menghentikan keributan ini… (Andou)

Aku juga tidak bisaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa! (Inchou)

“Beritahu kami, Inchou!”
“Apa itu beneran kencan?”
“Apa hubungan Andou-kun dengan Asakura-san?”
“Apa mereka beneran ‘berteman’?”
“Kamu sekretarisnya, jadi beritahu kami!”
“I-itu –”

Aah… Kenapa aku, Inchou, harus merasakan penyiksaan seperti ini… Oke, akan kubunuh Yamada dan Andou-kun nanti. (Inchou)

“Itu semua benar!”
“Eh”

Suara ini… (Inchou)

A, Asakura-san? (Andou)

“Asakura-san! Kalau semuanya benar, kalau begitu, kencan dengan Andou-kun…”
“Itu benar!”
“Kalau begitu… Andou-kun adalah…? Apa maksudmu, kalian berteman –”
“Itu benar!”
“Seriusan –”
“Serius!”

Fufufu… entah kenapa, sepertinya topik hubunganku dengan Andou-kun sudah ketahuan dan membuat keributan di kelas, tapi ini adalah kesempatanku? Kalau aku mengiyakan semua yang mereka katakan di sini kemudian semua orang mengakui hubungan kami, mulai sekarang aku bisa bicara dengan Andou-kun dengan terang-terangan tanpa perlu bisik-bisik! Ini, ini sempurna… (Asakura)

“Dengan kata lain, kalau kita simpulkan semua, artinya…” *bisik*
“Asakura-san dengan…”*bisik*
“Andou-kun…*bisik*
“… mereka berteman?” *bisik*
“EEEEEEEEEEEEEHHHHHHHHHHHH!!”
“… … … …”

Itu tidak benar… atau lebih tepatnya, kenapa tidak ada satu pun orang yang sadar kecuali  aku… (Teman sekelas)

=========================================================



Chapter 46 – Meneriakkan Kata Cinta, Di Tengah-Tengah Kelas


“Eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeehhhhhhhhhhhh!!!!”

“Andou! Kamu beneran berteman dengan Asakura-san?!”
“Kita, anak laki, sudah bikin kesepakatan kalau kita tidak akan mendekati Asakura-san karena dia gadis yang di luar jangkauan kita, tidak seperti si goblok Yamada. Tapi, kamu malah berani mencoba mendekati Asakura-san dengan memanfaatkan sifat [Penyendiri]-mu itu!?”
“Lihat? Lihat? Seperti yang kubilang, kan!?”
“Diam! Tutup mulutmu, Yamada!”
“Oi, Andou! Apa artinya ini?! Apa itu benar?!”
“… … … …”

Uwaaaaa~~~~~ Akhirnya ketahuan juga… walaupun aku tahu cepat atau lambat pasti akan ketahuan. Karena, [penyendiri] sepertiku pun tahu kalau semua anak laki di sekolah (kecuali aku) membuat perjanjian diam-diam kalau tidak ada yang boleh mendekati Asakura-san… Tapi, karena dia duluan yang mengajakku bicara, aku tidak bisa berbuat apa-apa! Bahkan aku sendiri berusaha supaya tidak bicara dengannya di awal! Karena aku  sadar, [penyendiri] sepertiku tidak akan pernah pantas bersama Asakura-san… apa lagi, semua anak laki di sekolah bakal menghajarku kalau aku mendekatinya, jadi aku ingin menghindari itu…
Tapi ---
[Andou-kun, selamat pagi!]
[Kalau kamu tidak keberatan… Kamu mau jadi pasanganku?]
[Apa ini… bukannya ini buku porno…?]
[Aku sangat menyukai Andou-kun!]
Ketika dia menujukkan… begitu banyak ekspresi, aku jadi tertarik untuk bicara dengannya lagi. (Andou)

“Oi, Andou!”
“… Sekretaris pribadiku yang akan menjelaskan semuanya.”
“Inchou!”
“Jadi sekarang kamu mengoper bola api ke arahku! Dan kalian semua, kenapa kalian menganggap serius dia!?”

Dasar, bagaimana aku menjelaskan di situasi seperti ini… (Inchou)

“Oi, apa kata Asakura-san?”
“Percuma! Dari tadi dia cuma bilang ‘itu benar!’ saja! Asakura-san yang biasanya sempurna sekarang jadi tidak berguna!”
“Apa-apaan itu?!”

Si tokoh utama, Asakura-san, bersikap seperti itu… (Inchou)

“Ne~ ne~! Asakura-san, apa kamu benar berteman dengan Andou-kun?”
“Itu benar!”
“Benar-benar benar?”
“Itu benar!”
“Jadi kencan kemarin yang kamu bilang tadi…”
“Itu benar!”

Fufufu, sepertinya semuanya berjalan seperti perkiraanku. Semua teman sekelasku sepertinya mulai menerima hubunganku dengan Andou-kun… Hmmm? (Asakura)

“Nee, kamu dengar? Asakura-san itu berteman dengan Andou-kun…” *bisik* *bisik*
“Uwaaa, seriusan… kok bisa, kan itu nggak mungkin?” *bisik* *bisik*
“Gimana bilangnya ya, ada banyak perbedaan dengan status sosial mereka, kan?” *bisik* *bisik*
“Hentikan. Pasti memalukan bagi Asakura-san jika di gosipin dengan Andou-kun…”*bisik* *bisik*

Eh… ada apa ini? (Asakura)

“Sial… aku kalah dari cowok payah kaya Andou-kun…”*bisik* *bisik*
“Benar, benar, gimana cara dia mendekati Asakura-san?” *bisik* *bisik*
“Yeah, kita jauh lebih baik dari pada dia.” *bisik* *bisik*

Kenapa semua orang… menjelek-jelekkan Andou-kun? (Asakura)

“… … … …”

Aku paham itu. Aku tahu itu. Aku sadar itu.
Sudah jelas sekali kalau aku dan Asakura-san berbeda dunia. Aku tidak akan lupa hanya karena kami sesama pecinta light novel. Hubungan seperti itu tidak akan pernah bertahan lama.
Karena dia adalah [gadis cantik] yang disukai semua orang, sedangkan aku cuma [penyendiri] yang tidak pernah diperhatikan orang lain. Sama sekali tidak cocok bagi kami untuk berdiri berdampingan bahkan sebelum kami berpasangan.
Keberadaanku menurunkan [nilai] Asakura-san. Bersamaku hanya merendahkan [harga diri] Asakura-san. Aku paham kalau ini pasti akan terjadi, ya kan?... karena itu, aku berusaha untuk menjauh darinya lagi, lagi dan lagi, tapi…
[Mofyo!]
[Terima kasih… sudah menjengukku.]
[Sa-sampai kapan kamu mau menyentuhnya!]
[Tidak boleh melihat dada gadis lain!]
Aku --- tidak bisa. Aku bertanggung jawab untuk semua ini. Semua terjadi karena aku ingin selalu ‘bicara’ dengannya… karena aku ‘ingin’ bersama Asakura-san --- (Andou)

“DIAAAAAAAM!”

“… … … …Eh?”
“Apa…?”
“O-oi… dia”

“… … … …”

A, Asakura-… san? Kenapa dia berteriak… (Andou)

“Aku --- tidak merasa ini memalukan!”
“?!”

Asakura-san… menangis… (Andou)

“Ka ---”

Andou-kun, dengar… ini perasaanku sesungguhnya. Aku benar-benar serius kali ini. (Asakura)

“Kalian! Aku dari tadi tetap diam tapi apa yang kalian maksud dengan ‘memalukan’?! Apa yang kalian maksud ‘cowok payah’?! Apa yang kalian tahu tentang Andou-kun? Seberapa dekat kalian dengannya?! Aku ‘tahu’! Aku tahu seberapa ‘menariknya’ Andou-kun itu… seberapa ‘hebatnya’ dia…
Kasih tahu aku seberapa banyaknya kalian tahu tentang dia!
Andou-kun itu laki yang ‘mengagumkan’! Dia baca light novel dan tahu cerita menarik lebih banyak dari pada aku. Ditambah, apa kalian tahu kalau dia selalu mendapat nilai 100 di matematika?  Apalagi, ketika aku sakit dan tidak masuk sekolah karena demam, dia datang jauh-jauh cuma untuk menjengukku dan memberikan selembaran. Apa yang kalian tahu tentang dia? Aku tahu semuanya! Aku tahu seberapa ‘mengagumkan’ dan ‘baiknya’ dia!
Karena itu, kalau ada orang di kelas ini yang ‘menghina’ dia, kubunuh dia!”

“Terus, kalau ada orang yang bilang ‘Hachinan Tensei novel yang payah-‘, bagaimana perasaanmu?”
“Akan kubunuh dia.”

“Karena itu… akan kukatakan dengan bangga!
Andou-kun adalah orang yang mengagumkan dan bersamanya sama sekali  ‘tidak memalukan’!
Karena Andou-kun adalah teman yang paling kusayangi!”



“Uwaaaaaaaa…”

Se-seperti yang kuharapkan dari Asakura-san. Bahkan aku, sebagai Inchou, merasa kalau itu tadi adalah pernyataan cinta yang paling berani dan memalukan. Tapi, karena kamu sudah mengatakannya seperti ini,  semua orang sudah pasti --- (Inchou)

“Aa… … … (bengong)

Sepertinya semua orang sudah tahu situasinya… sekarang, bagaimana dengan tokoh utama pria kita, Andou-kun? (Inchou)

“A, Asakura-san… tadi, itu”
“He, ugh! Tidak, bukan begitu, Andou-kun ---“

Tunggu! Kenapa aku masih menghindari pertanyaan padahal aku sudah sejauh ini? Sudah pasti semua akan sia-sia kecuali aku berkata jujur padanya! (Asakura)

“--- itu semua adalah perasaanku yang sebenarnya.”
“Be-begitu…”

Sekarang, Andou-kun! Apa balasanmu?! (Asakura)

“Asakura-san”
“Ya!”

“… … … …”

Aaaah, akhirnya. Perjuanganku sebagai Inchou akan membuahkan hasil… (Inchou)

“… … … ..” *menelan ludah*
“Ne! Ne~? Ada apa ini?”
“Bacot! Diam, Yamada!”

“Terima kasih… maaf. Aku tidak pernah menyadari perasaanmu… perasaanmu benar-benar membuatku bahagia.”
“Eh --- Kalau begitu!”
“Aku tidak pernah berpikir kamu menganggapku seperti itu --- sebagai teman yang sangat berharga! Aku sangat bahagia sampai meneteskan air mata…”

“… … … … Eh?”

Tunggu dulu, Andou-kun! Kata-kata Asakura-san tadi sudah jelas adalah pernyataan cintanya padamu? Ka-kamu… kamu pikir itu tadi semuanya adalah ‘pernyataan pertemanan’?! (Inchou)

“E-Eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeehhhhhhhhhh!!!”

Andou-kun, kamu salah! Perasaanku padamu --- (Asakura)

“Asakura-san, aku juga merasakan hal yang sama sepertimu…  karena itu, aku rasa ini adalah hal yang harus kukatakan saat ini juga. Jadi akan kukatakan sekarang, oke?
Kumohon, ‘bertemanlah’ denganku!”
“Ya, dengan senang hati!”

Andou-kun punya perasaan yang sama denganku?! Tidak peduli hasilnya, yang penting dia punya perasaan yang sama denganku! Hyahooooo! (Asakura)

“E-Eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeehhhhhhhhhh!!!”
“E-Eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeehhhhhhhhhh!!!”

“A, Andou-kun?”
“Nn? Ada apa, Asakura-san?”
“Ehehe~ Aku cuma mau panggil kamu saja♪”
“O-oh, begitu…”

Meski perasaanku tidak tersampaikan semuanya, tapi dengan begini aku sudah resmi menjadi ‘teman’ Andou-kun! Aku akhirnya bisa selangkah lebih maju! (Asakura)

Aku… adalah seorang pengecut. Meski Asakura-san sudah menganggapku sebagai teman ‘berharganya’, tapi aku takut. Karena aku sadar… tidak, karena sebenarnya aku sudah tahu dari dulu. Aku jatuh cinta dengan Asakura-san. Kalau dia tahu tentang perasaanku, kami tidak akan bisa menjadi teman lagi.
Karena itu, aku memilih untuk menyembunyikan perasaanku dan tetap menjadi ‘temannya’. Karena aku tidak ingin kehilangan ‘teman’ pertama yang kumiliki dalam hidupku. (Andou)

“Asakura-san, mohon bantuan mulai dari sekarang.”
“Ehehehe~ A-aku juga…”

Kumohon, perasaanku ---

Sampai padanya. (Asakura)

Jangan sampai padanya. (Andou)


=========================================================



Chapter 47 – Diari Observasi Inchou


<Hari Pertama>

Namaku Inchou. Sebenarnya aku punya nama tapi akhir-akhir ini semua orang memanggilku Inchou jadi aku rasa tidak apa-apa.

“Asakura-san, selamat pagi.”
“Inchou, selamat pagi.”

Dia adalah Asakura-san. Dijuluki sebagai gadis tercantik di sekolah dan dia sangat populer. Seberapa ‘populernya’ dia –

“Asakura-san! Selamat pagi! Selamat pagi! Ini aku, Yamada! Selamat pa-“
“Sialan, Yamada! Berani-beraninya kamu menyapa Asakura-san! Sini kamu!”
“Inchou, Yamada langsung ditarik banyak orang pas baru datang…”
“Bukannya itu sudah biasa…”
“Ya, benar juga.”

Yah~ segitulah populernya dia. Banyak anak laki yang mengidolakan Asakura-san makanya semua anak laki di sekolah membuat sumpah tertutup kalau mereka tidak akan seenaknya mendekati Asakura-san tidak peduli mereka anggota atau bukan…

“U, um… Asakura-san selamat pagi!”
“Pagi♪”
“Se-selamat pagi! Asakura-san!”
“Pagi♪”

“Kya~~! Asakura-san menyapaku!”
“Aku juga! Aku juga! Tadi lihat? Asakura-san tersenyum padaku!”

Ngomong-ngomong anak perempuan tidak punya sumpah seperti anak laki. Makanya [Asakura-san] sangat dikagumi dan sangat sedikit anak perempuan yang cukup berani berbicara dengannya.

“Kamu makan di kantin lagi hari ini?”
“Ya, rencananya begitu.”

“Lihat lihat~~ Inchou bicara dengan akrab dengan Asakura-san…”
“Enaknya~ aku jadi cemburu… Inchou banget, bisa dekat dengan Asakura-san.”

Hehe! Makanya, siapapun yang bisa bicara dengan Asakura-san bakal dipandang tinggi oleh gadis lain. Yup, orang sepertiku! Asakura-san memang hebat! Keuntungan menjadi yang tertinggi di sekolah memang luar biasa!

“Pagi, Sakura!”
“Ah, Momo! Pagi!”

Gadis ini adalah Momoi-san, sahabat Asakura-san dan satu-satunya yang memanggil Asakura-san dengan nama panggilan. Momoi-san akrab dengan Asakura-san karena dia sendiri adalah gadis terpopuler kedua di kalangan anak laki dan perempuan di sekolah.

“Oh! Selamat pagi juga, Inchou.”
“Pagi, Momoi-san.”

Dan berkat berteman dekat dengan Asakura-san akhir-akhir ini, aku bisa berbicara dengan Momoi-san juga. Hasilnya posisiku di sekolah jadi aman… karena terpilih sebagai Inchou aku jadi dipandang di mata para guru dan murid, yang membuatku masuk ke kategori 10 orang terpopuler di sekolah. Semua itu juga berkat Andou-kun.

“Ne~, Inchou!”
“Ada apa, Momoi-san?”
“Lebih bijak dengan pekerjaanmu… oke?” *tepuk*
“… … … …Eh?”
“Cuma bercanda! Tehee♪”
“Apa apa? Apa yang kamu bicarakan, Momo?”
“Tidak ada~! Ini tidak ada hubungannya denganmu, Sakura!”
“Aha… ahahaha.”

Momoi-san… sepertinya, aku tidak bisa menganggap remehmu, ya?

“Tunggu! Apa-apaan itu! Kasih tahu donk~~”

Tapi kalau Asakura-san, sesuatu yang menarik selalu terjadi setiap kali dia masuk ke kelas.

“Kemarin aku ke Time Zone – lalu--“
“Serius --? Kamu beruntung banget –“
“Yaaaaaay~~!”

*pintu terbuka*

“Sakura, kamu dengar tidak?”
“Ya, ya. Aku dengar…”

“?!”

(((Oh! Asakura-san!))) *bisik*

“Memang seperti itu teman, ya kan? Momo.”
“Benarkah? Memang kamu banget, Sakura. Kamu tahu apa yang aku maksud – “
“… … … …”

Luar biasa! Asakura-san cuma jalan ke kelas dan semua orang yang lagi bikin ribut tiba-tiba terdiam dan memberi dia jalan seperti Nabi Musa yang membelah lautan… ini yang disebut sebagai [Mukjizat Asakura-san] setiap pagi.

“Andou-kun, pagi!”
“Pagi, Asakura-san.”

Dan, di sini kerja kerasku dimulai… di kelas.

“Oke, untuk kelas seni hari ini, kalian akan berpasangan dan membuat sketsa wajah pasangan kalian. Oke, kalian bisa mulai cari pasangan sekarang.”

Ini dia! (Asakura)

“… … … …” *lirik*

Ka-kalau bisa, aku ingin bersama Andou-kun (Asakura)

“Sa~ku~ra! Berpasangan yuk?”
“Oh, Momo! Eh, ya… Oke—”
“Momoi-san! Ha-hari ini, mau berpasangan denganku?”
“Inchou!”

Inchou… jangan-jangan, kamu – (Asakura)

Asakura-san! Serahkan ini padaku. Pergi ajak Andou-kun!

“Denganmu - … oke, bisa! Sakura, nggak apa-apa kan kalau aku berpasangan dengan Inchou?”
“Ya, tidak apa-apa. Ka-kalau begitu aku akan – “

Bagus! Dengan begini, Asakura-san dan Andou-kun bisa berpasang –

“Andou! Berpasangan denganku, yuk!”
“Eh? Aku…?”

YAMADAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA! Kenapa kamu selalu mengganggu setiap waktu! Dasar orang gila goblok!

“Eh – Kalau begitu, aku akan berpasangan dengan orang lain…”

Lihat tuh! gara-gara orang goblok itu Asakura-san jadi menyerah… AH!

“Ya-ma-da? Ngapain kamu? Seharusnya kamu sekelompok dengan kita, kan?”
“Eh, Yoshida?”
“Yo!”
“Sawatari?”

Yo, Yoshida-kun, Sawatari-kun! Nice!

“Tapi, kita tidak bisa berpasangan 3 orang, ya kan? Sensei bilang kita harus berdua…”
“Yamada, kamu dasar goblok… Dengar! Idiot + idiot = [1]. Jadi artinya, kalau aku, kamu dan Sawatari sekelompok, itu dihitung [2]”
“Ummm… Keren!”

Tidak tidak, itu sama sekali tidak ‘keren’! Tapi, dengan begini –

“Sorry, Andou-kun… dia sekelompok dengan kami. Jadi, kamu harus cari orang lain.”
“Ah, oke… tapi siapa –“

“A, Andou-kyun!”
“Asakura-san…”
“Um, kamu mau berpasangan denganku…? Ja-jangan salah paham! Aku berpasangan denganmu cuma karena aku temanmu dan merasa kasihan denganmu.”
“O-oke!”

“Inchou?”
“… ada apa, Momoi-san?”
“Kamu puas sekarang?”
“Tidak tahu.”

Tapi Andou-kun… kenapa kamu tidak pernah menyadari perasaan Asakura-san?

… … … … Dasar, kenapa dia tidak sadar juga? (Seisi kelas)

“Ufufu, Andou-kun. Gambar aku yang cantik, ya?”
“Oke!”

Tidak lama setelah itu, sepertinya Andou-kun menggambar Gremlin lagi.

<Hari Kedua>

Namaku adalah Inchou. Aku tidak punya nama asli… Bercanda. Sebenarnya aku punya nama. Tapi, karena semua orang memanggilku Inchou jadi tidak masalah.

“Inchou, selamat pagi.”
“Selamat pagi, Andou-kun.”

Dia adalah Andou-kun. Murid [Penyendiri]. Akibat peristiwa kemarin, tidak ada orang di kelas yang tidak kenal dia. Tapi, cuma sedikit yang mau bicara dengan Andou-kun… benar, [cuma sedikit].

“Andou-kun, selamat pagi!”
“Ah… selamat pagi.”

Dia Yamada. Ya, kalau ada yang berbeda setelah peristiwa kemarin, itu adalah Yamada jadi sering ngajak Andou-kun bicara. Sampai sekarang, tidak ada murid yang tertarik dengan Andou-kun kecuali Asakura-san. Dan setelah [peristiwa] itu terjadi, semua orang tetap ragu untuk bicara dengannya. Oh iya, karena dari awal tidak ada orang yang mau bicara dengan Andou-kun kecuali Asakura-san, dia sendiri terlihat tidak terganggu dengan itu…

“Hei hei! Apa kamu baca buku yang isinya kanji semua itu lagi? Kenapa, apa itu memang menarik? Judulnya apa?”
“… Light novel [Naga dan Anjing]
“Light novel…? Apa itu seperti cerita fantasi?”
“Ini cuma novel Syosetu…”

Yah, meski percakapan mereka terdengar kaku, si goblok Yamada masih saja ngajak Andou-kun bicara setiap hari mengabaikan atmosfir [Ayo abaikan saja Andou-kun] di kelas. Tapi… yah, aku tidak akan ragu mengubah julukan Yamada dari goblok menjadi bodoh kalau dia melakukannya karena dia peduli dengan Andou-kun yang diperlakukan seperti hama di kelas. Tapi tujuan sebenarnya adalah…

“Jadi! Serius, gimana sih caramu ngajak Asakura-san bicara denganmu?!”
“… … … …”

… Ini dia. Dengan kata lain, si goblok Yamada tidak ngajak Andou-kun bicara karena murni peduli dengan Andou-kun. Dia cuma berpikir kalau dia bisa dekat dengan Andou-kun, dia bisa dekat juga dengan Asakura-san.

“Heeei! Andou, kasih tahu~~”
“… … … …”

Aah- Yamada ngeselin banget… gimana cara ngusir dia?

“Hei? Tidak masalah kalau kamu cuma kasih tahu tipe laki-laki yang disukai Asakura-san, loh?”

Dan dia tanpa malu mengganti pertanyaan dia… Oh, tunggu dulu?

“Mau gimana lagi… Sini, kuberi tahu.” *nyengir*
“Serius?”
“Hu uh, tapi aku tidak ingin yang lain tahu, jadi ke sini.” *bisik* *bisik*
“O, oke.”

“… … … …”

Dasar Andou-kun, cuma karena Asakura-san belum datang dan kamu bosan, jangan bikin keributan aneh di sini.

“Yamada, aku cuma ngomong ini satu kali jadi dengarkan baik-baik, oke?” *bisik* *bisik*
“Oke!”
“Asakura-san… sangat menyukai laki-laki yang kuat.” ← Bohong banget
“Kamu serius?”
“Yup! Aku sendiri yang bilang jadi tidak mungkin salah.” ← Bohong banget
“Ta, tapi… gimana cara menunjukannya?
“Kalau gitu, aku punya ide bagus… mau dengar?”
“Oke, apa?”
“Pertama, kamu harus berlari 10 putaran di lapangan sekolah telanjang dada.”
“Oke!”
“Setelah itu, kamu kembali dan berteriak [Fuuh! Aku berkeringat banget! Hari ini sibuk banget buat otot! Tubuhku penuh otot!].”
“O, oke…? Hei, Andou, apa itu bakalan berhasil? Aku merasa kamu cuma membodohiku… dan, aku nggak ngerti kenapa juga aku harus telanjang dada dan berlari 10 putaran di lapangan?”
“Dasar Yamada goblok! Yamalok!”
“Hah!”
“Denger! Alasan kenapa kamu harus telanjang dada supaya kamu bisa mengeluarkan feromon.”
“Fe, feromon?”
“Ya, dengan telanjang dada membuat feromon keluar, kamu tidak tahu itu?”
“Benar! Aku tahu itu…”

“… … … …”

Ya, memang benar bisa keluar… buat hewan mesum tentunya.

“Dan alasan kenapa harus lari 10 putaran itu gampang.”
“Alasannya?”
“Cakra.”
“Cakra?”
“Kalau kamu lari 10 putaran di lapangan tanpa baju, [Cakra] bakalan keluar, kan?”
“Ya, benar!”

“… … … …”

Tidak, itu tidak akan terjadi.

“Jadi karena itu… kalau kamu sudah ngerti, mulai lari di lapangan sana!”
“Oke! Terima kasih infonya, Andou!”

*krusuk* *krusuk* - - Bam!

“Fuu~ Akhirnya tenang juga buat baca…”
“Oi, Andou. Bisa bicara sebentar?”
“Yo!”
“Eh…?”

“… … … …”

Bukannya itu Yasuda dan Sawatari-kun yang sering main dengan Yamada-kun? Apa yang mau mereka lakukan? Tidak mungkin, apa mereka mau membalas Andou-kun karena sudah mengerjai Yamada-kun!?

“Umm…”

Kalau tidak salah… Yang botak Yasuda! Dan si kuning yang suka teriak [Yo!] Sawatari, ya kan?

“Yasuda dan Sawatari… benar? Ada apa?”
“Apa maksudmu dengan ‘benar’… kamu, setidaknya ingat nama teman sekelasmu. Tidak ada apa-apa, yaah, akhir-akhir ini Yamada suka bicara denganmu… kamu tidak merasa terganggu?”
“Eh, terganggu…?”

Kenapa Yasuda ngomongin itu? (Andou)

“Yo! Jadi gini. Karena Yasuda adalah teman masa kecil Yamada, dia selalu yang bertanggung jawab dan menyelesaikan semua masalah Yamada, tahu! Butler yang sempurna, ya kan? Dan karena itu, dia khawatir karena akhir-akhir ini Yamada sering ngajak kamu bicara.”
“Hei! Jangan asal ngomong, gob – Sawatari!”
“Yo! Sori!”

Aah, jadi karena itu. Aku selalu menganggap Yasuda si atlit botak Riajuu tapi sepertinya dia juga punya ketidakberuntungannya sendiri buat mengurusi Yamada si tidak berguna itu…

“Ya, itu sangat mengganggu.”

Begitu. Aku harus mengungkapkan uneg-unegku ke orang yang bertanggung jawab.

“O, ok… maaf untuk itu. Heh, tidak kusangka kamu sangat jujur… yah, kalau Yamada terlalu mengganggu, jangan ragu buat panggil aku. Aku akan urus dia.”
“Yo!”
“Oke, aku akan ingat itu.”
“Yah. Itu saja.”

Fuuh, Yoshida selalu bersama dengan orang berisik seperti Yamada dan Sawatari, tapi tidak kusangka, dia juga berjuang keras. Karena Sawatari dan Yamada.

“… … … …”
“Hm, apa ada, Andou? Dari tadi kamu melihati kepalaku.”
“Tidak. Cuma, aku penasaran alasan kamu botak karena Yamada, ya kan?”
“Andou, tidak kusangka kau orangnya kasar juga, ya?”
“Yo! Andou, Yoshida botak karena dia sering berguling di lapangan baseball, you know!”
“Ah, karena itu.”

Aku kira dia pasti botak karena stress akibat ulah Yamada… (Andou)

“… … … …”

Sepertinya aku tahu alasan kenapa Andou-kun menjadi penyendiri selama ini.

“A, Andou-kun!”
“Ah… Asakura-san”
“Oh, kalau begitu, sampai nanti…”
“Yo!”
“… … … …”
“… … … …”
“… … … …”

Yoshida, kamu membaca suasana. Gara-gara itu, Andou-kun dan Asakura-san tidak merasa nyaman dan cuma bisa mengalihkan pandangan, merona dengan polosnya~~ Yah, mereka masih belum pacaran sih…

“…Pa, pagi. Andou-kun.”
“Pagi, Asakura—“

*huff* *huff*

“Fuuh! Aku berkeringat banget! Hari ini sibuk banget buat otot! Tubuhku penuh otot!”

“… … … …”

Ya, YAMADAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA! Si goblok ini, kenapa dia tidak bisa membaca suasana sih dan asal datang buat merusak momen penting seperti ini lagi! Telan rambut Yasuda dan belajar dari dia, bisa tidak? Tapi, ah… itu mustahil, ya.

“Se, selamat pagi! Asakura-san.”
“Nn! Owh iya, tentang novel yang kamu sarankan kemarin…”
“Aah! [Penduduk kota LV 9,99]. Bagaimana menurutmu?”

“Fuuh! Aku berkeringat banget! Hari ini sibuk banget buat otot! Tubuhku penuh otot!”

“…It, itu sangat menarik! Terutama konsek menaikkan level dengan mengorbankan umurmu untuk dunia dan adegan pertarungannya--”

“Fuuh! Aku berkeringat banget! Hari ini sibuk banget buat otot! Tubuhku penuh---!”

“-- Itu keren.”
“… Ya, yah. Kalau begitu, masih ada beberapa yang bisa aku saran—“
“Apa, apa itu? Kasih tahu aku, Andou-kun!”
“Oke! [Aku adalah awan jadi—“

“Sibuk, sibuk! Otot! Otot! Tubuhku penuh –“

“Yamada-kun.”
“---otot! A, ada apa, Asakura-san?”
“Mengganggu banget!”
“… ... oke.”

“… … … … …”

Yah, semenjak peristiwa itu… sepertinya bakalan jadi lebih berisik di sekitar Andou-kun.

=========================================================



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kusoge Online (BETA) Bahasa Indonesia

Short Story: [Katanya Kalau Perjaka Sampai Umur 30 Kamu Bisa Jadi Penyihir!]